9 Contoh Kegiatan Profil Pelajar Pancasila Di Sekolah Yang Kreatif

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

9 Contoh Kegiatan Profil Pelajar Pancasila di Sekolah nan Kreatif – Apakah Anda pernah mendengar istilah Profil Pelajar Pancasila? Konsep ini berupa pedoman keren dari Kurikulum Merdeka Belajar agar siswa-siswi di Indonesia berkembang menjadi pribadi nan cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi masa depan.

Bukan hanya teori di kertas, Profil Pelajar Pancasila juga dapat diwujudkan dengan beragam aktivitas di sekolah. Jika para pengajar kreatif, aktivitas ini bisa membikin siswa anti bosan, seru, dan membawa semangat kembali. 

Artikel Mamikos bakal membujuk Anda untuk memtelaah contoh aktivitas Profil Pelajar Pancasila di sekolah nan imajinatif dan bisa menjadi inspirasi untuk guru, siswa, apalagi orang tua. Ada apa saja contohnya? Yuk, cek bersama! 📽️ 🤳 📲

Sekilas tentang Profil Pelajar Pancasila

ps.alharaki.sch.id

Projek Profil Pelajar Pancasila sudah diatur dalam Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum PAUD, SD, SMP, SMA/SMK sebagai bagian wajib dari pembelajaran. 

Sebelum ke buahpikiran kegiatan, mari kenalan dulu dengan konsep Profil Pelajar Pancasila nan mempunyai 6 dimensi utama, apa saja?

1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Beradab Mulia

Dimensi ini menekankan bahwa pelajar kudu menghayati aliran kepercayaan alias kepercayaan nan dianutnya dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. 

Akhlak mulia mencakup hubungan dengan Tuhan, diri sendiri, sesama manusia, alam, dan negara. Nilai ini memcorak pribadi nan jujur, disiplin, rendah hati, dan menghargai perbedaan kepercayaan di lingkungan sekitar.

Ketika penerapannya di sekolah, dimensi ini bisa diwujudkan lewat aktivitas seperti jurnal syukur, hormat sosial, obrolan nilai moral, alias refleksi setelah aktivitas keagamaan. 

Tujuannya adalah membiasbakal siswa mempunyai rasa syukur, empati, dan kepedulian terhadap sesama, serta menjaga kelestarian alam sebagai corak tanggung jawab moral.

Baca Juga :

Kumpulan Contoh Soal Cerdas Cermat Lomba 17 Agustus 2025 nan Seru Tema Kemerdekaan

2. Berkebinekaan Global

Siswa didorong untuk terbuka terhadap pandangan baru dan menghindari prasnomor negatif terhadap orang nan berbeda latar belakang.

Contoh penerapannya adalah melalui aktivitas Cultural Day, pertukaran pelajar, alias kerja sama proyek dengan sekolah dari wilayah alias negara lain. Siswa belajar pentingnya toleransi, komunikasi lintas budaya, dan menjaga persatuan dalam keberagaman.

3. Bergotong Royong

Gotong royong adalah keahlian bekerja sama secara sukarela demi tercapainya tujuan bersama. Dimensi ini meliputi kolaborasi, kepedulian terhadap orang lain, dan semangat berbagi sumber daya alias pengetahuan.

Kegiatan nan bisa menguatkan dimensi ini misalnya kerja hormat sekolah, proyek golongan lintas mata pelajaran, alias program peer tutoring di mana siswa membantu kawan nan kesulitan belajar. 

Semua mengajarkan bahwa keberhasilan bakal lebih mudah dicapai jika semua pihak saling membantu dan berkontribusi.

4. Mandiri

Mandiri berarti bisa bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya sendiri, termasuk mengenali kelebihan dan kekurangan diri. Siswa nan berdikari bisa mengatur waktu, menetapkan target, dan berpenyesuaian dengan perubahan alias tantangan.

Di sekolah, ini bisa dilatih lewat proyek individu, portofolio belajar, alias tantangan harian seperti “30 Hari Membaca Buku”. Jadi, siswa terbiasa mengandalkan keahlian sendiri, mengambil inisiatif, dan tidak berjuntai sepenuhnya pada orang lain.

Baca Juga :

50 Ucapan Selbanget Hari Pramuka nan Bangkitkan Semangat Praja Muda Karana

5. Bernalar Kritis

Dimensi ini mengajarkan siswa untuk mengolah info secara objektif, menganalisis, mengevaluasi, dan merefleksikan proses berpikir sebelum mengambil keputusan. Sikap kritis membantu siswa terhindar dari info tiruan dan keputusan nan terburu-buru.

Penerapan di sekolah bisa berupa latihan cek kebenaran berita, debat berpatokan data, alias penelitian sederhana nan mengharuskan siswa mengumpulkan dan mengkajian informasi. 

