70 Contoh Kalimat Spok Bahasa Indonesia Beserta Penjelasannya Yang Baik Dan Benar

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

70 Contoh Kalimat SPOK Bahasa Indonesia beserta Penjelasannya nan Baik dan Benar – Pernah mendengar istilah SPOK? Atau mungkin Anda pernah ditanya pembimbing di kelas, coba buat kalimat dengan pola SPOK, tapi Anda tetap bingung maksudnya apa. Apakah Anda sudah  benar-betul mengerti struktur kalimatnya?

Nah, SPOK adalah singkatan dari Subjek, Predikat, Objek, dan Keterangan nan merupbakal struktur dasar dalam memcorak kalimat bahasa Indonesia. Tanpa sadar, kita sebenarnya sering juga memakai pola SPOK dalam percakapan sehari-hari, lho! 

Di tulisan ini, Mamikos bakal telaah tuntas mulai dari pengertian kalimat SPO, struktur dasar nan perlu Anda hafalkan, hingga contoh-contoh kalimat SPOK komplit dengan penjelasannya. Jadi, pastikan Anda baca sampai habis, ya! 📚 📄 📝

Mengenal Kalimat SPOK

unsplash/@AaronBurden

SPOK adalah singkatan dari Subjek, Predikat, Objek, dan Keterangan ialah struktur kalimat dasar dalam bahasa Indonesia nan paling sering digunbakal dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam corak tulisan maupun lisan. 

Struktur ini krusial bagi Anda kuasai lantaran menjadi fondasi dalam menyusun kalimat nan baik dan benar. Kalau Anda sudah mengerti SPOK, Anda tidak bakal bingung lagi saat diminta menyusun kalimat alias menjawab soal-soal bahasa Indonesia!

Yuk mari telaah satu per satu komponen dalam SPOK:

1. Subjek (S)

Subjek adalah pelaku, tokoh utama, alias pihak nan melakukan suatu tindbakal dalam kalimat. Subjek bisa berupa orang, hewan, benda, alias apalagi perihal absurd seperti buahpikiran alias perasaan. Biasanya subjek diletakkan di awal kalimat.

👉 Tips mudah: tanya “Siapa nan melakukan sesuatu?”

🧠 Contoh subjek: Ibu, siswa, kucing, angin, pemikiran, dll.

Contoh:

Ibu memasak sayur di dapur.

(Ibu adalah pelsaya aktivitas memasak → jadi subjek)

Baca Juga :

10 Contoh Soal Teks Prosedur beserta Jawabannya Pilihan Gkamu dan Essay Kelas 11 SMA

2. Predikat (P)

Predikat adalah kata kerja alias kata nan menjelaskan tindakan, keadaan, alias aktivitas nan dilakukan oleh subjek. Ini adalah bagian utama dari info nan mau disampaikan dalam kalimat.

👉 Tips mudah: tanya “Apa nan dilakukan subjek?”

🧠 Contoh predikat: makan, menulis, membaca, tidur, bekerja, terasa, menjadi, dll.

Contoh:

Ibu memasak sayur di dapur.

(Memasak menjelaskan tindbakal nan dilakukan Ibu → jadi predikat)

3. Objek (O)

Objek adalah sesuatu nan dikenai oleh tindbakal alias pekerjaan nan dilakukan oleh subjek. Biasanya objek terletak setelah predikat dan biasanya berupa benda, orang, alias perihal nan menjadi sasaran kegiatan.

👉 Tips mudah: tanya “Apa alias siapa nan dikenai tindakan?”

🧠 Contoh objek: buku, makanan, teman, kucing, ide, dan sebagainya.

Contoh:

Ibu memasak sayur bayam.

(Sayur bayam adalah barang nan dimasak oleh Ibu → jadi objek)

4. Keterangan (K)

Keterangan adalah bagian dari kalimat nan menjelaskan waktu, tempat, cara, tujuan, sebab, jumlah, alias kondisi dari peristiwa nan terjadi dalam kalimat. 

Biasanya keterangan terletak setelah objek, namun dalam beberapa kalimat bisa juga beranjak posisi tergantung kebutuhan style bahasa.

👉 Tips mudah: tanya “Di mana? Kapan? Bagaimana? Untuk apa?”

🧠 Contoh kata keterangan: di rumah, dengan cepat, kemarin, untuk adik, lantaran lapar, sebanyak dua kali, dan lain-lain.

