Harga Emas Turun Ke Level Terendah Dua Pekan Setelah Trump Umumkan Gencatan Senjata

Sedang Trending 1 hari yang lalu

ILUSTRASI. Harga emas bumi melemah lebih dari 1% dipicu oleh pernyataan Presiden AS Donald Trump nan mengumumkan gencatan senjata antara Israel dan Iran.. REUTERS/Ajay Verma

Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

CEKLANGSUNG.COM - JAKARTA. Harga emas bumi melemah lebih dari 1% pada Selasa (waktu global), dipicu oleh pernyataan Presiden AS Donald Trump nan mengumumkan gencatan senjata antara Israel dan Iran.

Sentimen pasar beranjak dari aset kondusif (safe haven) menuju aset berisiko, mengurangi daya tarik emas.

Emas Spot Turun 1,2% ke US$3.326 per Ounce

Menurut info terakhir pada pukul 08.52 GMT, nilai emas spot turun sebesar 1,2% menjadi US$3.326,87 per ounce, menyentuh level terendah sejak 11 Juni. Sementara itu, perjanjian berjnomor emas AS juga melemah 1,6% ke US$3.339,40 per ounce.

Baca Juga: Harga Emas Melorot lantaran Kabar Gencatan Senjata Israel-Iran

Analis senior dari perusahaan agen ActivTrades, Ricardo Evangelista, menjelaskan:

"Harga emas bergerak turun hari ini, didorong oleh peningkatan selera akibat pasar seiring tumbuhnya optimisme terhadap kemungkinan akhir bentrok di Timur Tengah. Namun saya tidak memandang nilai emas bakal jatuh di bawah US$3.000 dalam waktu dekat. Level US$3.300 tetap menjadi support penting."

Pasar Saham Global Melonjak, Harga Minyak Merosot

Gencatan senjata tersebut membawa angin segar bagi pasar global. Bursa saham di beragam negara mengalami lonjakan, sementara nilai minyak mentah turun tajam lantaran pasar berambisi bentrok antara Israel dan Iran benar-betul mereda.

Namun, ketegangan belum sepenuhnya mereda. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyatbakal bahwa dia telah memerintahkan militer untuk menyerang Teheran sebagai respons atas dugaan pelanggaran gencatan senjata oleh pihak Iran.

Pasar Tunggu Testimoni Jerome Powell, Harapan Terhadap Pemangkasan Suku Bunga

Sementara itu, perhatian penanammodal sekarang tertuju pada kesaksian Ketua Federal Reserve Jerome Powell di hadapan Komite Jasa Keuangan DPR AS. Powell sejauh ini tetap bersikap hati-hati dan belum memberikan sinyal kuat mengenai kemungkinan pemangkasan suku kembang dalam waktu dekat.

Sebagai aset tanpa imbal hasil, emas biasanya bercahaya ketika suku kembang rendah lantaran menjadi lebih menarik dibandingkan instrumen berimbal hasil seperti obligasi. Saat ini, pasar memperkirbakal bakal ada pemangkasan suku kembang Fed sebesar 57 pedoman poin sebelum akhir tahun.

Baca Juga: Harga Emas Dekati Level Terendah Usai Trump Umumkan Gencatan Senjata Israel-Iran

Dalam sebuah catatan analis, ANZ menyatakan:

"Harga emas kemungkinan bakal berkonsolidasi dalam waktu dekat sebelum kembali menguat menuju US$3.600 per ounce pada akhir tahun. Dalam jnomor panjang, kami memperkirbakal nilai emas bakal mencapai puncaknya pada 2025 sebelum mulai melemah secara berjenjang di 2026, seiring membaiknya prospek pertumbuhan ekonomi dan meredanya ketidakpastian perdagangan global."

Selain emas, nilai perak spot sedikit turun 0,1% menjadi US$36,08 per ounce. Sementara itu, platinum naik 1,4% ke US$1.312,58 dan palladium turun 0,6% ke US$1.070,49.

Selanjutnya: Saham Perbankan Terdorong Penguatan IHSG, Cermeninggal Saham Lapis Kedua Berikut

Menarik Dibaca: Cleofest dan Roccommunity 2025 Hadirkan Edukasi bagi Para Pecinta Hewan




Selengkapnya
Sumber
-->