Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal membuka kode domisili penanammodal domestik dan asing nan bakal diimplementasikan setiap akhir sesi I perdagangan BEI pada kuartal ketiga 2025. Rencana ini mundur dari sebelumnya pada bulan depan.
Direktur Perdagangan dan Pengpatokan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengatakan, pembukaan kode domisili ini dilakukan demi meningkatkan likuiditas pasar.
“Jadi apa nan kita lakukan ini kan setelah obrolan dengan OJK. Jadi ya inilah hasil obrolan OJK, kami berambisi ini bisa meningkatkan transaksi,” ujar Irvan kepada wartawan di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (25/6).
Irvan menyebut, pembukaan kode domisili ini diharapkan dapat mengkerek transtindakan di kedua sesi perdagangan. Namun, otoritas BEI belum membeberkan tepatnya kapan kode domisili bakal dibuka.
“Kan ya teman-teman tahulah sesi 2 kan nyaris selampau lebih mini dari sesi 1. Jadi ini memang salah satu upaya nan tadi, meningkatkan likuiditas,” tambah Irvan.
Wacana Dibuka Juli
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik sebelumnya mengatakan, rencana untuk membuka kode domisili sudah disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan tinggal diimplementasikan. Kode domisili pada perdagangan saham sempat ditutup per 27 Juni 2022.
Menurut Jeffrey, proses ini tengah dikerjbakal oleh vendor sehingga nantinya bisa ditampilkan di akhir sesi perdagangan. Tak hanya itu, Jeffrey sebelumnya menyebut kode domisili bnalar diimplementasikan bulan depan.
“Harusnya 1 bulan, 2 bulan lagi harusnya udah selesai itu, kira-kira bulan depan ya,” kata Jeffrey kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (19/6).
Ia menegaskan, langkah ini bukan merupbakal kebijbakal pembalikan atau reverse policy, tetapi murni penambahan info baru nan sebelumnya belum tersedia.
“Jadi enggak ada kaitannya dengan kebijbakal lama, ini info tambahan nan baru kami siapkan,” katanya.