Contoh:

Ibu memasak sayur bayam di dapur.

  • Ibu = Subjek
  • memasak = Predikat
  • sayur bayam = Objek
  • di dapur = Keterangan tempat

Andi belajar matematika dengan serius setiap malam.

  • Andi = Subjek
  • berguru = Predikat
  • matematika = Objek
  • dengan serius = Keterangan cara
  • setiap malam = Keterangan waktu

Baca Juga :

55 Contoh Kalimat Ragam Terpelajar beserta Ciri-cirinya, Yuk Pelajari!

Contoh Kalimat SPOK Bahasa Indonesia 

Berikut contoh kalimat SPOK (Subjek – Predikat – Objek – Keterangan) nan bisa Anda gunbakal untuk belajar alias referensi penulisan kalimat efektif dalam Bahasa Indonesia. Mamikos bagi menjadi beberapa kategori agar lebih mudah dipahami dan seru dibaca! \

Kategori 1: Keterangan Tempat

  1. Ayah memperbaiki sepeda di garasi.
  2. Ibu menanam kembang di halkondusif rumah.
  3. Siswa membersihkan kelas di pagi hari.
  4. Kakak membeli kitab di toko dekat sekolah.
  5. Petani mencangkul sawah di ladang belakang.
  6. Polisi menangkap pencuri di pasar.
  7. Adik bermain bola di lapangan.
  8. Guru menjelaskan pelaliran di ruang kelas.
  9. Ayu membaca novel di perpustakaan.
  10. Pkondusif memancing ikan di sungai kecil.

Kategori 2: Keterangan Waktu 

  1. Ibu memasak sayur pagi tadi.
  2. Kami menonton movie semalam.
  3. Andi menyelesaikan tugas sore hari.
  4. Kakak mencuci motor setiap Sabtu.
  5. Ayah pulang kerja pukul enam sore.
  6. Rizky berangkat sekolah jam tujuh pagi.
  7. Tante datang ke rumah minggu lalu.
  8. Saya belajar bahasa Inggris kemarin malam.
  9. Mereka berolahraga setiap hari Minggu.
  10. Kakek menyiram tankondusif setiap pagi.

Kategori 3: Keterangan Cara 

  1. Kakak menjahit baju dengan hati-hati.
  2. Santi menari tradisional dengan anggun.
  3. Ayah menyapu halkondusif dengan cepat.
  4. Dito menjawab soal ujian dengan serius.
  5. Ibu memasak nasi goreng dengan rapi.
  6. Anak-anak belajar sembari tertawa.
  7. Nenek merajut kain dengan penuh cinta.
  8. Amir melukis pemandangan dengan penuh imajinasi.
  9. Rina menyanyikan lagu itu dengan lembut.
  10. Dia menyelesaikan pekerjaannya secara teliti.

Kategori 4: Keterangan Tujuan 

  1. Ibu membelikan mainan agar adik senang.
  2. Ayah membikin rak kitab agar bilik terlihat rapi.
  3. Siti memasak kue demi menyambut tamu nan datang.
  4. Pkondusif membawa oleh-oleh sebagai corak kasih sayang kepada nenek.
  5. Guru menyiapkan soal ujian agar siswa bisa berlatih dengan baik.
  6. Mereka mendirikan tenda dalam rnomor aktivitas pramuka minggu ini.
  7. Kakak menyusun laporan agar presentasinya lebih terstruktur.
  8. Adik menggambar poster agar bisa memenangkan lomba sekolah.
  9. Ibu membeli baju baru sebagai persiapan Lebaran.
  10. Kami mengumpulkan bantuan demi membantu korban banjir.

Baca Juga :

85+ Contoh Kalimat Deklaratif Bahasa Indonesia beserta Ciri-Cirinya Lengkap

Kategori 5: Keterangan Sebab 

  1. Ibu tidak pergi ke pasar lantaran hujan.
  2. Siswa tidak masuk sekolah lantaran sakit.
  3. Dia menangis lantaran kehilangan boneka kesayangan.
  4. Mereka terlambat lantaran macet.
  5. Guru menegur siswa lantaran tidak mengerjbakal PR.
  6. Ayah pulang sigap lantaran pekerjaan selesai.
  7. Adik tidur siang lantaran kelelahan.
  8. Nia tidak ikut lomba lantaran demam.
  9. Petani kandas panen lantaran serangan hama.
  10. Kakak marah lantaran laptopnya rusak.

