Pembagian Ilmu Ekonomi Deskriptif, Teori Ekonomi, dan Terapan beserta Contoh dan Penjelasannya – Berbicara tentang ekonomi, pasti langsung terbayang dengan uang, bisnis, belanja, sampai pasar. Tapi sebenarnya, ekonomi itu jauh lebih luas daripada sekadar jual-beli. Ekonomi memtelaah gimana manusia memenuhi kebutuhan hidupnya dengan sumber daya terbatas.
Secara umum, pengetahuan ekonomi terbagi menjadi tiga bagian utama, ialah ekonomi deskriptif, teori ekonomi, dan ekonomi terapan. Masing-masing mempunyai kegunaan dan peran krusial dalam memahami gimana sistem ekonomi melangkah di kehidupan sehari-hari.
Yuk, tulisan Mamikos bakal telaah satu per satu dengan penjelasan pembagian pengetahuan ekonomi deskriptif, teori ekonomi, dan terapan nan mudah dimengerti, plus contohnya agar semakin relate sama kehidupan. Jadi, siap belajar pengetahuan ekonomi? 📊 💲 🏧
Mengenal Ilmu Ekonomi Deskriptif
Menurut Alfred W. Stonier, ekonomi deskriptif adalah bagian pengetahuan ekonomi nan berfaedah untuk mendeskripsikan data-data nan menjelaskan beragam kejadian dan realita nan terjadi di lapangan.
Ekonomi deskriptif berkedudukan mengumpulkan beragam info krusial mengenai persoalan ekonomi, seperti kondisi sektor industri, krisis moneter, alias info pengangguran.
Lebih mudahnya, misalnya Anda menjadi detektif ekonomi, tugasnya bukan menebak-nebak alias membikin teori baru, tapi mencatat, mengamati, dan menjelaskan kebenaran nan ada di lapangan. Nah, itulah kegunaan ekonomi deskriptif.
Jadi, tidak ada kajian “seharusnya begini” alias “bakal jadi begitu”. Murni laporan kondisi nyata nan bisa dipakai untuk memahami keadaan ekonomi suatu negara, wilayah, alias sektor tertentu.
Ciri-ciri Ekonomi Deskriptif:
- Menyajikan info ekonomi apa adanya.
- Biasanya berupa angka, tabel, grafik, alias laporan.
- Tidak memtelaah solusi alias teori, hanya menggambarkan fakta.
- Jadi dasar untuk bagian ekonomi lainnya.
Contoh Ekonomi Deskriptif:
- Data inflasi Indonesia tahun 2024 → misalnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa inflasi Indonesia sebesar 2,8%.
- Jumlah pengangguran di suatu wilayah → misalnya, pengangguran terbuka di Jawa Barat mencapai 8,3%.
- Pertumbuhan ekonomi nasional → laporan tahunan nan menunjukkan seberapa besar kenaikan alias penurunan PDB (Produk Domestik Bruto).
- Survei konsumsi rumah tangga → seperti berapa persen masyarakat lebih banyak mengeluarkan duit untuk makanan, transportasi, alias pendidikan.
Dari contoh tersebut terlihat bahwa ekonomi deskriptif itu seumpama foto kondisi ekonomi saat ini. Tanpa ini, tidak ada dasar untuk membikin teori alias solusi. Data nan jeli dari ekonomi deskriptif menjadi pijbakal krusial agar teori ekonomi dan langkah terapan bisa tepat sasaran.
Baca Juga :
Apa itu Trading Forex? Ini Cara Kerja dan Resiko nan Harus Dipahami oleh Pemula sebelum Mulai
Mengenal Ilmu Ekonomi Teori
Jika ekonomi deskriptif tadi sepemisah “menceritbakal apa adanya”, teori ekonomi sudah mulai melangkah ke analisis.
Menurut N. Gregory Mankiw (dalam Principles of Economics, 1997) menjelaskan bahwa teori ekonomi membantu memahami hubungan sebab-dampak dalam aktivitas ekonomi, sehingga bisa digunbakal untuk membikin prediksi atas kejadian ekonomi nan bakal terjadi.
Ekonomi teori adalah bagian pengetahuan nan memtelaah hubungan sebab-dampak dalam aktivitas ekonomi, dengan tujuan mencari tahu kenapa suatu kejadian terjadi dan apa nan bisa terjadi di masa depan.
Dalam teori ekonomi, fakta-fakta nan terkumpul dari ekonomi deskriptif dipelajari, dianalisis, lampau dibuat model alias teori untuk menjelaskan pola nan ada.
Ciri-ciri Ekonomi Teori:
- Bersifat analitis, bukan hanya deskriptif.
- Mencari hubungan antar variabel ekonomi (misalnya nilai dengan permintaan).
- Bisa digunbakal untuk memprediksi kejadian di masa depan.
- Sering dibuat dalam corak model sederhana agar mudah dipahami.
