Teori Atom Thomson: Pengertian, Model, Beserta Kelebihan Dan Kelemahannya

Sedang Trending 1 hari yang lalu

Teori Atom Thomson: Pengertian, Model, beserta Kelebihan dan Kelemahannya – Dalam mempelajari tentang atom, Anda bakal menemukan tiga tokoh krusial nan membawa perubahan besar dalam sejarah perkembangan pengetahuan kimia.

Tokoh-tokoh tersebut ialah Dalton, Thomson, dan Rutherford membawa teori nan berbeda pula tentang gimana atom dapat tersusun. ⚛️

Nah, di tulisan kali ini, Mamikos bakal konsentrasi untuk mengajakmu belajar tentang atom menurut J.J Thomson. Kita bakal memandang gimana latar belakang lahirnya teori ini, model atom nan dia ajukan, hingga kelebihan serta kelemahan nan dimilikinya dalam menjelaskan struktur atom. 📖👇

Apa itu Atom?

Canva/@ktsimage

Atom adalah ptulisan paling mini nan tetap mempunyai sifat dari suatu unsur. Semua barang di alam semesta tersusun dari atom, mulai dari udara nan kita hirup, air nan kita minum, hingga tubuh manusia sendiri. Kata “atom” berasal dari bahasa Yunani atomos nan berarti “tidak dapat dibagi lagi.”

Pada awalnya, atom dianggap sebagai ptulisan terkecil nan tidak bisa diuraikan lebih jauh. Namun, seiring perkembangan pengetahuan pengetahuan, para intelektual menemukan bahwa atom rupanya tersusun dari ptulisan subatom, ialah elektron, proton, dan neutron.

Penemuan inilah nan kemudian melahirkan beragam teori atom dari waktu ke waktu, mulai dari Dalton, Thomson, Rutherford, hingga Bohr.

Pengertian Teori Atom Thomson

Teori Atom Thomson sendiri adalah salah satu model awal perkembangan teori atom nan muncul setelah Teori Atom Dalton.

Jika Dalton menyebut atom sebagai bola pejal nan tidak dapat dibagi lagi, maka Thomson sukses menyempurnbakal pendapat tersebut dengan menemukan adanya ptulisan bermuatan negatif di dalam atom nan kemudian disebut elektron.

Model ini menggambarkan atom sebagai bola bermuatan positif nan di dalamnya terdapat elektron-elektron bermuatan negatif nan tersebar merata, menyerupai kismis pada roti.

Latar Belakang Lahirnya Teori Atom dari Thomson

Teori ini berasal dari penemuan krusial mengenai elektron. Pada tahun 1897, J.J. Thomson melakukan penelitian terhadap sinar katode nan sebelumnya telah diteliti oleh William Crookes.

Dengan memanfaatkan tabung sinar katode di Laboratorium Cavendish, Thomson menemukan bahwa sinar katode bukan hanya gelombang, melainkan ptulisan nan bisa memutar baling-baling mini nan ditempatkan antara katode dan anode.

Hasil ini menunjukkan bahwa sinar katode tersusun dari ptulisan bermuatan negatif. Ptulisan inilah nan kemudian disebut elektron, sekaligus menjadi dasar lahirnya model atom Thomson.

Model Atom Thomson

Canva/@Magtira Paolo

Model alias corak pada teori atom dari J.J Thomson lebih dikenal dengan sebutan plum pudding model alias teori roti kismis. Dalam model ini, atom dianggap sebagai bola bermuatan positif, sedangkan partikel bermuatan negatif tersebar di dalamnya sehingga atom tetap berkarakter netral.

Beberapa karakter krusial dari model atom Thomson antara lain:

  1. Atom bermotif seperti bola pejal nan bermuatan positif.
  2. Elektron tersebar merata di seluruh bagian atom, menyerupai kismis dalam roti.
  3. Muatan positif dan negatif saling menyeimbangkan sehingga atom tidak mempunyai muatan listrik total.

Model atom Thomson inilah nan kemudian memberikan pemahkondusif awal bahwa atom bukanlah ptulisan indivisible (tidak dapat dibagi), melainkan tetap tersusun atas ptulisan subatom.

