Harga Minyak Dunia Naik Tipis Rabu (25/6) Pagi, Brent Ke Us$67,89 & Wti Ke Us$65,08

Sedang Trending 22 jam yang lalu

ILUSTRASI. Miniatures of oil barrels and a rising stock graph are seen in this illustration taken January 15, 2024. REUTERS/Dado Ruvic

Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

CEKLANGSUNG.COM - Harga minyak naik tipis pada Rabu (25/6), setelah mengalami penurunan tajam dalam dua sesi perdagangan sebelumnya, seiring para penanammodal menilai sejauh mana gencatan senjata antara Iran dan Israel dapat bertahan.

Melansir Reuters, minyak mentah Brent naik 75 sen alias 1,1% menjadi US$67,89 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 71 sen alias 1,1% menjadi US$65,08 per barel.

Baca Juga: Harga Minyak Rebound Rabu (25/6) Pagi, Investor Cermeninggal Gencatan Senjata Israel-Iran

Pada Selasa (24/6), Brent ditutup di level terendah sejak 10 Juni dan WTI sejak 5 Juni sebelum Israel meluncurkan serangan mendadak terhadap akomodasi militer dan nuklir utama Iran pada 13 Juni.

Sebelumnya, nilai minyak sempat melonjak ke level tertinggi dalam lima bulan setelah serangan udara AS terhadap akomodasi nuklir Iran pada akhir pekan lalu.

Namun, menurut penilaian awal intelijen AS, serangan udara itu tidak sepenuhnya menghancurkan keahlian nuklir Iran dan hanya memundurkan program tersebut beberapa bulan.

Gencatan senjata nan rapuh, nan diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump, sekarang tengah berlsaya antara Iran dan Israel.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Anjlok 5% Selasa (24/6), Seiring Gencatan Senjata Israel-Iran

Kedua negara telah mengisyaratkan bahwa perang udara di antara mereka telah berhenti—setidaknya untuk sementara waktu—setelah Trump secara terbuka mengecam mereka lantaran melanggar kesepakatan gencatan senjata.

Setelah 12 hari perang nan melibatkan AS melalui serangan ke akomodasi pengayaan uranium Iran pemerintah sipil di kedua negara mulai mencabut pembatasan, dan masing-masing pihak menyatakan kemenangan.

Keterlibatan langsung AS dalam bentrok tersebut sempat memicu kekhawatiran penanammodal atas potensi gangguan pasokan dari Selat Hormuz, jalur laut sempit antara Iran dan Oman, nan menjadi jalur transit sekitar 18 hingga 19 juta barel minyak dan bahan bakar per hari, alias nyaris seperlima dari konsumsi global.

Kini, pasar menanti info resmi dari pemerintah AS mengenai persediaan minyak mentah dan bahan bakar domestik nan dijadwalkan rilis hari Rabu waktu setempat.

Menurut sumber pasar nan mengutip info dari American Petroleum Institute (API) pada Selasa, persediaan minyak mentah AS tercatat turun sebesar 4,23 juta barel dalam sepekan nan berhujung 20 Juni.

Selanjutnya: Kembali Absen Membagikan Dividen, CMNP Fokus Menuntaskan Proyek

Menarik Dibaca: Bank DBS Indonesia Luncurkan Blended Finance, Pendanaan Tanpa Jaminan Untuk UKM




Selengkapnya
Sumber
-->