Jenis-jenis Ekonomi Teori:
Nah, pengetahuan ekonomi teori terbagi sebagai berikut:
- Teori Ekonomi Mikro → Memtelaah perilsaya ekonomi perseorangan alias golongan kecil, misalnya rumah tangga, perusahaan, alias konsumen. Contoh: teori permintaan dan penawaran, teori produksi, teori harga.
Misalnya, jika nilai kopi naik, permintaan bisa turu dan dijelaskan dalam norma permintaan.
- Teori Ekonomi Makro → Memtelaah kejadian ekonomi dalam lingkup nan lebih luas, seperti negara. Contoh: inflasi, pengangguran, pertumbuhan ekonomi, kebijbakal moneter dan fiskal.
Misalnya, teori Keynes nan menjelaskan peran pemerintah dalam mengatur perekonomian lewat kebijbakal shopping dan pajak.
Contoh Penerapan Teori Ekonomi:
- Hukum Permintaan: jika nilai cabe naik drastis, maka permintaan masyarakat bisa turun lantaran dianggap mahal.
- Teori Inflasi: jika jumlah duit beredar terlampau banyak sementara peralatan terbatas, nilai peralatan bakal naik.
- Teori Produksi: perusahaan bakal terus menambah tenaga kerja selama tambahan pekerja tetap memberikan untung lebih besar daripada biayanya.
Jadi, teori ekonomi ini bisa dibilang sebagai “kacamata analisis” nan dipakai untuk memahami pola-pola dalam info ekonomi deskriptif. Adanya teori ekonomi, Anda bisa memprediksi kemungkinan nan bakal terjadi dan merencanbakal langkah-langkah nan lebih tepat.
Baca Juga :
Jawaban Apa Makna dari Level Kualifikasi dalam KKNI? Ini Tujuan hingga Manfaatnya
Mengenal Ilmu Ekonomi Terapan
Jika ekonomi deskriptif berupa laporan, teori ekonomi berupa analisis, maka ekonomi terapan adalah tahap tindakan nyata.
Menurut Richard T. Ely (dalam bukunya Outlines of Economics), ekonomi terapan merupbakal upaya menggunbakal prinsip-prinsip ekonomi untuk menangani persoalan praktis dalam bagian bisnis, pemerintahan, hingga rumah tangga.
Ekonomi terapan adalah bagian pengetahuan ekonomi nan memanfaatkan teori ekonomi untuk menyelesaikan masalah ekonomi di kehidupan nyata.
Jadi, teori-teori nan sudah ada dipraktikkan dalam corak kebijbakal alias strategi, baik oleh pemerintah, perusahaan, maupun individu.
Ciri-Ciri Ekonomi Terapan:
- Lebih praktis dan berorientasi pada solusi.
- Menggunbakal teori dan info untuk mengambil keputusan nyata.
- Biasanya bermotif kebijbakal publik alias strategi bisnis.
Contoh Ekonomi Terapan:
Ilmu ekonomi terapan berupa tindakan nyata di beragam sub lingkup ekonomi, sebagai berikut:
1. Kebijbakal Pemerintah
- Pemberian subsidi BBM untuk menjaga nilai bensin tetap terjangkau.
- Kebijbakal pajak progresif untuk mengurangi kesenjangan sosial.
- Kebijbakal moneter dengan menurunkan suku kembang BI Rate agar masyarakat mau lebih banyak meminjam duit untuk investasi.
2. Dunia Bisnis
- Perusahaan retail menggunbakal teori permintaan untuk menentukan nilai promo.
- Startup e-commerce menggunbakal kajian info ekonomi untuk menentukan strategi penjualan di bulan Ramadhan.
- Industri pertanian menggunbakal teori produksi untuk menentukan berapa banyak tenaga kerja dan pupuk nan optimal.
3. Kehidupan Sehari-hari
- Keluarga menggunbakal pertimbangan ekonomi dalam mengatur anggaran bulanan.
- Petani memutuskan menanam cabe alias bawang berasas nilai pasar dan biaya produksi.
- Seseorang memilih menabung di simpanan lantaran tingkat kembang lebih tinggi daripada tabungan biasa.
Dengan kata lain, ekonomi terapan ini adalah saat teori ekonomi “turun gunung” dan digunbakal untuk membikin keputusan nyata.
Baca Juga :
7 Jenis Kelompok Sosial Berdasarkan Cara Pembentukannya beserta Penjelasannya
Hubungan Antara Ketiga Ilmu Ekonomi Deskriptif, Teori, dan Terapan
Jika diperhatikan, ketiga bagian pengetahuan ekonomi ini saling berangkaian erat dan tidak bisa berdiri sendiri. Ibarat sebuah rantai, semuanya saling terhubung dan melengkapi.
Ekonomi Deskriptif berkedudukan mengumpulkan info dan kebenaran di lapangan. Ia seperti fondasi awal. Tanpa info nan jelas, Anda tidak bisa memahami kondisi ekonomi. Misalnya, laporan inflasi bulanan, nomor pengangguran, alias pertumbuhan ekonomi.
Teori Ekonomi datang untuk mengkajian info tersebut. Ia mencari pola, hubungan sebab-akibat, serta membikin model sederhana agar mudah dipahami.
