Emiten teknologi PT Global Sukses Solusi Tbk (RUNS) bersiap membawa salah satu anak usahanya melantai di Bursa Efek Indonesia lewat initial public offering alias IPO. Direktur Utama RUN System, Sony Rachmadi Purnomo, mengatbakal anak upaya tersebut adalah PT Solusi Kampus Indonesia alias eCampuz nan bergerak di bagian pendidikan.
“Sekarang persiapan terus dilakukan dan bakal IPO dalam waktu dekat,” kata Sony saat berbincang dengan Katadata.co.id seperti dikutip Rabu (25/6).
RUNS merupbakal emiten penyedia solusi perangkat lunak ERP untuk upaya skala menengah hingga besar di industri manufaktur, distribusi, perdagangan dan jasa. Perusahaan ini terkoneksi dengan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) lewat anak usahanya PT Metra Net nan menggenggam 8,6% saham RUNS. Adapun Metra merupbakal anak upaya langsung Telkom dengan kepemilikan saham 100%.
Pemegang saham RUNS lainnya adalah PT Metra Digital Investama dengan kepemilikan 2,86%. Metra Digital Investama merupbakal perusahaan modal ventura nan kepemilikan sahamnya di bawah Telkom Metra nan juga berada di bawah konglomerasi Telkom.
Sony menjelaskan rencana membawa eCampuz untuk IPO merupbakal tindakan strategis nan telah disiapkan perusahaan untuk memperluas upaya utama. Selain eCampuz, RUNS juga mempunyai anak upaya lain berjulukan PT Mahuta Global Teknologi (MGT) nan bergerak di bagian platform perangkat lunak enterprise.
Menurut Sony sejauh ini performa eCampuz menunjukkan keahlian positif terutama ditopang dengan makin intensnya kerja sama nan dibangun dengan ratusan kampus di Tanah Air. Sejak diakuisisi oleh RUN System pada 2021, eCampuz telah menunjukkan performa dengan peningkatan untung dan kompetensi karyawan.
Bahkan, Sony mengatbakal keahlian positif eCampuz juga sempat dilirik sejumlah investor. Ia mengatbakal sebelumnya terdapat konglomerasi Tanah Air nan mau mengakuisisi anak upaya RUNS itu. Namun saat ini, perusahaan tetap konsentrasi menyelesaikan agenda internal, khususnya memperkuat posisi finansial dan struktur ekuitas. Ia pun enggan menyebut siapa konglomerat nan telah menyatbakal minat tersebut.
"Godaan itu tetap ada, dan jumlahnya banyak," ujar Sony.
Terkait potensi masuknya penanammodal besar, Sony mengatbakal perusahaan belum terlampau menanggapi serius lbawaan tetap konsentrasi untuk rencana membawa anak upaya IPO. Bahkan menurut Sony, rencana IPO anak upaya RUNS sudah masuk dalam pipeline IPO di Bursa Efek Indonesia untuk jnomor waktu beberapa tahun ke depan.
Kinerja Usaha RUNS
Berkaitan dengan keahlian usaha, Sony mengatbakal perusahaan saat ini tengah konsentrasi memperbaiki esensial keuangan. Salah satunya adalah dengan memperluas ekspansi dan pengembangan produk.
Sony mengatbakal salah satu produk terbaru nan baru dirilis RUNS adalah Accounting+ nan merupbakal produk perangkat lunak nan dirancang untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. Peluncuran Accounting+ ini menumpama langkah strategis RUNS memperluas portofolio berpatokan langganan.
Saat ini, kontribusi pendapatan dari model upaya langganan RUNS telah meningkat signifikan dari 23% pada 2023 menjadi 44% pada 2024. RUNS percaya pendapatan di 2025 bakal terus naik seiring dengan makin luasnya jangkauan penggunaan produk baru nan diluncurkan.
Hal lain nan menurut Sonny juga menjadi katalis keahlian perusahaan tahun ini adalah keterlibatan RUNS dalam pendampingan jasa dan program ERP nan digunbakal oleh Koperasi Merah Putih. Menurut Sonny saat ini RUNS menjadi salah satu mitra nan dipercaya oleh Kementerian Koperasi dan UMKM untuk menjadi penyedia program akuntansi arus kas di program koperasi nan diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto itu.
“Koperasi ini program jnomor panjang untuk tiga tahun ke depan dan bakal berakibat signifikan pada keahlian perusahaan,” ujar Sony.
Ia mengatbakal perusahaan optimistis dengan keahlian nan solid bisa memkembali neraca finansial perusahaan nan sekarang tetap dalam posisi rugi. Menurut Sony dengan beragam terobosan nan dilakukan dia optimistis perusahaan bisa mencatatkan untung di akhir tahun kitab 2025.
Merujuk laporan finansial perusahaan pada 2023 RUNS mencatatkan rugi sebesar Rp 8,08 miliar. Jumlah ini menyusut pada 2024 menjadi rugi Rp 3,26 pada tahun kitab 2024. Sony menyampaikan pada kuartal I dan II 2025 perusahaan mencatatkan keahlian positif sehingga potensi membukukan untung pada akhir tahun kitab 2025.