6. Kreatif

Kreatif berarti bisa menghasilkan buahpikiran alias karya nan orisinal dan bermanfaat, serta berani bereksperimen dengan langkah baru. Siswa nan imajinatif juga elastis dalam mencari pengganti solusi saat menghadapi masalah.

Di sekolah, produktivitas bisa dikembangkan lewat pameran karya seni, lomba desain, maker space, alias proyek design thinking. Siswa bukan hanya menghafal teori, tapi juga bisa menerapkannya untuk menghasilkan penemuan nan nyata.

Contoh Kegiatan Profil Pelajar Pancasila di Sekolah

Nah, jika sudah mengerti maknanya, mari cek apa saja contoh Profil Pelajar Pancasila?

1. Pasar Mini Sekolah

Dimensi nan dilatih: Kreatif, Mandiri, Bernalar Kritis, Gotong Royong

Bayangin, sekolah bikin “pasar mini” di halaman, di mana siswa jadi penjual sekaligus pembeli. Kegiatan ini bisa dilakukan tiap semester, dan semua kelas ikut serta.

Caranya:

  • Siswa dibagi golongan dan memilih produk nan mau dijual (makanan, minuman, kerajinan tangan).
  • Guru memberikan modal mini alias siswa bawa dari rumah (misal Rp50.000).
  • Ada simulasi jual beli dengan duit mainan alias duit sungguhan.

Manfaatnya:

  • Melatih keahlian berwirausaha.
  • Mengasah komunikasi, kerja sama tim, dan produktivitas dalam memasarkan produk.
  • Siswa belajar menghitung untung-rugi dan mengatur keuangan.

Serunya lagi, sekolah bisa undang orang tua untuk ikut belanja, jadi suasana seperti keadaan di pasar tradisional.

Baca Juga :

Contoh Proposal Kegiatan 17 Agustus di Sekolah dan Strukturnya nan Benar

2. Kelas Lintas Budaya

Dimensi nan dilatih: Berkebinekaan Global, Beriman, Kreatif

Indonesia itu kaya banget budaya, dan sayang jika siswa hanya tahu budaya daerahnya sendiri. Makanya, sekolah bisa bikin kelas lintas budaya.

Caranya:

  • Setiap kelas memilih 1 provinsi alias negara untuk dipelajari.
  • Siswa menyiapkan presentasi tentang busana adat, tarian, makanan, dan bahasa.
  • Di hari puncak, semua kelas memamerkan hasilnya dalam corak pameran alias cultural day.

Manfaatnya:

  • Siswa belajar menghargai perbedaan.
  • Meningkatkan rasa bangga pada budaya sendiri.
  • Melatih keberanian berbincang di depan umum.

Agar semakin seru, sekolah bisa membikin paspor mini dan setiap siswa kudu mengunjungi “stand negara/provinsi” teman-temannya untuk mendapatkan cap.

3. Proyek Zero Waste

Dimensi nan dilatih: Mandiri, Bernalar Kritis, Gotong Royong

Kegiatan ini cocok banget untuk membangun kesadaran lingkungan sejak dini.

Caranya:

  • Siswa membikin golongan Zero Waste Ambassador.
  • Ada kejuaraan mengurangi sampah di kelas masing-masing.
  • Siswa belajar memilah sampah organik dan anorganik, lampau mengubahnya jadi produk berfaedah (misalnya kerajinan dari botol plastik).

Manfaatnya:

  • Mengajarkan tanggung jawab terhadap lingkungan.
  • Melatih produktivitas dalam mengubah peralatan jejak jadi produk baru.
  • Mengasah keahlian problem solving.

Sekolah bisa membikin reward unik untuk kelas nan sukses mengurangi sampah paling banyak selama sebulan.

Dimensi nan dilatih: Kreatif, Bergotong Royong, Beriman

Siapa bilang belajar masak hanya urusan chef? Cooking class di sekolah bisa jadi aktivitas nan menyenangkan sekaligus penuh nilai edukasi.

Caranya:

  • Setiap golongan memilih 1 menu tradisional wilayah di Indonesia.
  • Siswa memasak berbareng di sekolah (tentunya dengan pengawasan guru).
  • Hasil masbakal dicicipi berbareng sembari mendiskusikan sejarah dan nilai budaya dari makanan itu.

Manfaatnya:

  • Melatih kerja sama dan koordinasi.
  • Mengenalkan ragam kuliner nusantara.
  • Meningkatkan rasa syukur atas makanan nan ada.

Agar anti ribet, pilih menu nan mudah dimasak seperti klepon, kue lumpur, alias nasi kuning.

5. Jurnal Syukur Harian

Dimensi nan dilatih: Beriman, Mandiri, Bernalar Kritis

Kegiatan ini sederhana tapi efeknya luar biasa untuk memcorak karakter positif.

