Pilih Pakai Paylater alias Kartu Kredit, Mana nan Lebih Untung? Ini Kelebihan dan Kekurangannya – Di era digital seperti sekarang, nyaris semua perihal bisa dilakukan secara online. Mulai dari shopping kebutuhan sehari-hari, pesan tiket perjalanan, sampai bayar tagihan bulanan, semuanya bisa beres hanya dengan beberapa klik saja. Praktis banget, kan?
Selain transfer bank alias dompet digital, sekarang ada juga opsi paylater dan kartu angsuran nan sama-sama bisa untuk shopping dulu, bayar kelak kemudian. Sekilas memang mirip, tapi jika diperhatikan lebih dalam, dua metode ini punya perbedaan nan cukup signifikan.
Nah, agar tidak salah langkah, Mamikos bakal memtelaah kupas tuntas tentang perbedaan paylater dan kartu kredit, kelebihan, kekurangannya, serta tips memilih nan paling cocok untuk kebutuhan kamu. Yuk, simak dulu pempembahasan lengkapnya agar melek finansial! 💳 📲 💵
Apa itu Paylater?
Paylater adalah metode pemgaji nan memungkinkan kita shopping sekarang, bayarnya nanti.
Biasanya paylater terintegrasi langsung di aplikasi e-commerce alias layanan finansial digital, misalnya Shopee PayLater, GoPayLater, Traveloka PayLater, Akulaku, Kredivo, dan lain-lain.
Sistem ini dibuat agar pengguna bisa lebih mudah melakukan transaksi, apalagi sering muncul otomatis di halkondusif checkout tanpa perlu ribet masukkan info tambahan.
Ciri unik paylater:
- Mudah diakses lewat aplikasi.
- Pendaftaran relatif sigap dan simpel.
- Limit biasanya lebih mini dibanding kartu kredit.
- Cicilan bisa tenor pendek (1–12 bulan)
Selain itu, paylater juga biasanya sudah bekerja sama langsung dengan merchant alias platform tertentu. Misalnya, saat shopping di marketplace, Anda bakal otomatis menemukan opsi “Bayar dengan PayLater” di halkondusif checkout tanpa perlu ribet masukkan info tambahan.
Sistem ini dibuat agar pengguna lebih mudah melakukan transtindakan sekaligus meningkatkan loyalitas terhadap platform tersebut. Bahkan, beberapa aplikasi juga menyedibakal opsi bayar sekali (pelunasan penuh di bulan berikutnya) alias dicicil sesuai tenor nan dipilih.
Dari sisi pengguna, paylater lebih ramah buat orang nan belum punya akses ke produk perbankan umum seperti kartu kredit. Banyak anak muda, pekerja freelance, hingga mahasiswa memilih paylater sebagai solusi lantaran prosesnya sigap dan anti ribet.
Namun, perlu diingat juga jika paylater tetap merupbakal akomodasi pinjaman. Artinya, ada bunga, biaya layanan, dan denda keterlambatan nan kudu diperhatikan agar penggunaan paylater tidak jadi beban finansial di kemudian hari.
Baca Juga :
Cara Aktifkan TikTok Paylater nan Tidak Muncul untuk Belanja, Apakah Aman?
Apa itu Kartu Kredit?
Kartu angsuran udah lebih dulu ada dibanding paylater. Bank menerbitkan kartu ini buat pengguna nan lolos verifikasi. Adanya kartu kredit, Anda bisa bertranstindakan sekarang lampau bayar di tanggal jatuh tempo.
Bedanya dengan paylater, kartu angsuran mempunyai jangkauan lebih luas, bisa dipakai di merchant online maupun offline, apalagi internasional.
Ciri unik kartu kredit:
- Dikeluarkan oleh bank.
- Limit bisa besar tergantung profil nasabah.
- Banyak promo, reward, alias cashback.
- Bisa dipakai nyaris di seluruh dunia.
