Materi Teks Editorial Kelas 12 Sma Beserta Penjelasannya, Yuk Pelajari!

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Materi Teks Editorial Kelas 12 SMA Beserta Penjelasannya, Yuk Pelajari! – Pelaliran tentang teks editorial bakal Anda dapatkan di bangku kelas 12 SMA. 📃

Teks editorial banyak ditemukan di media cetak, seperti koran, majalah, buletin, tulisan surat berita online, dan media lainnya. Memahami materi teks editorial sangat krusial untuk mengasah kepekaan pada isu-isu terkini. 🤔

Pada tulisan berikut, Mamikos bakal memberikan info mengenai materi teks editorial kelas 12 SMA dan penjelasannya.

Materi Teks Editorial 12 SMA dan Penjelasannya

pixabay.com/@wal_172619-12138562

Apakah Anda pernah mendengar istilah “teks editorial”?

Barangkali saat Anda membaca surat kabar, Anda pernah mendapati ada kolom unik nan diberi titel “tajuk rencana” alias “editorial”.

Teks editorial memuat opini penulis mengenai rumor aktual dengan memaparkan data-data pendukung berupa kebenaran dan argumen.

Mempelajari teks editorial sangat krusial bagi Anda nan duduk di kelas 12 SMA. Tidak hanya untuk mendapatkan nilai bagus pada mata pelaliran bahasa Indonesia saja, tapi juga untuk mengasah kepekaan pada isu-isu di sekitar.

Sebab, teks editorial sebagai wadah untuk merespon rumor alias masalah nan terjadi juga dilengkapi dengan solusi pada bagian akhir.

Ingin belajar lebih banyak tentang teks editorial?

Materi teks editorial kelas 12 SMA berikut ini bisa menjadi referensi saat belajar mandiri.

Baca Juga :

5 Contoh Judul Teks Editorial nan Menarik Bisa Jadi Inspirasi

Pentingnya Belajar Teks Editorial

Mempelajari beragam macam jenis teks mungkin terasa membosankan, apalagi jika Anda tidak tahu kegunaan masing-masing teks.

Pada teks editorial, Anda bakal diajak memandang isu-isu terkini, perihal krusial nan disorot, fenomenal, apalagi kontroversial lantaran memunculkan perbedaan pendapat di sekitar.

Tulisan editorial nan biasanya dibuat oleh redaktur tersebut tidak hanya berisi kronologi rumor saja, tetapi juga kritik dan saran.

Dengan membaca teks editorial, secara tidak langsung kepekaanmu terhadap masalah di sekitar bakal terasah. Selain itu, Anda juga bakal terlatih untuk berpikir kritis lantaran lebih mengerti pada rumor nan terjadi dan solusi nan ditawarkan.

Bukan tidak mungkin Anda nan tetap duduk di bangku kelas 12 SMA jadi lebih bijak dan dewasa saat menanggapi suatu kejadian.

Materi Mengidentifikasi Isi Teks Editorial

Berdasarkan kitab “Bahasa Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII” nan ditulis oleh Mkondusif Surykondusif dkk., materi identifikasi isi teks editorial bakal Anda pelajari.

Saat membaca buletin di media cetak dan menemukan rubrik “opini”, ada kemungkinan bahwa pada bagian tersebut terdapat artikel, editorial, serta surat pembaca. Apalagi jika pada media tersebut tidak langsung dicantumkan titel “editorial” alias “tajuk rencana”.

Teks editorial memtelaah beragam masalah nan sifatnya aktual alias sedang banyak dibicarakan. Tidak jarang pula pada teks editorial ditelaah hal-hal nan fenomenal apalagi kontroversial.

Redtindakan penulis teks editorial menyertbakal beragam macam argumentasi mengenai kebenaran peristiwa nan menjadi bahan utama berita. Opini nan disertbakal pada teks tersebut juga dipastikan berbobot dan tidak asal-asalan.

Baca Juga :

Contoh Teks Editorial beserta Fakta dan Opininya tentang Pendidikan dan Kesehatan

Materi Struktur Penulisan Teks Editorial

Gaya penulisan teks editorial mirip dengan eksposisi. Padahal, keduanya berbeda.

Eksposisi adalah tulisan nan tujuannya mengklarifikasi, mengevaluasi, alias menjelaskan. Pola penulisannya beragam, misalnya contoh, proses, sebab-akibat, klasifikasi, definisi, analisis, komparasi, dan kontras.

