Sejarah Perang Iran Vs Israel, Pernah Bersekutu Kini Jadi Musuh Bebuyutan

Sedang Trending 13 jam yang lalu
  1. Home
  2. Life
  3. Cultured

Narita Fuji Triani | Beautynesia

Rabu, 25 Jun 2025 20:30 WIB

Sejarah Perang Iran vs Israel, Pernah Bersekutu Kini Jadi Musuh Bebuyutan

Foto: freepik.com

Sejak beberapa waktu lalu, bentrok nan terjadi antara Iran dan Israel menarik perhatian dunia. Ratusan rudal telah menghancurkan wilayah Israel dan menyebabkan banyak korban berjatuhan. Konflik tersebut menjadi semakin sengit, setelah Amerika Serikat menyerang 3 situs nuklir Iran pada Minggu (22/6) pagi.

Iran dan Israel dikenal sebagai musuh bebuyutan. Namun, sejarah lama mengungkap bahwa dulu kedua negara tersebut justru adalah sekutu nan mempunyai kedekatan. Bagaimana sejarah perang Iran vs Israel? Yuk, simak seperti nan dirangkum dari lkondusif Aljazeera dan The Observer.

Awal Hubungan Iran dan Israel 

Jerusalem/Foto: pexels.com/BECCA SIEGEL

Tahun 1948

Dalam dinasti Shah Mohammad Reza Pahlavi, Iran menjadi salah satu negara kebanyakan Muslim kedua nan mengakui Israel nan didirikan pada tahun 1948. Iran tidak ikut dalam penyerangan negara-negara Arab terhadap negara Yahudi. 

Tahun 1951-1953

Pada tahun 1951, Mohammad Mosaddegh menjadi perdana menteri Iran. Ia mempelopori nasionalisasi industri minyak Iran, nan dimonopoli oleh Inggris. Melansir dari lkondusif Aljazeera, Mosaddegh memutuskan hubungan dengan Israel lantaran terlihat sebagai perangkat pengaruh Barat.

Pemerintahan Mossadegh mau mengusir kekuasaan kolonial Inggris nan berkuasa atas industri minyak di negara tersebut. Namun, pada tahun 1953 pemerintahan Mossadegh digulingkan dalam kudeta nan diorganisir oleh Inggris dan Amerika Serikat. Kekuasaan pun dikembalikan kepada Shah nan menjadi sekutu Barat.

Tahun 1953-1970-an

Hubungan Iran dan Israel pun kembali terjalin, Israel mendirikan kedutaan besar de facto di Teheran dan juga berganti duta besar pada tahun 1970-an. Hubungan kedua negara tersebut pun juga baik, Iran menjadi penyedia minyak utama bagi Israel, keduanya juga membangun jaringan pipa nan bermaksud untuk mengirim minyak ke Eropa. Mengutip dari The Observer, Israel juga melatih pilot-pilot Iran dan mengirim peralatan militer sebagai hadiah atas minyak tersebut.

Setelah Revolusi Iran (1979)

Ilustrasi/Foto: pexels.com/Engin Akyurt

Tahun 1979 merupbakal tahun revolusi Iran. Shah sukses digulingkan dan Republik Islam Iran baru lahir. Ayatollah Ruhollah Khomeini, pemimpin revolusi tersebut membalikkan semua arah kebijakan, dari sekutu Barat menjadi anti-Zionis dan anti-Amerika garis keras. Israel dikenal sebagai "Little Satan” dan Amerika dikenal sebagai “Great Satan”.

Iran memutus semua hubungan dengan Israel, penduduk tidak bisa lagi berjalan dan kedutaan Israel di Teheran berubah menjadi kedutaan Palestina. Khomeini juga mendeklarasikan bahwa setiap hari Jumat terakhir di bulan Ramadan merupbakal Hari Quds, nan sejak itu menjadi hari unjuk rasa besar-besaran untuk mendukung penduduk Palestina di Iran. 

Iran dan Israel Berselisih (Tahun 1980-an sampai 2000-an)

Ilustrasi/Foto: pexels.com/Lara Jameson

Pada tahun 1980-an, Israel mengirim senjata rahasia senilai miliaran dolar ke Iran selama perang dengan Irak untuk memusuh Saddam Hussein. Pada saat nan bersamaan, Iran juga membina Hizbullah di Lebanon sebagai respon invasi Israel tersebut pada tahun 1982.

Hizbullah mengebom pusat organisasi Yahudi di Buenos Aires nan menewaskan 85 orang dan juga mengebom kedutaan besar Israel di Argentina pada tahun 1992 atas perintah Iran. Sepanjang tahun 1990-an dan 2000-an Iran banyak mendukung beragam golongan Islam Palestina termasuk Hamas dan Jihad Islam Palestina nan dicorak oleh revolusi Islam Iran. 

Serangan Rahasia (Tahun 2000-an-2020)

Ilustrasi/Foto: pexels.com/Anthony Beck

Israel dan AS diyakini berada di kembali malware Stuxnet yang menimbulkan kerusbakal besar pada akomodasi nuklir Iran di tahun 2000-an. Selama bertahun-tahun, sabotase akomodasi nuklir di Iran terus terjadi.

Tragedi serangan nan terjadi terhadap para intelektual nuklir Iran. Pada tahun 2020, intelektual nuklir terkemuka Mohsen Fakhrizadeh ditembak meninggal menggunbakal senapan mesin nan diduga melibatkan Israel.

Serangan Militer Langsung (Tahun 2023-2025)

Ilustrasi/Foto: pexels.com/Yena Kwon

Bentrokan secara langsung antara Iran dan Israel pada bulan April 2024. Israel menyerang konsulat Iran di Damaskus nan menewaskan 13-16 orang. Sebagai balasan, Iran meluncurkan pesawat nirawak ke Israel.

Bulan Oktober 2024 lalu, Iran kembali menembakkan 200 rudal ke Israel sebagai bargumen atas pembunuhan Nasrallah dari Hizbullah oleh Israel di Beirut juga kematian pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh nan tewas lantaran ledbakal di Teheran.

Israel kemudian menyerang tanpa peringatan dengan tujuan untuk menghancurkan keahlian militer Iran dan program nuklirnya. Hingga Iran terus menembakkan ratusan rudal kepada Israel hingga AS turun tangan mengebom situs nuklir negara tersebut, Iran pun tetap membdasar serangan tersebut kepada Israel nan sekarang diprediksi menjadi Perang Dunia III.

***

Ingin jadi salah satu pembaca nan bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke organisasi pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)

Komentar

Belum ada komentar.
Jadilah nan pertama memberikan komentar.

Selengkapnya
Sumber
-->