Meskipun pada akhirnya terbantahkan oleh percobaan Rutherford, model Thomson tetap menjadi pijbakal krusial dalam sejarah perkembangan teori atom.

Kelebihan dan Kelemahan Teori Atom Thomson

Setiap teori ilmiah tentu mempunyai sisi kelebihan sekaligus keterbatasan, begitu pula dengan teori nan digagas oleh Thomson. Walaupun pada masanya dianggap sebagai terobosan besar, seiring berkembangnya penelitian ditemukan bahwa model ini belum sepenuhnya tepat.

Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa kelebihan dan kelemahan dari teori tersebut:

Kelebihan

  • Membuktikan bahwa atom tidak merupbakal ptulisan terkecil, lantaran terdapat ptulisan bermuatan negatif di dalamnya ialah elektron.
  • Memberikan gambaran awal bahwa atom terdiri dari muatan positif dan negatif nan tersebar, sehingga atom mempunyai struktur, tidak lagi dianggap bola pejal nan padat.
  • Menjadi langkah awal krusial dalam perkembangan teori atom modern.

Kelemahan

  • Tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan elektronnya dalam atom secara rinci. Thomson menganggap muatan positif tersebar merata, padahal muatan positif terkonsentrasi di inti atom.
  • Tidak bisa menjelaskan kedudukan partikel nan sebenarnya berada di luar inti atom.
  • Tidak menjelaskan gimana atom memancarkan spektrum sinar dengan gelombang berbeda.
  • Tidak dapat menjelaskan kejadian ionisasi, ialah gimana atom bisa kehilangan alias menambah partikel sehingga menjadi bermuatan.

Pertimpalan Teori Atom Thomson dengan Teori Lain

Teori atom tidak lahir sekaligus sempurna, melainkan berkembang melalui tahapan panjang. Nah, salah satu langkah memahami perkembangan itu adalah dengan membandingkan pandangan para tokoh besar, seperti John Dalton, J.J. Thomson, dan Ernest Rutherford.

Setiap teori tentu membawa pendapat baru nan memperbaiki alias apalagi membantah teori sebelumnya. Yuk, sekarang kita lihat pertimpalan teori atom nan dibawa oleh Thomson dengan teori nan ada sebelum dan sesudahnya.

Pertimpalan Teori Thomson dengan Dalton

Dalton menyatbakal bahwa atom merupbakal ptulisan terkecil bermotif bola pejal nan tidak dapat dibagi lagi. Konsep ini tetap sangat sederhana dan belum mengenal adanya ptulisan subatom.

Berbeda dengan Dalton, Thomson sukses menemukan partikel sehingga dia membuktikan bahwa atom rupanya mempunyai struktur internal.

Model Thomson menggambarkan atom sebagai bola bermuatan positif dengan partikel bermuatan negatif nan tersebar di dalamnya, menyerupai roti kismis.

Dengan demikian, jika Dalton menekankan atom sebagai unit dasar tak terbagi, Thomson menunjukkan bahwa atom tetap bisa diuraikan menjadi ptulisan nan lebih kecil.

Pertimpalan Teori Thomson dengan Rutherforth

Thomson berdugaan muatan positif tersebar merata di dalam atom, sementara partikel terdistribusi seperti kismis pada roti. Namun, hasil percobaan sebaran sinar alfa Rutherford menunjukkan bahwa sebagian besar ruang dalam atom kosong, dan muatan positif rupanya terpusat pada inti atom nan mini namun padat.

Perbedaan tersebut menjadi sangat mendasar, ketika Thomson menempatkan muatan positif sebagai latar menyeluruh, sedangkan Teori Atom Rutherford membuktikan keberadaan inti atom sebagai pusat massa dan muatan positif.

Kesimpulan Pertimpalan Teori Thomson

Dari uraian di atas, terlihat jelas bahwa Teori Atom Thomson menempati posisi krusial sebagai jembatan dalam perkembangan teori atom.

Dibandingkan Dalton, Thomson sudah lebih maju lantaran menemukan keberadaan partikel dan membuktikan bahwa atom bukan lagi ptulisan pejal tak terbagi.