Selain itu, kartu angsuran juga sering dilengkapi fitur tambahan seperti angsuran 0%, akomodasi tarik tunai di ATM, hingga perlindungan asuransi perjalanan untuk pengguna tertentu. Semua ini bikin kartu angsuran terasa lebih elastis dan berguna, apalagi buat orang nan sering bepergian.
Untuk bisa mendapatkan kartu kredit, biasanya calon pengguna kudu memenuhi syarat tertentu, misalnya punya penghasilan minimal per bulan, melampirkan slip penghasilan alias laporan keuangan, hingga menyertbakal NPWP.
Proses pengajuannya memang lebih ketat dibanding paylater, tapi sebanding dengan faedah nan ditawarkan.
Bahkan, jika digunbakal secara disiplin, kartu angsuran bisa meningkatkan skor angsuran di BI Checking alias SLIK OJK, nan nantinya berfaedah ketika mau mengusulkan KPR, angsuran mobil, alias pinjkondusif lain di bank.
Baca Juga :
9 Pinjkondusif 500 Ribu Langsung Cair Tanpa BI Checking, Proses Mudah dan Cepat!
Kelebihan Paylater
Setiap metode pemgaji tetap ada plus minusnya, berikut apa saja kelebihan dari pemgaji paylater:
1. Pendaftaran Mudah
Kamu biasanya cukup upload KTP, foto selfie, dan isi beberapa info pribadi. Tanpa perlu menyiapkan slip gaji, rekening koran, alias NPWP seperti jika mau daftar kartu kredit. Prosesnya juga sepenuhnya online, jadi bisa dilakukan kapan pun dan di mana.
Kemudahan ini membikin paylater ramah untuk kalangan nan belum ada akses ke produk perbankan formal, misalnya mahasiswa, pekerja lepas, alias fresh graduate. Mereka tetap bisa mempunyai “akses kredit” tanpa kudu punya penghasilan tetap nan besar.
2. Cepat Disetujui
Kalau kartu angsuran bisa mbakal waktu berminggu-minggu untuk diproses, paylater beda cerita. Approval-nya bisa keluar hanya dalam hitungan menit sampai beberapa jam saja.
Algoritma sistem langsung menilai kelaybakal pengguna berasas info KTP, riwayat transtindakan di aplikasi, hingga skor angsuran digital.
3. Terintegrasi dengan Aplikasi
Paylater biasanya memang sudah jadi bagian dari ekosistem aplikasi tertentu. Misalnya, Shopee PayLater di Shopee, GoPayLater di Gojek, alias Traveloka PayLater di Traveloka. Artinya, saat Anda shopping di sana, opsi paylater langsung muncul di halkondusif checkout.
Integrasi ini membikin pengalkondusif shopping jadi lebih seamless. Kamu bisa belanja, pilih produk, lampau tinggal klik metode bayar “PayLater.” Selain itu, sistem aplikasi juga biasanya menyedibakal pengingat jatuh tempo, riwayat cicilan, sampai promo unik pengguna paylater.
4. Cocok untuk Transtindakan Kecil
Limit paylater memang tidak sebesar kartu kredit, tapi justru itu nan kondusif buat pemula. Biasanya hanya ratusan ribu sampai beberapa juta rupiah. Pas untuk transtindakan harian seperti shopping bulanan, pesan makanan, beli pulsa, alias bayar tagihan kecil.
Adanya batas nan relatif kecil, paylater bisa jadi “latihan” buat belajar mengatur cicilan. Kamu bisa belajar disiplin bayar tepat waktu tanpa terbebani utang besar.
Kalau sudah terbiasa, barulah kelak bisa upgrade ke produk angsuran nan lebih besar seperti kartu angsuran alias pinjkondusif bank.
