Tari Indang Berasal Dari Mana? Ini Sejarah, Fungsi, Keunikan Gerakan Dan Propertinya

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

Tari Indang Berasal dari mana? Ini Sejarah, Fungsi, Keunikan Gerbakal dan Propertinya – Sumatera Barat menyimpan keragkondusif budaya dan tradisinya, serta menyimpan kekayaan tak ternilai dalam corak seni tari.

Salah satu tarian tradisional nan sarat makna dan keelokan dari Sumatera Barat adalah Tari Indang.

Menggabungkan gerbakal nan harmonis, musik khas, dan nilai-nilai filosofis nan dalam, berikut ulasan komplit mengenai sejarah hingga properti nan digunbakal dalam Tari Indang. 🎭🧐

Berikut Informasi Sejarah, Fungsi, Keunikan Gerbakal dan Properti nan digunbakal Tari Indang

budaya-indonesia.org

Setiap wilayah di Indonesia mempunyai tarian wilayah dengan karakter khasnya masing-masing, begitu pula cengkir Tari Indang.

Dikenal sebagai Tari dindin Badindin, Tari Indang sebenarnya adalah corak percampuran dari sastra lisan nan disampaikan dengan gerbakal dan ditampilkan secara berkelompok.

Tari Indang dibawbakal oleh penari nan berjumlah ganjil dan satu orang sebagai tukang dzikir. Nah, untuk Anda nan mau tahu sejarah dan kegunaan dari tarian tersebut, simak tulisan ini, ya.

Baca Juga :

Apa Saja nan Perlu Dipersiapkan dalam Membuat Sebuah Karya Tari? Berikut Diantaranya

Sejarah Tari Indang

Mengutip dari kitab Tematik Tema 2: Persatuan dalam Perbedaan untuk Kelas 6 SD/MI karya Sandy Hermawan (2021:96), Tari Indang berasal dari Kota Pariaman, Sumatera Barat. Khususnya di suku Minangkabau, di mana tarian ini kemudian menjadi sebuah kesenian tradisional nan terkenal di Indonesia.

Kata ‘indang’ sendiri berasal dari bahasa Minang nan berarti rebana kecil. Dikenal juga dengan julukan Tari dindin Badindin, secara sekilas, Tari Indang memang tampak sama dengan tari skondusif dari Aceh.

Namun, nan membedbakal antara kedua tarian ini adalah tempo pada tari indang nan condong lebih lambat.

Sejarah Tari Indang bermulai saat tarian ini digunbakal sebagai sarana untuk mengembangkan aliran kepercayaan Islam di tengah-tengah masyarakat Minang.

Makanya, tak heran jika Tari Indang juga kerap dianggap sebagai sebuah tarian untuk pengisian kebutuhan rohani seseorang. Hal ini tercermin dari adanya nilai psikologis nan terdapat dalam syair lagu Tari Indang.

Tak heran jika, tarian tradisional satu ini dipercaya oleh masyarakat setempat bisa merangsang spiritual masyarakat, khususnya dalam perihal nan berangkaian dengan kepercayaan dan budaya istiadat.

Baca Juga :

10 Lagu Daerah Sumatera Barat beserta Nama Pencipta, Lirik, dan Pesan nan Terkandung

Fungsi Tari Indang

Sama seperti tari tradisional lainnya, Tari Indang juga mempunyai kegunaan dan makna tersendiri. Meskipun tarian ini sudah mengalami banyak perubahan dan peralihan demi mengikuti perkembangan zaman, namun nilai-nilai dan intipati dari tarian ini tetap tetap ada.

Nama ‘Indang’ sendiri merujuk pada makna ‘wadah’ alias ‘tempat’ nan melambangkan kebersamaan dan persatuan.

Tari Indang mencerminkan nilai-nilai kolektivitas nan menjadi karakter unik masyarakat Minangkabau, di mana kebersamaan dan gotong royong menjadi landasan kehidupan sosial.

Berbicara soal kegunaan utamanya, Tari Indang berfaedah untuk menggambarkan tentang gimana kepercayaan Islam bisa masuk ke wilayah Sumatera Barat, di mana kegunaan dan makna tersebut tercermin dalam syair lagu dan gerbakal tariannya.