Caranya:

  • Setiap siswa ada kitab catatan khusus.
  • Setiap akhir pelaliran alias sebelum pulang, siswa menulis 3 perihal nan mereka syukuri hari itu.
  • Guru bisa membacbakal beberapa catatan (dengan izin siswa) untuk memotivasi nan lain.

Manfaatnya:

  • Membiasbakal pola pikir positif.
  • Mengurangi rasa iri alias mengeluh.
  • Mengajarkan introspeksi diri.

Sekolah juga bisa membikin jenis digitalnya lewat aplikasi Google Forms biar lebih praktis.

6. Tantangan 30 Hari Baca Buku

Dimensi nan dilatih: Mandiri, Bernalar Kritis, Kreatif

Kegiatan ini pas untuk meningkatkan minat baca siswa di era serba scroll ini.

Caranya:

  • Siswa memilih kitab nan mau dibaca (fiksi alias nonfiksi).
  • Setiap hari mereka kudu membaca minimal 15 menit.
  • Setelah 30 hari, siswa mempresentasikan rangkuman alias membikin resensi imajinatif (bisa berupa video, poster, alias komik).

Manfaatnya:

  • Meningkatkan literasi.
  • Melatih konsentrasi dan konsistensi.
  • Menumbuhkan rasa percaya diri saat berbicara.

7. Ekspedisi Alam

Dimensi nan dilatih: Bergotong Royong, Mandiri, Kreatif

Belajar di luar kelas itu selampau menyenangkan, apalagi jika dibarengi aktivitas eksplorasi.

Caranya:

  • Siswa diajak ke tkondusif nasional, pantai, alias gunung terdekat.
  • Ada misi edukasi seperti mengidentifikasi tanaman, hewan, alias membikin sketsa pemandangan.
  • Siswa bekerja dalam golongan untuk menyelesaikan treasure hunt bertema lingkungan.

Manfaatnya:

  • Mengasah kerja sama tim.
  • Membuat siswa lebih peduli pada alam.
  • Menambah wawasan tentang ekosistem.

Baca Juga :

Contoh Soal Sandi Kotak 1 2 dan 3 beserta Jawabannya untuk Bahan Latihan di Rumah

8. Drama Inspiratif

Dimensi nan dilatih: Kreatif, Beriman, Berkebinekaan Global

Drama sekolah nggak melulu soal cerita cinta-cintaan. Sekolah bisa bikin drama bertema tokoh pahlawan, perjuangan, alias cerita rakyat nan mengandung pesan moral.

Caranya:

  • Siswa memilih cerita nan relevan dengan nilai Pancasila.
  • Mereka menulis skrip, menyiapkan kostum, dan melakukan latihan.
  • Pertunjukan dilakukan di depan siswa lain alias orang tua.

Manfaatnya:

  • Melatih produktivitas dan keberanian tampil.
  • Mengajarkan nilai moral dan nasionalisme.
  • Meningkatkan rasa percaya diri.

Serunya lagi, drama bisa dibuat dalam beragam bahasa (Indonesia, daerah, alias asing) untuk mengasah keahlian bahasa.

9. Proyek Inovasi Teknologi Mini

Dimensi nan dilatih: Bernalar Kritis, Kreatif, Mandiri

Buat siswa nan suka sains dan teknologi, ini adalah arena unjuk gigi.

Caranya:

  • Siswa membikin proyek teknologi sederhana, misalnya lampu tenaga surya mini, filter air sederhana, alias aplikasi belajar berpatokan web.
  • Guru memberikan waktu 1 – 2 bulan untuk persiapan.
  • Hasilnya dipamerkan dalam Tech Day sekolah.

Manfaatnya:

  • Melatih keahlian problem solving.
  • Mengembangkan produktivitas di bagian STEM.
  • Memberikan rasa bangga pada hasil karya sendiri.
  • Kegiatan ini bisa dikombinasikan dengan lomba penemuan antar kelas.

Penutup

Kunci keberhasilan dari contoh aktivitas Profil Pelajar Pancasila di sekolah adalah produktivitas dalam merancang kegiatan. Semakin relevan dan menyenangkan aktivitas nan diberikan, semakin besar kemungkinan siswa untuk terlibat aktif. 

Guru, orang tua, dan lingkungan sekitar mempunyai peran krusial untuk memberi dukungan, contoh, dan dorongan positif agar siswa benar-betul merasbakal manfaatnya, bukan sekadar mengikuti program formalitas.

Adanya pembelaliran akademik dan pembuatan karakter, sekolah dapat mencetak lulusan nan tidak hanya pandai secara pengetahuan, tapi juga matang secara sikap dan keahlian hidup. 

Harapannya, generasi ini bisa menjadi penduduk negara nan berintegritas, peduli pada sesama, dan siap berkontribusi bagi kemajuan Indonesia di kancah global.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta

Selengkapnya
Sumber mamikos
-->