Kekurangan Paylater
Nah, meskipun ada kelebihannya, Paylater juga mempunyai kekurangan sebagai berikut:
1. Bunga Bisa Tinggi
Salah satu kelemahan utama paylater adalah kembang nan relatif lebih besar dibanding kartu kredit. Rata-rata kembang paylater berkisar antara 2% sampai 5% per bulan, tergantung platform dan tenor nan dipilih.
Kalau dihitung setahun, jumlah ini bisa terasa cukup memberatkan, apalagi jika nilai belanjanya lumayan besar. Banyak pengguna nan awalnya tergiur lantaran angsuran terlihat mini per bulan, tapi kaget ketika menyadari total pemgaji jauh di atas nilai original barang.
Selain bunga, beberapa platform paylater juga menamapalagi biaya jasa alias manajemen di tiap transaksi. Jadi walaupun cicilannya terlihat ringan, biaya tambahan ini bisa membikin total shopping membengkak.
2. Tenor Terbatas
Paylater umumnya hanya menyedibakal tenor angsuran pendek, biasanya 1 sampai 12 bulan. Beda dengan kartu angsuran nan bisa menawarkan angsuran sampai 24 alias 36 bulan.
Kalau peralatan nan dibeli harganya mahal, misalnya smartphone flagship alias peralatan elektronik rumah tangga, tenor singkat ini bisa membikin angsuran bulanan terasa berat.
Keterbpemimpin tenor ini membikin paylater lebih cocok untuk transtindakan mini sampai menengah, bukan pembelian besar. Kalau dipaksakan, akibat kandas bayar makin tinggi lantaran beban angsuran per bulan terlampau besar dibanding keahlian finansial pengguna.
Jadi, kudu benar-betul dihitung apakah tenor singkat ini tetap realistis dengan pendapatan bulanan.
3. Tidak Semua Merchant Menerima
Berbeda dengan kartu angsuran nan bisa dipakai nyaris di semua merchant, paylater tetap terpemisah penggunaannya. Biasanya hanya bisa digunbakal di platform alias aplikasi nan sudah bekerja sama.
Misalnya, Shopee PayLater hanya berlsaya di Shopee, dan GoPayLater hanya bisa dipakai di jasa ekosistem Gojek alias mitra tertentu. Jadi, jika mau shopping di luar platform tersebut, paylater tidak bisa digunakan.
Keterbpemimpin ini bisa membikin pengguna jadi kurang elastis dalam bertransaksi. Misalnya, Anda mau beli produk di toko offline alias marketplace lain, tapi metode paylater nan Anda punya tidak tersedia.
4. Risiko Boros
Kemudahan paylater sering membikin pengguna kalap shopping tanpa mikirin keahlian bayar. Akibatnya, tagihan menumpuk dan membikin stres ketika jatuh tempo.
Kalau tidak ada kontrol finansial nan baik, paylater justru bisa jadi jebbakal konsumtif. Terutama buat orang nan suka shopping impulsif alias mudah tergoda promo.
Padahal, semakin banyak transtindakan paylater nan dilakukan, semakin besar pula kembang dan angsuran nan kudu ditanggung. Ini bisa mengganggu cash flow bulanan jika tidak dikelola dengan bijak.
Baca Juga :
Berapa Tabungan Ideal saat Umur Mendekati 30? Berikut Rekomendasi dan Saran dari Para Ahli
Kelebihan Kartu Kredit
Berikut kelebihan dari kartu kredit:
1. Limit Lebih Besar
Bank biasanya memberikan batas mulai dari Rp3 juta hingga ratusan juta rupiah, tergantung pada profil penghasilan, riwayat kredit, dan hubungan pengguna dengan bank tersebut.
Adanya batas nan besar, pengguna jadi lebih elastis dalam mengatur keuangannya. Misalnya, ada pengeluaran mendadak untuk perbaikan rumah alias biaya kesehatan, kartu angsuran bisa jadi penolong darurat tanpa kudu menunggu persetujuan pinjkondusif baru.
