Terlibat Konflik Israel-iran, Seberapa Besar Industri Pertahanan As?

Sedang Trending 16 jam yang lalu

Amerika Serikat mempunyai salah satu industri pertahanan terbesar dan termaju di dunia, berkah kehadiran militer internasional, kebijbakal pertahanan, dan kekuasaan teknis negara tersebut. Pasar Pertahanan Amerika Serikat diperkirbakal bakal mencapai US$ 447,31 miliar pada 2033, tumbuh signifikan dari US$ 314 miliar pada 2024. 

Dikutip dari Yahoo Finance, Industri militer AS mencakup spektrum luas tugas mengenai pertahanan, seperti merancang, memproduksi, dan memelihara perangkat keras militer, persenjataan, dan keamanan siber.

Dengan salah satu anggaran militer terbesar di dunia, Amerika Serikat mendanai penelitian dan akuisisi teknologi canggih termasuk pesawat tempur, pesawat nirawak, kapal angkatan laut, dan sistem pertahanan rudal. Dalam suasana geopolitik nan dinamis, mempertahankan kelebihan militer dan keamanan nasional adalah tujuan investasi dalam teknologi dan prasarana pertahanan ini.

Inovasi menjadi kekuatan utama industri militer AS, dengan kontribusi besar pada eksplorasi ruang angkasa, kepintaran buatan, kedirgantaraan, dan teknologi pertahanan siber.

Siapa Saja Perusahaan Raksasa nan Terlibat?

Industri militer AS juga didukung perusahaan swasta nan bekerja sama erat dengan Departemen Pertahanan dan organisasi pemerintah lainnya, termasuk Lockheed Martin, Boeing, Northrop Grumman, dan Raytheon. Selain itu, jaringan rantai pasokan nasional nan besar, proyek R&D, dan tenaga kerja terampil semuanya didukung oleh sektor militer AS.

Amerika Serikat menjadi kekuatan dominan dalam industri militer, terus meningkatkan kemampuannya untuk mengatasi anckondusif keamanan baru, meskipun ada hambatan termasuk meningkatnya persaingan dari negara adikuasa dan kekhawatiran tentang anggaran pertahanan.

Selama beberapa tahun terakhir, Amerika mengeluarkan biaya besar untuk meningkatkan armada dengan teknolohi nan efektif. Hal itu lantaran negara adikuasa tersebut siap siaga menghadapi konfrontasi intenasional dengan Tiongkok atas agresivitasnya di Laut Cina Selatan. Amerika Serikat menjaga kemungkinan serangan Tiongkok pada negara-negara nan dekat dengan negeri Pkondusif Sam, seperti Taiwan dan Jepang.

Industri kedirgantaraan dan pertahanan AS siap untuk ekspansi nan luar biasa, tetapi kelemahan rantai pasokan menghadirkan hambatan serius. Dampak pandemi pada produksi dan logistik menunjukkan sungguh rentannya jaringan pasokan industri, nan seringkali rumit dan mendunia, terhadap gangguan.

Lebih jauh lagi, jalan baru untuk anckondusif keamanan siber diciptbakal oleh meningkatnya integrasi teknologi digital dan jaringan dalam sistem pertahanan. Kekhawatiran utama adalah meningkatnya kecanggihan anckondusif siber nan disponsori negara nan menargetkan kontrtokoh pertahanan dan prasarana vital. Misalnya, ada 30.659 serangan siber terhadap lembaga federal AS pada tahun 2022.

Selengkapnya
Sumber
-->