Penggunaan Kata “Di” Sesuai Kaidah Kapan Dipisah dan Digabung beserta Contoh Kalimatnya – Dalam penulisan bahasa Indonesia, kita sering menemukan kata di nan digunbakal untuk beragam keperluan.
Namun, tetap banyak nan belum benar-betul memahami kapan di semestinya ditulis terpisah dan kapan kudu digabung. Padahal, kesalahan penulisan ini cukup sering terjadi. 🙌
Agar tulisanmu tetap sesuai norma bahasa Indonesia dan mudah dipahami, yuk, belajar tentang penggunaan kata di nan sesuai dengan norma bahasa melalui tulisan Mamikos kali ini! ✨
Penggunaan Kata Di nan Benar
Mengapa kita perlu menulis sesuai norma PUEBI alias EYD saat menggunbakal bahasa Indonesia? Pertanyaan ini mungkin sering muncul, terutama saat dihadapkan dengan aturan-patokan nan terlihat sepele, seperti penulisan kata di.
Padahal, penggunaan bahasa nan sesuai norma sangat krusial untuk menjaga kejelasan pesan dan meminimalkan kesalahpahkondusif dalam komunikasi tertulis, lho.
Salah satu contoh nan kerap menyebabkan kebingungan adalah penulisan di—kapan kudu ditulis terpisah, dan kapan digabung? Nah agar tidak lagi keliru, mari Mamikos telaah berbareng langkah penggunaan kata di nan betul sesuai pedoman bahasa Indonesia.
Baca Juga :
6 Contoh Kalimat nan Menggunbakal Kata Depan beserta Cara Penggunaannya nan Benar
A. Penggunaan Kata Di nan Dipisah (Kata Depan)
Salah satu patokan utama nan perlu diingat adalah ketika di berfaedah sebagai kata depan (preposisi), maka penulisannya kudu dipisah dari kata nan mengikutinya.
Kata depan di ini biasanya digunbakal untuk menunjukkan tempat, arah, waktu, alias letak tertentu. Misalnya di rumah, di sekolah, di Jakarta, alias di pagi hari.
1. Ciri Khas Di sebagai Kata Depan
- Menunjukkan Lokasi/Tempat: Ini adalah kegunaan paling dominan. Baik itu letak konkret (“di meja”) maupun letak absurd (“di hati”).
- Menunjukkan Arah: Meskipun “ke” lebih umum, “di” juga bisa mengindikasikan posisi relatif.
- Menunjukkan Waktu (Tidak Umum, tapi Ada): Contohnya, “di pagi hari”.
- Diikuti Kata Benda alias Keterangan Tempat: Kata setelah “di” umumnya adalah kata barang nan mewakili letak (misal: sekolah, pasar, rumah) alias kata keterangan nan menunjukkan posisi (misal: atas, bawah, sana, sini, dalam, luar).
Cara termudah untuk memastikan bahwa di adalah kata depan ialah dengan mencoba menggantinya dengan kata pada alias ke.
Jika makna kalimat tetap utuh meski ada sedikit perbedaan nuansa, maka besar kemungkinan di dalam kalimat tersebut memang merupbakal kata depan, dan penulisannya kudu dipisah.
Contoh:
- di tkondusif → bisa diubah menjadi ke tkondusif alias pada taman
- di masa lampau → bisa diganti dengan pada masa lalu
Selain itu, dalam beberapa kasus, kata depan di juga dapat digantikan dengan kata dari, tergantung konteks kalimat. Misalnya, di sini bisa diubah menjadi dari sini jika memang konteksnya memungkinkan.
Namun, di sebagai kata depan tidak dapat diubah menjadi kata kerja aktif dengan menamapalagi imbuhan me-. Contohnya, frasa di sana tidak bisa diubah menjadi me-sana, lantaran secara tata bahasa itu tidak tepat dan tidak mempunyai makna nan valid.
