Sejumlah analis memproyeksikan rupiah bakal melemah terhadap dolar AS pada hari ini, Senin (23/6), imbas langkah Amerika Serikat alias AS nan ikut kombinasi dalam perang antara Israel dan Iran. Berdasarkan data Bloomberg pagi ini pukul 09.15 WIB, rupiah dibuka melemah pada level Rp 16.458 per dolar AS.
Level ini melemah 62 poin alias 0,38% dari penutupan sebelumnya. Sementara indeks dolar AS mengalami penguatan ke level 99 pada pagi ini.
“Ini akibat pernyataan Presiden Donald Trump bahwa AS ikut menyerang situs nuklir Iran,” kata pengbanget mata duit Ariston Tjendra kepada Katadata.co.id, Senin (23/6).
Ariston menjelaskan, dengan AS nan ikut kombinasi dalam peperangan tersebut membuka kesempatan sekutu Teheran masuk membantu Iran. Lalu ada potensi terjadinya eskalasi perang nan lebih besar.
“Pelsaya pasar mengkhawatirkan perihal tersebut sehingga masuk ke aset kondusif dolar AS,” ujar Ariston.
Ariston memproyeksikan kesempatan rupiah melemah ke arah Rp 16.500 per dolar AS. Hal ini dengan potensi support di sekitar Rp 16.300 per dolar AS.
Senada dengan Ariston, Analis Doo Financial Futures Lukman Leong juga memproyeksikan rupiah bisa tertekan pada hari ini. “Rupiah bakal berada pada level Rp 16.350 per dolar AS hingga Rp 16.450 per dolar AS,” kata Lukman.
Lukman menjelaskan, pelemahan rupiah terhadap dolar AS menyusul pengeboman AS terhadap Iran. Menurutnya, perihal tersebut berpotensi memicu sentimen risk off di pasar.