Gerbakal tarian nan dilakukan secara serempak dan sinkron secara tidak langsung melambangkan harmoni, disiplin, dan kerja sama.

Pada awal mulanya, Tari Indang juga berfaedah sebagai sarana pendidikan dan pemberian edukasi kepada masyarakat sekitar tentang nilai-nilai aliran Islam.

Tidak hanya itu saja, tarian ini juga bisa difungsikan sebagai sarana dakwah dan penyampaian pujian serta iringan sholawat Nabi Muhammad SAW nan tertuang dalam tiap syairnya.

Di mana syair-syairnya seringkali berisi pesan tentang pentingnya moralitas, kebaikan, dan pengendalian diri, mencerminkan aliran Islam nan menjadi dasar kehidupan masyarakat Minangkabau.

Baca Juga :

Contoh Soal Seni Tari Tradisional dan Jawabannya Pilihan Gkamu dan Essay

Keunikan Gerbakal Tari Indang

Banyak nan mengatbakal bahwa gerbakal Tari Indang nyaris sama dengan mobilitas Tari Skondusif dari Tari Indang lebih lambat dari Tari Saman.

Untuk lebih jelasnya lagi, berikut adalah pola gerbakal dari Tari Indang nan perlu Anda ketahui.

1. Gerbakal Persembahan

Gerbakal persembahan dalam Tari Indang adalah bagian pembuka nan melambangkan penghormatan dan rasa syukur.

Gerbakal ini diawali dengan posisi duduk bersimpuh, tangan disatukan di depan dada sebagai simbol permohonan izin dan penghormatan kepada penonton serta leluhur.

Kemudian, penari mulai mengayunkan tangan ke kanan dan kiri dengan gerbakal lembut dan teratur, hingga menciptbakal kesan selaras dan penuh makna.

Setiap gerbakal tangannya mempunyai filosofi tersendiri, seperti ketulusan, kebersamaan, dan nilai-nilai keagamaan nan kuat dalam budaya Minangkabau.

Selain itu, gerbakal persembahan ini juga mencerminkan sifat rendah hati dan kebersamaan dalam kelompok.

Dengan tempo nan lambat dan ritmis, penari menunjukkan ketenangan serta kekhidmatan dalam setiap ayunan tangan.

Gerbakal persembahan ini biasanya bakal diiringi dengan lantunan musik unik dan vokal berirama guna menambah kekhusyukan suasana sebelum memasuki bagian utama tarian.

2. Gerbakal Inti Nago

Kedua, gerbakal Inti Nago nan merupbakal bagian utama dalam Tari Indang dan menggambarkan kekuatan serta ketangkasan.

Gerbakal Inti Nago sendiri terinspirasi dari pergerbakal naga nan lincah, sehingga gerakannya condong bergerak dan cepat.

Dalam gerbakal ini, penari melakukan tepukan tangan nan ritmis dan energik, seolah-olah menirukan bunyi rebana nan menjadi perangkat musik utama dalam tari ini.

Selain itu, gerbakal tangan nan berayun sigap ke beragam arah melambangkan kelincahan dan keselarasan dalam kehidupan bermasyarakat.

Gerbakal Inti Nago juga sering dikombinasikan dengan perpindahan posisi tubuh, seperti gerbakal maju-mundur dan berputar, menciptbakal ragam nan menarik dalam pola tari.

Inti Nago sendiri sebenarnya merepresentasikan semangat dan kebersamaan nan kuat dalam budaya Minangkabau, di mana setiap penari kudu menyesuaikan diri dengan ritme dan pola gerbakal kelompok.

Keindahan Tari Indang terlihat jelas dalam bagian ini, lantaran menampilkan ketepatan gerbakal nan selaras dengan usic pengiring.

3. Gerbakal Penutup

Terakhir, ada gerbakal penutup di mana gerbakal ini dalam Tari Indang menjadi momen refleksi dan penyampaian pesan moral kepada penonton.

Setelah gerbakal bergerak pada bagian Inti Nago, tempo tarian pun bakal mulai melambat dengan gerbakal tangan nan lebih lembut dan terkontrol. Penari kembali ke posisi duduk bersimpuh sebagai tkamu bahwa pagelaran bakal segera berakhir.