Baca Juga :
150+ Contoh Kata Bsaya dan Tidak Bsaya beserta Artinya, + Pengertian dan Ciri-cirinya
3. Contoh Kalimat Di sebagai Kata Depan (Dipisah)
- Buku itu tersimpan di atas lemari. (Bukan: diatas lemari)
- Anak-anak bermain riang di halkondusif sekolah. (Bukan: dihalkondusif sekolah)
- Pertemuan krusial bakal diselenggarbakal di kantor pusat besok. (Bukan: dikantor pusat)
- Dia sering menghabiskan waktu di perpustakaan kota. (Bukan: diperpustakaan kota)
- Kami menemukan dompetnya jatuh di jalan. (Bukan: dijalan)
- Udara terasa sejuk di pegunungan. (Bukan: dipegunungan)
- Semua berkumpul di pagi hari sebelum memulai aktivitas. (Bukan: dipagi hari)
- Siswa-siswa belajar dengan tekun di kelas. (Bukan: dikelas)
- Kantor polisi berada di selatan pabrik gula. (Bukan: diselatan)
- Mereka beristirahat di bawah pohon rindang itu. (Bukan: dibawah pohon)
B. Penggunaan Kata Di nan Disambung (Imbuhan Kata Kerja Pasif)
Berbeda dengan kegunaan sebagai kata depan, penggunaan kata di juga bisa berfaedah sebagai imbuhan dalam corak kata kerja pasif. Dalam perihal ini, penulisannya kudu disambung dengan kata nan mengikutinya lantaran sudah memcorak satu kesatuan makna sebagai kata kerja.
1. Ciri-Ciri Umum “Di-” sebagai Imbuhan Pasif
Agar Anda tidak salah tulis, perhatikan tanda-tkamu berikut ini:
- Berfungsi sebagai kata kerja. Biasanya menunjukkan bahwa subjek menerima suatu tindakan.
- Tidak bisa digantikan dengan “ke”, “pada”, alias “dari”: Ini membedakannya dari kata depan.
- Bisa diubah ke corak aktif dengan mengganti “di-” menjadi “me-“: Contohnya, ditulis → menulis, dikirim → mengirim.
Contoh:
- ditulis → corak pasif dari menulis
- dimasak → corak pasif dari memasak
- dibersihkan → corak pasif dari membersihkan
Baca Juga :
45 Contoh Kalimat Asumsi Singkat beserta Pengertian dan Ciri-cirinya
2. Cara Mengenali Di- sebagai Imbuhan
Cara paling mudah mengenali “di-” sebagai imbuhan adalah dengan memandang konteks kalimat apakah kata tersebut menunjukkan suatu tindbakal nan dikenai kepada subjek? Jika iya, maka besar kemungkinan itu adalah kata kerja pasif dan penulisannya kudu disambung.
Trik lainnya coba ubah kata tersebut ke corak aktif dengan awalan me-. Jika bisa dan maknanya tetap logis, berarti “di-” dalam kata itu adalah imbuhan.
Contoh:
- dikirim oleh Ibu → bisa menjadi Ibu mengirim
- ditangkap polisi → bisa menjadi polisi menangkap
3. Contoh Penulisan “Di-” nan Disambung (Kata Kerja Pasif)
- Surat itu ditulis dengan tangan. (Bukan: di tulis)
- Rumah ini dibangun pada tahun 1980. (Bukan: di bangun)
- Makanan itu dimasak oleh nenek. (Bukan: di masak)
- Barang-peralatan dipindahkan ke ruangan sebelah. (Bukan: di pindahkan)
- Semua arsip sudah ditandatangani oleh kepala bagian. (Bukan: di tandatangani)
- Komputer ini baru saja diperbaiki teknisi. (Bukan: di perbaiki)
- Lagu itu dinyanyikan dengan penuh penghayatan. (Bukan: di nyanyikan)
- Foto-foto lama telah dihapus dari galeri. (Bukan: di hapus)
- Para peserta diseleksi secara ketat. (Bukan: di seleksi)
- Kendaraan dihentikan di pos pemeriksaan. (Bukan: di hentikan)
C. Manakah Penulisan dan Penggunaan Kata Di nan Benar?
Penjelasan penulisan dan penggunaan kata di nan sudah Mamikos berikan tadi mudah untuk dimengerti, bukan? Nah, selanjutnya Mamikos mau tahu, nih, apakah sekarang Anda sudah bisa membedbakal di nan digabung dan di nan dipisah alias belum
Yuk, coba tebah 50 kalimat berikut ini sudah betul alias belum. Oh, ya, pastikan Anda menjawabnya terlebih dulu sebelum mencocokkan dengan jawaban nan sudah tersedia, ya.
- Tas itu diletakkan diatas kursi.
- Semua berkas sudah dikirim oleh staf kantor.
- Ia duduk di sebelah temannya sembari menunggu giliran.
- Spanduk itu di pasang di tembok aula.
- Kami beristirahat dibawah pohon rindang.
- Formulir sudah diisi oleh peserta sejak pagi.
- Acara dimulai diruang serbaguna lantai dua.
- Kotak itu dibuka perlahan oleh ibu.