2. Bunga Relatif Lebih Rendah
Dibandingkan dengan paylater, kembang kartu angsuran biasanya lebih rendah dan lebih “ramah.” Rata-rata kembang kartu angsuran berada di kisaran 1%–3% per bulan, sementara paylater bisa mencapai 2%–5% per bulan.
Selain itu, banyak bank menawarkan program angsuran 0% untuk tenor tertentu, terutama saat membeli peralatan di merchant nan bekerja sama dengan bank penerbit kartu. Adanya angsuran 0%, Anda bisa mencicil peralatan tanpa biaya tambahan.
Misalnya, membeli laptop Rp12 juta dengan angsuran 12 bulan tanpa kembang bakal tetap Rp12 juta, berbeda dengan paylater nan bisa menambah biaya kembang jutaan rupiah. Jadi, jika pandai memanfaatkan promo, kartu angsuran bisa jauh lebih ekonomis.
3. Promo Melimpah
Kartu angsuran terkenal dengan beragam promo menarik nan ditawarkan bank maupun merchant. Mulai dari cashback shopping di supermarket, potongan nilai tiket pesawat, potongan nilai hotel, hingga reward poin nan bisa ditukar dengan voucher shopping alias tiket gratis.
Bahkan, beberapa kartu angsuran premium juga memberikan akomodasi eksklusif seperti akses lounge airport dan asuransi perjalanan.
Contohnya, rutin shopping di supermarket tertentu dengan kartu angsuran bisa memberikan cashback bulanan nan lumayan untuk mengurangi pengeluaran. Jadi, selain berfaedah sebagai perangkat bayar, kartu angsuran juga bisa jadi strategi penghematan.
4. Fleksibel dan Global
Jaringan besar seperti Visa, Mastercard, alias American Express membikin kartu angsuran diterima secara global. Jadi, jika Anda suka traveling alias sering bertranstindakan internasional, kartu angsuran jauh lebih praktis dibanding metode lain.
Selain itu, kartu angsuran juga bisa digunbakal untuk beragam keperluan tambahan seperti booking hotel, sewa mobil, hingga pemgaji langganan aplikasi internasional seperti Netflix alias Spotify. Fleksibilitas ini bikin kartu angsuran terasa lebih “universal” dan memberikan rasa aman.
5. Meningkatkan Skor Kredit
Setiap kali Anda menggunbakal kartu angsuran dan bayar tagihan tepat waktu, riwayat tersebut tercatat di sistem BI Checking alias SLIK OJK. Riwayat positif ini bakal jadi modal jika suatu hari Anda mau mengusulkan KPR, angsuran mobil, alias pinjkondusif lainnya ke bank.
Sebaliknya, jika sering telat bayar, skor angsuran bisa turun dan bank ragu memberikan pinjkondusif di masa depan. Jadi, dengan disiplin dan manajemen finansial nan baik, kartu angsuran bisa jadi “investasi jnomor panjang” untuk reputasi finansial kamu.
Kekurangan Kartu Kredit
Meskipun ada kelebihannya, kartu angsuran juga mempunyai kekurangan sebagai berikut:
1. Syarat pendaftaran lebih ribet
Bank biasanya minta arsip komplit seperti slip gaji, rekening koran, NPWP, sampai bukti penghasilan dengan nominal tertentu. Bahkan, ada bank nan menetapkan syarat minimum penghasilan Rp3 juta hingga Rp5 juta per bulan agar pengajuan bisa diproses.
Hal ini memang bermaksud agar bank lebih selektif dan hanya memberi kartu angsuran pada pengguna nan dianggap bisa mengelola cicilan.
Tapi, buat anak muda alias fresh graduate, syarat ini bisa jadi penghkepalang besar. Banyak nan akhirnya baru bisa apply kartu angsuran setelah bekerja beberapa tahun alias memilih paylater dulu lantaran lebih mudah disetujui.
