Trump Bandingkan Serangan As Ke Iran Dengan Pengeboman Hiroshima Dan Nagasaki

Sedang Trending 11 jam yang lalu

ILUSTRASI. Donald Trump membandingkan akibat serangan AS terhadap akomodasi nuklir Iran dengan pengeboman Hiroshima dan Nagasaki pada akhir Perang Dunia II. REUTERS/Ken Cedeno

Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

CEKLANGSUNG.COM - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat Donald Trump membandingkan akibat serangan AS terhadap akomodasi nuklir Iran dengan pengeboman Hiroshima dan Nagasaki pada akhir Perang Dunia II.

Meski laporan intelijen menyatbakal hasil serangan tersebut belum pasti, Trump bersikeras bahwa kerusbakal nan ditimbulkan sangat parah dan menjadi ftokoh krusial dalam mengakhiri bentrok antara Israel dan Iran.

Trump Klaim Serangan “Menghancurkan Total” Nuklir Iran

Dalam pertemuannya dengan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte menjelang KTT NATO di Den Haag, Rabu (waktu setempat), Trump menyatbakal bahwa laporan intelijen militer nan menyebut kerusbakal terhadap program nuklir Iran hanya berjalan beberapa bulan adalah “tidak konklusif”.

"Intelijennya... sangat tidak pasti. Tapi saya rasa kita bisa ambil bagian 'kami tidak tahu'. Itu sangat parah. Itu adalah penghancuran total," ujar Trump kepada wartawan.

Baca Juga: Trump: Kemajuan Besar dalam Konflik Israel-Hamas, Gencatan Senjata Semakin Dekat?

Serangan ke Iran Jadi Ujian Politik Bagi Trump

Keberhasilan serangan ini mempunyai makna politik krusial bagi Trump, terutama di tengah tekanan dari pedoman pendukung sayap kanan nan mengkritik intervensi militer luar negeri lantaran dinilai bertentangan dengan agenda "Make America Great Again" nan berfokus dalam negeri.

Namun, Trump menegaskan bahwa tindbakal militer itu perlu lantaran Iran tidak boleh dibiarkan mempunyai senjata nuklir.

"Saya tidak mau membandingkan dengan Hiroshima alias Nagasaki, tapi pada dasarnya ini serupa. Itu mengakhiri perang. Ini juga mengakhiri perang," kata Trump.

Trump apalagi menyatakan bahwa program nuklir Iran telah mundur "puluhan tahun" dan menyebut bahwa Teheran “tidak bakal berani melakukannya lagi.”

Pernyataan Pejabat Israel dan Iran Dikutip untuk Perkuat Klaim

Gedung Putih mengutip pernyataan dari Komisi Energi Atom Israel nan menyebut bahwa program nuklir Iran telah mundur “bertahun-tahun.” Sementara itu, media Al Jazeera mengutip seorang pejabat Iran nan mengakui akomodasi nuklir negaranya “rusak parah”.

Klaim-klaim tersebut digunbakal oleh Trump dan timnya untuk membantah laporan dari Badan Intelijen Pertahanan AS (DIA) nan hanya menyebut akibat serangan berjalan beberapa bulan.

Baca Juga: Trump Izinkan China Beli Minyak Iran, Tapi AS Tegaskan Sanksi Tetap Berlsaya

Rubio dan Hegseth Pertanybakal Intelijen Resmi

Dalam konvensi pers tersebut, Trump duduk berdampingan dengan Menteri Luar Negeri Marco Rubio dan Menteri Pertahanan Pete Hegseth, nan turut mempertanybakal validitas laporan intelijen tersebut.

"Itu laporan sangat awal, tingkat kepercayaan rendah," kata Hegseth. Ia juga mengungkap bahwa FBI tengah menyelidiki kebocoran arsip rahasia tersebut.

Rubio menamapalagi bahwa ada motif politik di kembali kebocoran laporan, dan menuduh media telah menyajikan info secara menyesatkan.

KTT NATO nan sedang berjalan di Den Haag juga menyoroti rencana personil NATO untuk meningkatkan shopping pertahanan menjadi 5% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Meskipun beberapa negara diragukan bakal memenuhi sasaran tersebut, pemerintahan Trump memandang komitmen ini sebagai kemenangan besar dalam kebijbakal luar negerinya.

Selanjutnya: Intip Saham nan Banyak Diborong Asing Saat IHSG Kembali Terkoreksi, Rabu (25/6)

Menarik Dibaca: DLH Jakarta Jalankan Pilot Project Pengelolaan Sampah di 6 Kelurahan




Selengkapnya
Sumber
-->