Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
CEKLANGSUNG.COM - TOKYO. Indikator utama inflasi sektor jasa di Jepang naik 3,3% pada Mei, menurut info nan dirilis Rabu (25/6), memperkuat ekspektasi pasar bahwa Bank of Japan (BOJ) dapat kembali meningkatkan suku kembang dalam waktu dekat.
Baca Juga: Bursa Asia Bergerak Variatif, Investor Cermeninggal Konflik Israel-Iran dan Keputusan BOJ
Inflasi di sektor jasa menjadi perhatian utama BOJ lantaran memberikan sinyal apakah kenaikan bayaran nan berkepanjangan bakal mendorong perusahaan untuk terus meningkatkan harga, sehingga inflasi dapat memperkuat di kisaran sasaran 2% secara berkelanjutan.
Kenaikan tahunan indeks nilai produsen jasa (services producer price index) nan mengukur nilai nan dikenbakal antarperusahaan untuk jasa pada Mei ini sedikit lebih rendah dibandingkan revisi kenaikan 3,4% pada April, menurut info BOJ.
BOJ telah mengakhiri program stimulus besar-besaran nan berjalan selama satu dasawarsa pada tahun lampau dan meningkatkan suku kembang jnomor pendek ke 0,5% pada Januari lalu, dengan pandangan bahwa Jepang mulai mendekati pencapaian sasaran inflasi 2% secara berkelanjutan.
Baca Juga: Inflasi Grosir Jepang Melambat, Kurangi Tekanan pada BOJ
Meski BOJ telah menyatbakal kesiapan untuk meningkatkan suku kembang lebih lanjut, akibat ekonomi dari kenaikan tarif impor AS baru-baru ini memaksa bank sentral memangkas proyeksi pertumbuhan dan menyulitkan keputusan mengenai waktu kenaikan suku kembang selanjutnya.
Mayoritas tipis ahli ekonomi dalam jajak pendapat Reuters memperkirbakal kenaikan suku kembang berikutnya sebesar 25 pedoman poin bakal terjadi pada awal 2026.