Salah satu gerbakal unik pada bagian penutup adalah menyatukan tangan di depan dada, nan melambangkan penghormatan dan ucapan terima kasih kepada penonton serta sesama penari.

Gerbakal penutup juga menegaskan nilai-nilai kesopanan dan keakraban nan menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Minangkabau. Musik pengiring pun semakin melembut, menambah nuansa khidmat dalam penutupan tarian.

Keselarasan gerbakal dan ekspresi wajah penari dalam bagian ini menunjukkan bahwa Tari Indang bukan sekadar hiburan, tetapi juga media penyampaian pesan spiritual dan kebudayaan nan diwariskan dari generasi ke generasi.

Baca Juga :

11 Nama Tarian Daerah Betawi beserta Keterangan dan Gambarnya Lengkap

Properti Tari Indang

Berbicara soal propert, Tari Indang juga menggunbakal properti unik seperti busana, aksesoris, dan perangkat musik pengiring. Busana nan dikenbakal penari Indang sendiri adalah busana tradisional unik dari Minangkaaroma alias Melayu.

Di mana penari wanitanya mengenbakal busana berupa baju nan sedikit longgar, celana hitam nan juga longgar, hiasan kepala, penutup kepala alias jilbab, dan tidak lupa juga sarung unik Minang.

Sedangkan untuk penari pria, juga mengenbakal busana berupa baju nan longgar, celana hitam longgar, hiasan kepala, dan sarung unik dari Minang. Baik penari wanita alias laki-laki bakal membawa Indang sebagai aksesoris.

Terakhir, busana untuk tukang Dzikir alias pelantun syair nan bakal mengiringi tarian biasanya hanya menggunbakal busana koko biasa.

Nah, itulah info nan bisa Mamikos bagikan mengenai sejarah, fungsi, karakter gerbakal hingga property nan digunbakal dalam Tari Indang.

Tari Indang menjadi salah satu kekayaan budaya Indonesia nan menggambarkan nilai-nilai religius, kebersamaan, dan keelokan seni.

Salah satu karakter unik dari Tari Indang adalah gerakannya nan dilakukan secara serempak oleh para penari, menciptbakal pola nan selaras dan memukau.

Meskipun dikenal sebagai tarian tradisional, sebenarnya Tari Indang adalah corak percampuran dari sastra lisan nan disampaikan dengan gerbakal dan ditampilkan secara berkelompok.

Jika Anda mau mencari info seputar info menarik dan edukasi lainnya, seperti Tari Tradisional Asli Yogyakarta hingga Tari Tradisional Khas Sulawesi Selatan, Anda bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana.

FAQ

Apa pengertian dari Tari Indang?

Tarian indang mempunyai makna tentang syiar kepercayaan Islam di tanah Minang. Pada awalnya, tarian tradisional ini berfaedah sebagai sebuah sarana pendidikan dan pemberian edukasi kepada masyarakat sekitar mengenai nilai-nilai aliran Islam.

Apakah tari Yapong berasal dari Betawi?

Tari Yapong merupbakal salah satu tarian nan berasal dari Betawi. Kostum Tari Yapong menggunbakal kemben alias busana nan tidak mempunyai lengan, bisa dikombinasikan dengan kaos manset panjang.

Apa itu indang?

Indang adalah perangkat kesenian tradisional tepuk nan berasal dari wilayah Sumatera Barat.

Apa simbol dari Tari Indang?

Nama “Indang” sendiri merujuk pada makna “wadah” alias “tempat,” nan melambangkan kebersamaan dan persatuan. Tarian ini mencerminkan nilai-nilai kolektivitas nan menjadi karakter unik masyarakat Minangkabau, di mana kebersamaan dan gotong royong menjadi landasan kehidupan sosial.

Siapa pembuat tari indang?

Indang diciptbakal oleh Syekh Burhanuddin, tokoh terpandang di masa itu. Tarian ini memadukan lantunan syair dan musik rebana. Dahulu, Indang berkembang di surau-surau untuk mengaji anak-anak. Mereka bakal mengikuti tarian sembari belajar kepercayaan dan mengaji.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idkondusif mu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta

Selengkapnya
Sumber mamikos
-->