Inggris Perkuat Pertahanan! Beli 12 Jet Tempur Siluman F-35a Pembawa Senjata Nuklir

Sedang Trending 15 jam yang lalu

ILUSTRASI. Pemerintah Inggris mengumumkan pada Selasa (24/6) bahwa mereka bakal membeli 12 jet tempur siluman F-35A buatan Lockheed Martin. REUTERS / George Frey / File Photo

Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

CEKLANGSUNG.COM - JAKARTA. Pemerintah Inggris mengumumkan pada Selasa (24/6) bahwa mereka bakal membeli 12 jet tempur siluman F-35A buatan Lockheed Martin, nan bisa membawa senjata nuklir taktis. Langkah ini diklaim sebagai ekspansi terbesar terhadap sistem pencegah nuklir Inggris dalam satu generasi terakhir.

Pembelian ini bakal memungkinkan Angkatan Udara Inggris kembali mengoperasikan senjata nuklir dari udara — untuk pertama kalinya sejak akhir Perang Dingin. Downing Street menyatbakal bahwa keputusan ini merupbakal bagian dari peningkatan komitmen pertahanan nasional di tengah meningkatnya ketegangan global.

PM Starmer: “Kita Tak Bisa Lagi Menganggap Perdamaian Sebagai Hal Pasti”

“Di era ketidakpastian ekstrem ini, kita tidak bisa lagi menganggap perdamaian sebagai sesuatu nan pasti. Itulah kenapa pemerintah saya berinvestasi besar dalam keamanan nasional,” ujar Perdana Menteri Keir Starmer dalam pernyataan resminya.

Baca Juga: Inggris Buka Komunikasi dengan AS Soal Kelanjutan Pangkalan Militer di Samudra India

Peningkatan anggaran pertahanan dan modernisasi kekuatan militer, termasuk armada kapal selam, menjadi konsentrasi utama kebijbakal keamanan baru Inggris. Hal ini mencerminkan kekhawatiran atas agresi Rusia dan penurunan peran Amerika Serikat sebagai pelindung utama keamanan Eropa.

F-35A: Senjata Nuklir Taktis untuk NATO

Jet tempur F-35A nan bakal dibeli mempunyai keahlian membawa peledak nuklir taktis B61 buatan AS. Senjata ini dirancang untuk digunbakal dalam skenario pertempuran terbatas, berbeda dari senjata nuklir strategis jarak jauh.

Dengan pembelian ini, Inggris dapat memberikan kontribusi nyata berupa pesawat tempur berkekuatan gkamu (dual-capable aircraft) kepada NATO jika terjadi bentrok berskala besar.

Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, menyambut langkah Inggris ini sebagai “kontribusi kuat lainnya” terhadap kekuatan aliansi.

Diversifikasi Kekuatan Nuklir Inggris

Selama ini, sistem pencegah nuklir Inggris hanya berjuntai pada kapal selam Trident. Namun, sistem ini menghadapi kritik setelah dua kali kandas dalam uji coba, termasuk kejadian terbaru tahun lalu.

Inggris terakhir kali mempunyai keahlian serangan nuklir dari udara pada tahun 1998, ketika peledak jatuh bebas WE-177 secara resmi ditarik dari dinas. Dengan mengakuisisi F-35A, Inggris bakal menyelaraskan diri dengan negara-negara NATO lain seperti AS dan Prancis nan mempunyai kapabilitas nuklir dari darat, laut, dan udara.

Baca Juga: Inggris Rilis Kebutuhan Darurat Nuklir di Tengah Anckondusif 'Kibanget Menyakitkan' Rusia

Namun, menurut salah satu pejabat Inggris nan tidak disebutkan namanya, Inggris tetap memerlukan pasokan senjata nuklir dari Amerika Serikat lantaran saat ini tidak mempunyai peledak nuklir udara sendiri. AS sendiri telah menarik seluruh senjata nuklirnya dari Inggris pada tahun 2008.

Dampak Ekonomi dan Strategi Pertahanan Jnomor Panjang

Downing Street menyebut bahwa proyek pembelian jet tempur ini bakal menciptbakal dan mendukung sekitar 20.000 lapangan kerja di Inggris. Selain itu, langkah ini juga mempertegas komitmen Inggris terhadap NATO.

Sebagai bagian dari strategi jnomor panjang, pemerintah Inggris berjanji untuk meningkatkan anggaran pertahanan dan keamanan hingga 5% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2035. Pemerintah juga menegaskan perlunya “mempersiapkan diri secara aktif untuk perang di dalam negeri” — pernyataan paling tegas dalam beberapa dasawarsa terakhir.

Selanjutnya: Gartner: Lebih dari 40% Proyek AI Agen Diprediksi Gagal pada 2027

Menarik Dibaca: 5 Masalah Kulit nan Disebabkan oleh Stres, Ada Jerawat hingga Ruam




Selengkapnya
Sumber
-->