Park menuturkan Indonesia menjadi pasar potensial untuk konsumsi media dan intermezo lantaran mempunyai populasi besar. Sehingga, kerjasama kedua negara tidak hanya terpemisah untuk menciptbakal gelombang budaya Korea nan terkenal dengan "K-Wave" atau Korean Wave, namun juga bisa dikembangkan untuk "I-Wave" atau Indonesian Wave.
Diplomat tersebut menekankan bahwa Indonesia merupbakal negara nan sangat krusial bagi Korea Selatan, tidak hanya secara ekonomi tetapi juga secara politik.
Selain itu, menurut dia, Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara nan mempunyai kemitraan strategis unik dengan Korea Selatan, dan Korsel merupbakal penanammodal terbesar ketujuh di Indonesia.
“Banyak penduduk Korea dan pelsaya upaya Korea nan sangat tertarik berinvestasi di Indonesia dan mempunyai kemitraan nan erat. Tugas kami adalah mendorong pertukaran antar pelsaya upaya demi faedah berbareng bagi kedua negara,” ucapnya.