Teks editorial memuat pernyataan umum nan kemudian disertai argumen dan penegasan ulang mengenai argumen nan dipaparkan. Ketiga unsur tersebut sifatnya wajib ada pada teks editorial.

Saat membaca teks editorial, Anda perlu konsentrasi agar bisa mengkajian struktur dan bagian-bagiannya. Misalnya:

1. Pengenalan Isu

Pada pembukaan teks editorial, terdapat pengenalan rumor alias masalah nan bakal ditelaah lebih lanjut.

Peristiwa mengenai hal-hal nan fenomenal, kontroversial, ataupun masalah nan aktual disuguhkan pada bagian ini.

Pernyataan pendapat alias tesis nan memuat perspektif pandang penulis mengenai masalah nan ditelaah pun bakal ditemukan pada pengenalan isu. Nantinya, teori pada tesis dapat diperkuat pada bagian berikutnya, ialah argumen.

2. Argumen

Bagian argumen alias penyampaian pendapat berisi tdugaan redtindakan mengenai rumor nan sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya.

Redtindakan bakal memberikan bukti dan argumen untuk memperkuat teori. Tidak jarang pula ada pernyataan para ahli, info hasil penelitian, dan kebenaran berasas referensi lainnya nan turut disertakan.

3. Penegasan

Bagian penegasan pada teks editorial berisi simpulan, rekomendasi, alias saran dari redtindakan nan didukung fakta. Terkadang redtindakan juga menyisipkan angan untuk mengatasi masalah nan terjadi.

Baca Juga :

15 Contoh Soal Teks Editorial Kelas 12 beserta Jawabannya Lengkap

Materi Membedbakal Fakta dan Opini pada Teks Editorial

Jika memandang struktur teks editorial nan terdiri dari tesis, argumen, dan penegasan, Anda bakal menjumpai adanya kebenaran dan opini di dalamnya.

Fakta adalah sesuatu nan benar-betul terjadi, tidak mudah dibantah, tapi bisa berubah andaikan ditemukan kebenaran baru nan lebih akurat. Pada teks editorial, kebenaran disajikan dalam corak peristiwa serta info mengenai perihal nan sedang dibahas.

Ciri kebenaran pada teks editorial biasanya ditulis dengan kalimat fakta, misalnya:

  1. Pemerintah melakukan efisiensi anggaran untuk dialokasikan pada program pemeriksaan lansia cuma-cuma tahun 2025.
  2. Minat lansia mengikuti program cek kesehatan cuma-cuma meningkat jumlahnya dari 40 orang menjadi 100 orang.
  3. Dana nan digelontorkan untuk pemeriksaan lansia cuma-cuma mencapai 1 triliun.

Berdasarkan contoh kalimat kebenaran di atas, Anda bisa tahu bahwa peristiwa tersebut jelas terjadi.

Namun, Anda juga perlu jeli agar tidak salah saat membedbakal kebenaran dengan opini. Jika sebelumnya kebenaran memtelaah perihal nan jelas terjadi, maka opini memuat tdugaan redtindakan untuk mendukung perihal nan sedang dibahas.

Opini pada teks editorial tetap berpotensi diperdebatkan dan dibantah. Akan sangat mungkin muncul banyak pendapat mengenai suatu masalah nan disorot.

Ciri opini pada teks editorial biasanya disampaikan melalui penilaian, prediksi alias dugaan, kritik, harapan, dan masukan untuk menyelesaikan masalah. Contoh opini pada teks editorial:

  1. Kritik: Kenaikan minat lansia nan mengikuti program cek kesehatan cuma-cuma tidak sebanding dengan biaya nan dikeluarkan dan tidak logis.
  2. Penilaian: Program pemeriksaan cuma-cuma bagi lansia tidak bisa dilihat semata-mata dari kondisi kesehatan awal saja. Sebab, di sisi lain ada lansia dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah nan tidak terdeteksi sakit padahal memerlukan pemeriksaan.
  3. Prediksi: Redtindakan menduga bahwa kenaikan jumlah lansia nan mengikuti program pemeriksaan kesehatan cuma-cuma belum tepat sasaran dan hanya mengejar sasaran penambahan jumlah saja.
  4. Harapan: Dinas kesehatan mengenai semestinya lebih selektif dalam menyeleksi lansia nan layak mengikuti program pemeriksaan kesehatan cuma-cuma agar tepat sasaran.
  5. Saran: Caranya adalah dengan memcorak tim unik di tingkat RT, RW, dan Kelurahan untuk memantau langsung kondisi lansia dan melakukan wawancara singkat andaikan setelah pemeriksaan cuma-cuma ada tindak lanjut dari dinas kesehatan.

