CEKLANGSUNG, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan dengan Menteri Keuangan Arab Saudi Muhammad Al Jadaan dan Menteri Keuangan Qatar Ali Al-Kuwari di sela Pertemuan Tahunan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) di Beijing, China.
Dalam pertemuan tersebut, ketiga menteri memtelaah situasi bentrok nan tengah berjalan di area Timur Tengah. Sri Mulyani menyampaikan kekhawatirannya terhadap akibat negatif nan ditimbulkan, khususnya dari sisi kemanusiaan dan perekonomian global.
"Kami membicarbakal situasi perang nan sedang terjadi di Timur Tengah dan akibat pada negatif pada aspek kemanusiaan dan ketidakpastian nan diakibatkan nan bakal sangat negatif pada ekonomi seluruh dunia," kata Sri Mulyani dikutip dari instagram pribadinya @smindrawati, Rabu (25/6/2025).
Sri Mulyani juga menyampaikan harapannya agar bentrok tersebut dapat segera mereda dan mendorong tercapainya kesepakatan tenteram demi kepentingan berbareng umat manusia.
"Kita semua berambisi kondisi di Timur Tengah segera mereda dan mencapai kesepakatan perdamaian untuk kepentingan seluruh umat manusia," ujarnya.
Sebagai informasi, pertemuan tersebut berjalan dalam rangkaian aktivitas tahunan AIIB, lembaga finansial multilateral nan berfokus pada pendanaan infrastruktur. Didirikan atas prakarsa Pemerintah China, AIIB sekarang mempunyai 110 negara anggota, termasuk Indonesia sebagai salah satu pendirinya.
Efek Gencatan Senjata Iran-Israel, Harga Minyak Malah Merosot Tajam
Harga minyak bumi ambruk untuk hari kedua pada hari Selasa (Rabu waktu Jakarta), lantaran pasar bertaruh bahwa gencatan senjata antara Israel dan Iran bakal memperkuat dan akibat gangguan pasokan minyak mentah besar telah memudar.
Dikutip dari CNBC, Rabu (25/6/2025), nilai minyak mentah AS ditutup turun 6% ke level USD 64,37 per barel. Sementara patokan nilai minyak mentah dunia Brent turun 6,1% menjadi USD 67,14. Harga minyak ditutup 7% lebih rendah pada hari Senin lantaran pasar minyak bertaruh bahwa bentrok di Timur Tengah bakal segera berakhir.
Sebelumnya, Presiden Donald Trump mengatbakal China dapat terus membeli minyak dari Iran, nan tampak seperti tkamu bahwa AS bakal melunakkan kampanye tekanan maksimumnya terhadap Republik Islam tersebut.
Harga Minyak Dunia Terancam Naik, BBM di RI Bnalar Ikut Melonjak? Ini Kata Menteri Bahlil
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa pemerintah bakal mencari solusi terbaik agar lonjbakal nilai minyak bumi tidak serta-merta membebani masyarakat dalam corak kenaikan nilai BBM di dalam negeri.
Hal ini disampaikan Bahlil menanggapi potensi kenaikan nilai minyak dunia nan bisa mencapai USD100 hingga USD150 per barel, seiring dengan meningkatnya tensi geopolitik di area Timur Tengah, khususnya bentrok antara Iran dan Israel.
"Kita lihat perkembangannya seperti apa. Kita lihat perkembangan dan ini kan kebijbakal negara nantinya. nan jelas bahwa kita bermohon agar nilai minyak bumi tidak sampai di atas USD82. Kalau USD82 aja tetap oke," kata Bahlil dalam Liputan6 Talks, Selasa (24/6/2025).
Meski demikian, dia tidak menutup kemungkinan jika nilai minyak bumi melonjak tajam, maka pemerintah bakal mengambil langkah sigap dan terukur dengan berkonsultasi langsung kepada Presiden Prabowo Subianto.