Namun, jika dibandingkan dengan Rutherford, model Thomson tetap belum sempurna lantaran tidak dapat menjelaskan adanya inti atom sebagai pusat muatan positif.

Dengan kata lain, teori Thomson menjadi pijbakal awal nan membuka jalan menuju model atom modern, meskipun kemudian disempurnbakal oleh teori-teori selanjutnya.

Teori Atom Modern

Meskipun pada masanya menjadi terobosan besar, teori Thomson sekarang sudah tidak relevan lagi digunakan. Lalu, apakah ada pengganti nan lebih mutakhir?

Seiring perkembangan pengetahuan pengetahuan, lahirlah model atom modern nan dikenal dengan Model Mekanika Kuantum. Model ini dikembangkan oleh sejumlah intelektual besar seperti Schrödinger, Heisenberg, dan Dirac.

Berbeda dengan teori sebelumnya nan menggambarkan partikel bergerak pada lintasan tetap seperti planet mengelilingi matahari, model mekanika kuantum menjelaskan bahwa partikel tidak mempunyai orbit pasti.

Dalam teori ini, partikel digambarkan berada pada awan partikel (electron cloud), ialah wilayah di sekitar inti atom nan mempunyai kemungkinan terbesar ditemukannya elektron.

Prinsip ini sejalan dengan Prinsip Ketidakpastian Heisenberg, nan menyatbakal bahwa posisi dan kecepatan partikel tidak bisa ditentukan secara berbarengan dengan pasti, melainkan hanya dapat diperkirbakal probabilitasnya.

Model mekanika kuantum juga bisa menjelaskan beragam kejadian nan tidak bisa diterangkan oleh teori atom sebelumnya, seperti spektrum garis atom, sifat kimia unsur, serta corak ikatan kimia nan tercorak antaratom.

Dikarenbakal kemampuannya memberikan gambaran paling jeli mengenai struktur atom, maka Model Atom Mekanika Kuantum inilah nan digunbakal hingga sekarang sebagai dasar dalam pengetahuan kimia dan fisika modern.

Penutup

Dari pempembahasan di atas, sudah cukup jelas ya, tentang gimana Teori Atom Thomson beserta kelebihan dan kelemahannya. 🌝

Selanjutnya, jika Anda mau belajar tentang teori atom lain, alias materi Kimia nan tidak kalah menarik, jangan lupa untuk mampir ke blog Mamikos, ya. ☘️

FAQ

Apa isi dari teori atom Thomson?

Isi teori atom Thomson menjelaskan bahwa atom merupbakal bola bermuatan positif dengan partikel bermuatan negatif nan tersebar merata di dalamnya. Model ini dikenal dengan julukan plum pudding model alias model roti kismis.

Apa kelemahan teori atom Thomson?

Kelemahan teori atom Thomson antara lain tidak bisa menjelaskan posisi partikel secara tepat, menganggap muatan positif tersebar merata padahal sebenarnya terkonsentrasi di inti, tidak menjelaskan spektrum garis atom, serta kandas menjelaskan kejadian ionisasi.

Apa perbedaan model atom Dalton dengan Thomson?

Dalton menganggap atom sebagai ptulisan terkecil bermotif bola pejal nan tidak bisa dibagi lagi. Sedangkan Thomson menemukan partikel dan menggambarkan atom sebagai bola bermuatan positif dengan partikel bermuatan negatif nan tersebar di dalamnya.

Apa nan ditemukan oleh Thomson?

J.J. Thomson menemukan ptulisan bermuatan negatif nan kemudian disebut elektron. Penemuan ini terjadi melalui penelitian sinar katode pada tahun 1897, nan menjadi dasar lahirnya model atom Thomson.

Apa kelebihan teori atom Thomson?

Kelebihan teori atom Thomson adalah sukses membuktikan bahwa atom bukan ptulisan terkecil lantaran mengandung elektron, memberikan gambaran awal tentang struktur atom nan terdiri dari muatan positif dan negatif, serta menjadi dasar krusial bagi perkembangan teori atom modern.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta

Selengkapnya
Sumber mamikos
-->