Perintah Trump Tak Dihiraukan, Israel Serang Teheran Di Tengah Gencatan Senjata

Sedang Trending 1 hari yang lalu

ILUSTRASI. Seorang wanita menggendong anaknya setelah serangan Israel terhadap Iran, di Teheran, Iran, 15 Juni 2025. Amir Kholousi/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS PICTURE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY TPX IMAGES OF THE DAY

Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

CEKLANGSUNG.COM – TEHERAN/TEL AVIV/WASHINGTON. Israel membombardir sebuah sasaran di dekat Teheran pada Selasa (24/6), meskipun Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengecam keras serangan udara tersebut, hanya beberapa jam setelah gencatan senjata antara Israel dan Iran diumumkan.

Trump menegur keras baik Iran maupun Israel lantaran melanggar kesepakatan gencatan senjata nan dia umumkan sekitar pukul 0500 GMT.

Namun, kritik paling tajam dia tujukan kepada sekutu dekat AS tersebut, seraya memerintahkan Israel untuk “tenang sekarang”.

Baca Juga: Gencatan Senjata Dimulai! Trump Peringatkan Iran: Jangan Melanggarnya

Trump menyatakan bahwa Israel menghentikan serangan lanjutan atas perintahnya guna menjaga kesepakatan tenteram dari bentrok bersenjata nan telah berjalan selama 12 hari itu.

Meski demikian, dua stindakan mata di Teheran melaporkan mendengar dua ledbakal besar beberapa saat setelah pernyataan Trump.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi bahwa militer Israel menyerang situs radar dekat Teheran sebagai bargumen atas peluncuran rudal Iran nan terjadi sekitar tiga separuh jam setelah waktu mulai gencatan senjata.

Israel menyatbakal telah menahan diri untuk tidak melakukan serangan lanjutan setelah Netanyahu melakukan panggilan telepon dengan Trump, meski tidak disebutkan secara definitif apakah serangan ke situs radar dilakukan sebelum alias sesudah percakapan tersebut.

Sementara itu, pemerintah Iran membantah meluncurkan rudal dan menuduh Israel terus menyerang hingga satu separuh jam setelah waktu gencatan senjata semestinya dimulai.

Baca Juga: Trump Geram: Israel dan Iran Langgar Gencatan Senjata, "Bawa Pulang Pilot Kalian!"

Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan bahwa negaranya tidak bakal melanggar kesepakatan selain Israel nan terlebih dulu melakukannya. Ia juga menyatbakal Iran siap kembali ke meja perundingan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Apakah gencatan senjata ini bakal memperkuat tetap menjadi tkamu tanya besar.

Bahkan pengakuan resmi dari kedua pihak mengenai penerimaan kesepakatan tenteram baru muncul beberapa jam setelah pengumuman Trump.

Meski begitu, pasar merespons positif. Harga minyak turun dan bursa saham dunia naik lantaran optimisme bahwa bentrok dapat mereda dan akibat terhadap jalur pengedaran daya utama dari Teluk dapat ditekan.

Saat dalam perjalanan menuju KTT NATO di Eropa, Trump dengan nada keras menyebut bahwa dia tidak menyukai tindbakal Israel maupun Iran nan segera melanggar gencatan senjata.

Namun dia mengsaya lebih frustrasi dengan Israel lantaran langsung “meluncurkan serangan” tak lama setelah kesepakatan dibuat.

“Saya kudu buat Israel tenang sekarang,” ujar Trump.

“Iran dan Israel sudah terlampau lama berkompetisi sampai mereka tidak tahu apa nan mereka lakukan.”

Baca Juga: Sekitar 400 Penumpang Tinggalkan Israel dengan Bantuan Penerbangan AS

Trump juga membantah mau menggulingkan rezim di Iran.

“Saya tidak mau itu terjadi. Saya mau semuanya segera tenang. Perubahan rezim bakal menimbulkan kekacauan, dan kita tidak mau terlampau banyak kekacauan,” ujarnya di pesawat kepresidenan Air Force One.

“Iran tidak bakal punya senjata nuklir. Saya pikir itu perihal terakhir nan mereka pikirkan sekarang,” tegas Trump.

Sementara itu, sebelum gencatan senjata dimulai, empat orang termasuk seorang tentara Israel nan sedang tidak bekerja tewas akibat rudal Iran nan menghantam gedung apartemen di Beersheba, Israel bagian selatan.

Di pihak Iran, sembilan penduduk dilaporkan tewas dalam serangan di wilayah utara negara itu.




Selengkapnya
Sumber
-->