- Anak-anak menonton movie di dalam kelas.
- Makanan telah di masak oleh nenek tadi pagi.
- Sepatu itu diletakkan di luar kamar.
- Semua tamu sudah dipersilahkan masuk.
- Mereka bermain dilapangan sampai sore.
- Papan pengumuman dipasang di depan ruang guru.
- Ia berdiri di samping mobil hitam itu.
- Laporan itu diubah oleh supervisor kemarin.
- Buku pelaliran tertinggal dimeja guru.
- Ayah sedang bekerja di instansi pusat hari ini.
- Suara musik terdengar keras di luar jendela.
- Handphone itu di jatuhkan oleh adik.
- Kami berkumpul di tengah lapangan saat upacara.
- Video presentasi itu diedit ulang sebelum dikirim.
- Nasi goreng itu dimbakal lenyap oleh Budi.
- Sepeda miliknya di simpan digarasi sempit itu.
- Dompet ditemukan di dekat tkondusif kota.
- Pekerjaan rumah telah diselesaikan sebelum tidur.
- Tiket konser diletakkan dipintu masuk.
- Lampu di aula utama dimatikan pukul 10 malam.
- Anak-anak duduk rapi di lantai kelas.
- Kue ulang tahun di pangkas setelah lagu dinyanyikan.
- Kami bakal berangkat di pagi hari sebelum mentari terbit.
- Dia duduk dibelakang tanpa suara.
- Semua tamu datang di sore hari nan cerah itu.
- Topi itu diletakkan di atas kepala patung.
- Mereka bakal tiba di malam hari sekitar pukul sembilan.
- Kamera dipasang di bagian atas tembok aula.
- Siswa-siswa masuk kelas dipagi hari secara tertib.
- Kita berjumpa kembali di akhir pekan.
- Ia menunggu dikanan pintu masuk.
- Barang itu disimpan di dalam lemari bagian bawah.
- Kami selesai mbakal ditengah malam.
- Sepeda parkir di depan rumah sejak siang tadi.
- Tugas itu dikumpulkan di hari Senin.
- Mereka berdiri disamping panggung utama.
- Diadbakal training tambahan di awal bulan depan.
- Semua duduk di sebelah kiri panggung.
- Panggung utama berada di tengah ruangan.
- Anak-anak bermain di luar saat hujan mulai turun.
- Semua peserta datang di waktu nan tepat.
- Motor itu diparkir ditengah jalan secara sembarangan.
Jawaban
- salah
- benar
- benar
- salah
- salah
- benar
- salah
- benar
- benar
- salah
- benar
- salah
- benar
- salah
- benar
- benar
- salah
- bemar
- salah
- benar
- benar
- benar
- benar
- salah
- benar
- benar
- benar
- benar
- benar
- salah
- benar
- salah
- benar
- benar
- benar
- benar
- salah
- benar
- salah
- benar
- salah
- benar
- benar
- salah
- benar
- benar
- benar
- benar
- benar
- salah
Baca Juga :
21 Contoh Kata Umum dan Kata Khusus Beserta Perbedaannya Lengkap
Penutup
Sampai sini dulu, ya, pempembahasan Mamikos kali ini. Semoga setelah membaca penjelasan tentang penggunaan kata di nan sesuai dengan norma bahasa Indonesia ini, Anda bisa membedbakal dan menulis lebih baik lagi.
Masih banyak tulisan nan memtelaah tentang beragam penulisan dalam bahasa Indonesia nan benar, seperti penggunaan tkamu baca, kata kerja, dan tetap banyak lagi hanya di blog Mamikos. Jangan lupa mampir, ya.
Penggunaan Kata Di nan Benar Sesuai Kaidah [Daring]. Tautan: https://penerbitdeepublish.com/penggunaan-kata-di-yang-benar/
“Di” dan “Di-” [Daring]. Tautan: https://ivanlanin.medium.com/di-dan-di-d225d3653594
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:
Kost Dekat UGM Jogja
Kost Dekat UNPAD Jatinangor
Kost Dekat UNDIP Semarang
Kost Dekat UI Depok
Kost Dekat UB Malang
Kost Dekat Unnes Semarang
Kost Dekat UMY Jogja
Kost Dekat UNY Jogja
Kost Dekat UNS Solo
Kost Dekat ITB Bandung
Kost Dekat UMS Solo
Kost Dekat ITS Surabaya
Kost Dekat Unesa Surabaya
Kost Dekat UNAIR Surabaya
Kost Dekat UIN Jakarta