Emiten Boy Thohir Palm Bakal Gelar Rights Issue Dan Private Placement

Sedang Trending 13 jam yang lalu

Perusahaan terkoneksi oleh Garibaldi Thohir alias Boy Thohir, PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) bakal mencari tambahan modal guna melakukan ekspansi upaya dan melunasi utang perseroan. PALM bakal mengelar penambahan modal tanpa memberikan kewenangan memesan pengaruh terlebih dulu (PMTHMETD) alias private placement dan penambahan modal dengan kewenangan memesan pengaruh terlebih dulu (PMHMETD) alias right issue.

Keputusan itu disetujui oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan Rapat Umum Pemegang Saham Independen (RUPSI) nan diselenggarbakal Rabu (25/6).

Provident rencananya bakal menerbitkan sebanyak-banyaknya 4,71 miliar saham baru melalui rights issue dan 1,57 miliar saham melalui private placement. Namun, belum ada sasaran biaya nan diungkapkan perusahaan. 

Direktur Investasi dan Portofolio Ellen Kartika mengatakan, kedua tindakan korporasi dibutuhkan untuk menambah permodalan perusahaan. Dana nan terkumpul bakal digunbakal untuk ekspansi upaya dan melunasi utang.

“Untuk nilai dan jadwalnya itu belum bisa disampaikan. Nanti bakal didiskusikan internal dan dipublikasikan pada waktunya,” kata Ellen ketika public expose nan diselenggarbakal usai RUPST pada Rabu (25/6).

Sekretaris Perusahaan Lim Na Lie menjelaskan, strategi investasi PALM saat ini tetap berfokus pada pasar saham, khususnya di sektor-sektor strategis seperti sumber daya alam, logistik, telekomunikasi, media dan teknologi.

Per 31 Maret 2025, portofolio investasi PALM mencakup saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) dengan nilai wajar sebesar Rp 2,39 triliun, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) senilai Rp 1,93 triliun, PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) sebesar Rp 1,93 triliun serta PT XL Axiata Tbk (EXCL) senilai Rp 200,64 miliar. Selain itu, PALM juga mempunyai investasi pada perusahaan nonpublik nan mencapai Rp 829,40 miliar.

Ellen mengatakan, metode pencatatan finansial PALM menggunbakal pendekatan mark to market nan mencerminkan nilai pasar terkini dari portofolio investasi.

“Sehingga nilai investasi kami mencerminkan kondisi pasar nan aktual dan transparan,” ujarnya.

Selain mengumumkan kedua tindakan tersebut, RUPST PALM memutuskan untuk tidak membagikan dividen untuk tahun kitab 2024. “Kami tetap mau konsentrasi untuk expand portfolio investasi kita,” kata Ellen.

Kinerja PALM

PALM tetap mencatatkan kerugian pada tahun lampau mencapai Rp 1,98 triliun, meski membaik dibandingkan tahun sebelumnya Rp 3,30 triliun. Sementara itu ekuitas perusahaan justru naik dari Rp 2,46 triliun menjadi Rp 4,09 triliun.

Harga saham PALM ditutup stagnan pada perdagangan hari ini di level Rp 350. Adapun dalam sepekan terakhir, nilai saham PALM turun 4,89% dan ambruk 20,09% dalam sebulan terakhir.

Selengkapnya
Sumber
-->