Materi Kaidah Kebahasaan Teks Editorial

Pahami norma kebahasaan teks editorial nan berbeda dengan teks lainnya. Kamu bakal menemukan karakter bahasa jurnalistik pada bahasa nan digunbakal dalam teks tersebut, seperti:

1. Penggunaan kalimat retoris, ialah kalimat tanya nan tidak perlu dijawab. Dengan menulis kalimat retoris pada teks editorial, penulis mau pembaca merenung, mendapatkan perspektif pandang baru, apalagi tergugah untuk bergerak. Contoh: bukankah sebenarnya setiap lansia mendapatkan kewenangan untuk diperiksa?

2. Penggunaan kata terkenal agar mudah dipahami pembaca. Contoh: kasak-kusuk, berdesakan

3. Penggunaan kata tukar penunjuk untuk menggambarkan waktu, tempat, kejadian, alias perihal lain nan menjadi konsentrasi teks editorial.
Contoh:
Sungguh, para lansia nan tidak mendapatkan kesempatan pemeriksaan kesehatan cuma-cuma nasibnya tetap terlunta-lunta.
Berdasarkan hasil rapat, diputuskan bahwa hanya lansia nan sudah terdaftar di tingkat keckajian saja nan bisa mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis.

4. Penggunaan konjungsi kausalitas misalnya sebab, karena, oleh lantaran itu, dan sebagainya.
Contoh: Para lansia nan mendapatkan kesempatan pemeriksaan kesehatan cuma-cuma meningkat jumlahnya lantaran penambahan jumlah kuota oleh dinas kesehatan.

Materi Penyusunan Saran terhadap Isu pada Teks Editorial

Bagian akhir teks editorial memuat penegasan nan salah satunya bisa berupa saran. Penyajian saran bisa bervariasi walaupun rumor aktual nan ditanggapi hanya satu saja.

Pemberian saran disesuaikan dengan penerima saran, sehingga Anda perlu mempertimbangan banyak hal. Misalnya saja posisi pemberi saran, posisi penerima saran, akibat andaikan Anda memberikan saran mengenai rumor nan sedang dibahas, hingga pengaruh andaikan saran nan diberikan langsung ditindaklanjuti.

Terdapat dua syarat nan perlu dipenuhi untuk memberikan saran nan baik, yaitu:

1.Saran kudu bisa menjadi solusi bagi penerima saran untuk menyelesaikan masalahnya
2.Saran berkarakter praktis dan bisa diterapkan

Baca Juga :

5 Contoh Teks Editorial Singkat beserta Strukturnya Lengkap SMA Kelas 12

Kini, saatnya Anda menulis teks editorial dengan mengikuti tahapan berikut:

  1. Baca beberapa teks editorial nan sumbernya dari media massa berbeda sebagai pembanding.
  2. Catat rumor utama nan dibahas.
  3. Rumuskan rumor tersebut menjadi pernyataan umum.
  4. Cari info pendukung mengenai pernyataan umum nan sudah Anda buat, misalnya dari sumber website pemerintahan, buku, dan sebagainya.
  5. Susun info pendukung menjadi argumen.
  6. Tafsirkan argumen menjadi pendapat (dapat berupa penilaian, harapan, alias kritik).
  7. Buat saran alias rekomendasi sebagai corak solusi mengenai rumor nan diangkat
  8. Tulis hasilnya dalam corak teks editorial dengan panjang 8 – 10 paragraf nan setiap kalimatnya berjumlah 2 – 3 saja per paragraf.

Penutup

Demikian tulisan mengenai materi teks editorial kelas 12 SMA beserta penjelasannya sebagai referensi untuk belajar. ✍️

Apabila Anda tetap belum mengerti mengenai teks editorial, Mamikos menyedibakal tulisan tentang teks-teks tersebut. Misalnya saja contoh teks editorial beserta analisisnya, langkah menyusun teks editorial nan baik, hingga ringkasan materi teks editorial.

Jangan menyerah untuk belajar agar Anda semakin mengerti seluk beluk teks editorial dan bisa mendapatkan hasil terbaik saat ujian. Semangat, ya! 🏅


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta

Selengkapnya
Sumber mamikos
-->