Baca Juga :
Viral! KUR BRI Tanpa Bunga Tanpa Biaya Admin, Info Resmi alias Hoax?
2. Risiko utang menumpuk
Misalnya, Anda punya batas Rp20 juta, lampau tergoda promo belanja, tiket pesawat, alias gadget baru. Kalau tidak mengatur pengeluaran dengan disiplin, tagihan bisa menumpuk dengan cepat.
Risiko ini sering jadi masalah utama pengguna kartu angsuran nan belum terbiasa mengatur keuangan. Banyak orang awalnya merasa kondusif lantaran bisa “bayar nanti,” tapi akhirnya kaget saat tagihan datang.
3. Ada biaya tahunan
Banyak bank nan mengenbakal biaya tahunan mulai dari Rp200 ribu hingga lebih dari Rp1 juta, tergantung jenis dan level kartunya. Misalnya, kartu angsuran premium seperti platinum alias infinite bisa ada annual fee nan cukup tinggi.
Biaya tahunan ini sering luput dari perhatian pengguna baru. Padahal, jika Anda jarang pakai kartu kredit, biaya ini bisa terasa sayang banget. Jadi, krusial untuk pilih kartu nan sesuai kebutuhan.
4. Butuh kontrol keuangan
Memiliki kartu angsuran itu seumpama pegang “pedang bermata dua.” Kalau Anda disiplin, banyak untung nan bisa didapat, tapi jika lengah, bisa jadi jebakan.
Kalau Anda jenis orang nan suka impulsif belanja, kartu angsuran bisa memperburuk kebiasaan itu. Karena geseknya gampang, seringkali keputusan shopping dilakukan tanpa mikir panjang.
Tanpa manajemen finansial nan jelas, kartu angsuran bisa jadi sumber masalah dibanding solusi. Makanya, krusial untuk punya mindset bahwa kartu angsuran adalah perangkat bantu, bukan “uang tambahan.”
Mana nan Lebih Untung Paylater alias Kartu Kredit?
Jawabannya: tergantung kebutuhan dan kondisi finansial kamu.
- Kalau Anda baru mulai belajar atur keuangan, belum ada penghasilan besar alias butuh kemudahan sigap → Paylater bisa jadi pilihan awal.
- Kalau Anda sudah ada penghasilan tetap, butuh elastisitas global, dan mau faedah promo nan banyak → Kartu angsuran jelas lebih menguntungkan.
Penutup
Kartu angsuran maupun paylater punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kartu angsuran unggul dari segi batas besar, fleksibilitas, dan promo melimpah, sementara paylater lebih mudah diakses dengan syarat pendaftaran nan simpel.
Paling penting, jangan sampai salah kaprah menganggap keduanya sebagai “uang tambahan.” Baik kartu angsuran maupun paylater tetaplah utang nan kudu dibayar sesuai jatuh tempo. Kalau digunbakal secara bijak, keduanya bisa jadi perangkat bantu finansial nan menguntungkan.
Jadi, sebelum memutuskan mau pakai kartu angsuran alias paylater, pastikan Anda sudah mengenali pola belanja, keahlian bayar, dan tujuan keuanganmu. Kamu bisa memanfaatkan fitur-fitur ini secara maksimal tanpa membikin kantong bolong.
Beda Paylater dan Kartu Kredit, Pilih Mana? [Daring]. Tautan: https://www.ocbc.id/id/article/2024/04/26/paylater-vs-kartu-kredit/
Apa Saja Perbedaan Paylater dengan Kartu Kredit [Daring]. Tautan: https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/gayahidup/apa-perbedaan-paylater-dan-kartu-kredit/
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:
Kost Jogja Murah
Kost Jakarta Murah
Kost Bandung Murah
Kost Denpasar Bali Murah
Kost Surabaya Murah
Kost Semarang Murah
Kost Mkepalang Murah
Kost Solo Murah
Kost Bekasi Murah
Kost Medan Murah