Ibaratnya, jika ekonomi deskriptif adalah bahan mentah, maka teori ekonomi adalah resep nan mengolah bahan itu menjadi masakan.
Ekonomi Terapan adalah tahap tindakan nyata. Teori dan info nan ada dipraktikkan untuk menyelesaikan persoalan di lapangan. Ibarat memasak, inilah hidangan nan siap disantap.
Dalam ekonomi, bentuknya bisa berupa kebijbakal pemerintah, strategi upaya perusahaan, alias keputusan rumah tangga dalam mengatur keuangan.
Contoh Studi Kasus:
1. Ekonomi Deskriptif → Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa inflasi Indonesia pada Juni 2025 mencapai 3,2%, dengan penyumbang terbesar berasal dari kenaikan nilai beras dan cabai.
2. Teori Ekonomi → Para ahli ekonomi mengkajian penyebabnya dengan teori permintaan dan penawaran. Produksi beras menurun akibat musim tandus panjang, sementara permintaan tetap tinggi. Akibatnya, nilai beras melonjak.
3. Ekonomi Terapan → Pemerintah kemudian mengambil kebijbakal dengan melakukan operasi pasar beras murah, memberikan subsidi pupuk, serta membuka keran impor beras untuk menstabilkan harga. Dampaknya, nilai beras perlahan menurun dan inflasi bisa dikendalikan.
Baca Juga :
Kena PHK Apa nan Harus Dilakukan? Ini 9 Penting nan Harus Kamu Lakukan
Contoh Analogi Sederhana:
- Ekonomi Deskriptif → seperti mencatat arus finansial harian, misalnya “bulan ini saya mengeluarkan Rp500 ribu untuk jajan dan sukses menabung Rp300 ribu” (fakta lapangan).
- Teori Ekonomi → seperti mengkajian argumen kenapa tabungan kecil, misalnya lantaran terlampau sering beli kopi alias jajan online, sehingga duit lebih sigap lenyap (kajian penyebab).
- Ekonomi Terapan → seperti langsung membikin tindakan nyata: mengurangi jajan kopi jadi 2 kali seminggu, menetapkan anggaran harian Rp50 ribu, lampau menggunbakal aplikasi keuangan untuk memastikan tabungan meningkat (solusi nyata).
Dari sini dapat disimpulkan bahwa:
- Tanpa deskriptif, teori tidak mempunyai info untuk dianalisis.
- Tanpa teori, terapan tidak mempunyai arah.
- Tanpa terapan, info dan teori hanya berakhir di tataran wacana.
Jadi, ketiga bagian ini ibaratkan tiga sahabat nan tidak bisa dipisahkan. Mereka melangkah bersama-sama untuk membikin pengetahuan ekonomi bermanfaat, tidak hanya di ruang kelas, tetapi juga di kehidupan nyata.
Tanpa salah satu dari pengetahuan ekonomi tersebut, pengambilan keputusan ekonomi bakal kehilangan arah dan kurang efektif.
Penutup
Ilmu ekonomi memang luas, tetapi dengan memahami pembagian pengetahuan ekonomi deskriptif, teori ekonomi, dan terapan, Anda bisa memandang gimana pengetahuan ini bekerja secara menyeluruh.
Mulai dari mengumpulkan data, mengkajian penyebab, hingga mencari solusi nyata, semuanya saling melengkapi. Ketiga bagian ini bukan hanya berfaedah bagi pemerintah alias perusahaan besar, melainkan juga relevan untuk kehidupan sehari-hari.
Mengatur duit saku, membikin rencana shopping bulanan, sampai mengambil keputusan upaya mini pun bisa lebih bijak jika Anda mengerti dasar-dasar ekonomi.
Ilmu ekonomi datang bukan hanya sebagai teori di buku, tetapi juga pedoman praktis dalam menghadapi tantangan hidup.
Adanya hubungan antara deskriptif, teori, dan terapan, Anda bisa lebih siap menyusun strategi finansial dan berkontribusi bagi perekonomian masyarakat secara keseluruhan.
Pembagian Ilmu Ekonomi: Deskriptif, Teori, & Terapan | Ekonomi Kelas 10 [Daring]. Tautan: https://www.ruangguru.com/blog/pembagian-ilmu-ekonomi
Pembagian Ilmu Ekonomi dan Prinsipnya [Daring]. Tautan: https://www.quipper.com/id/blog/mapel/ekonomi/pembagian-ilmu-ekonomi/
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:
Kost Dekat UGM Jogja
Kost Dekat UNPAD Jatinangor
Kost Dekat UNDIP Semarang
Kost Dekat UI Depok
Kost Dekat UB Malang
Kost Dekat Unnes Semarang
Kost Dekat UMY Jogja
Kost Dekat UNY Jogja
Kost Dekat UNS Solo
Kost Dekat ITB Bandung
Kost Dekat UMS Solo
Kost Dekat ITS Surabaya
Kost Dekat Unesa Surabaya
Kost Dekat UNAIR Surabaya
Kost Dekat UIN Jakarta