Kategori 6: Keterangan Alat 

  1. Ibu memotong sayuran dengan pisau tajam.
  2. Polisi menilang pengendara dengan surat tilang.
  3. Kakek mengukur kayu dengan meteran.
  4. Siswa menulis dengan pensil 2B.
  5. Tukang kayu memsaya papan dengan palu.
  6. Pelukis melukis dengan kuas dan cat air.
  7. Anak-anak menggambar dengan krayon warna-warni.
  8. Ayah membuka kaleng dengan pembuka kaleng.
  9. Dokter memeriksa pasien dengan stetoskop.
  10. Petani menyiram tankondusif dengan ember.

Kategori 7: Keterangan Jumlah dan Frekuensi

  1. Adik mbakal tiga pangkas roti tadi pagi.
  2. Kami mengunjungi nenek dua kali seminggu.
  3. Guru memberikan lima soal latihan setiap hari.
  4. Rina membaca satu kitab dalam sehari.
  5. Mereka mencetak seribu undangan pernikahan.
  6. Ayah membawa dua kantong belanjaan.
  7. Saya menonton dua movie kemarin malam.
  8. Tim sepak bola mencetak tiga gol dalam pertandingan.
  9. Dia mengirim sepuluh email pagi tadi.
  10. Siswa mengerjbakal dua puluh soal dalam waktu 30 menit.

Apakah Semua Kalimat Harus SPOK?

Berikut adalah alasan-argumen kenapa tidak semua kalimat dalam bahasa Indonesia kudu mempunyai struktur komplit SPOK (Subjek, Predikat, Objek, Keterangan):

1. Kalimat Sudah Bermakna Hanya dengan Subjek dan Predikat (SP)

Kalimat dalam bahasa Indonesia tidak kudu selampau panjang alias kompleks. Jika Subjek dan Predikat saja sudah cukup menyampaikan makna, maka kalimat itu dianggap sah dan lengkap.

Contoh:

“Anak itu menangis.”

(S: Anak itu, P: menangis)

➡ Sudah jelas dan berarti komplit tanpa objek alias keterangan.

Baca Juga :

45 Contoh Kalimat Saran dalam Bahasa Inggris beserta Artinya Bahasa Indonesia

2. Tidak Semua Predikat Butuh Objek

Ada jenis kata kerja nan disebut kata kerja intransitif, ialah kata kerja nan tidak memerlukan objek.

Artinya, setelah predikatnya (kata kerja), tidak perlu ada kata barang nan dikenai aksi. Kalimat dengan kata kerja intransitif tetap dapat berdiri sendiri dan dipahami maknanya meski hanya terdiri dari Subjek + Predikat alias ditambah keterangan

Contoh:

“Ibu tidur.”

(S: Ibu, P: tidur)

➡ Kata “tidur” tidak butuh objek. Kalimat tetap komplit meski tanpa “O”.

3. Keterangan Bersifat Tambahan

Keterangan (K) hanya berfaedah untuk memperjelas: waktu, tempat, cara, sebab, tujuan, dll. Ini bukan komponen wajib dalam struktur kalimat.

Contoh:

“Dia pergi.” (SP)

“Dia pergi ke pasar tadi pagi.” (SPK)

➡ Keterangan “ke pasar tadi pagi” hanya tambahan, bukan keharusan.

4. Bentuk Kalimat Perintah, Tanya, alias Seruan Tidak Selampau Mengandung SPOK

Kalimat tidak selampau bermotif berita. Dalam kalimat perintah, pertanyaan, alias seruan, struktur SPOK sering kali tidak komplit alias tidak dipakai sama sekali.

Contoh kalimat perintah:

“Duduk!” (hanya predikat, subjeknya implied: kamu)

Contoh kalimat tanya:

“Siapa itu?”

➡ Subjeknya belum diketahui, makanya ditanyakan.

Contoh seruan:

“Aduh, sakitnya!”

➡ Ini lebih ke ekspresi perasaan, tidak wajib SPOK.

5. Kalimat Bisa Mengalami Penghilangan Unsur (Elipsis)

Dalam situasi tertentu, unsur kalimat bisa sengaja dihilangkan (elipsis) lantaran sudah dipahami dari konteks.

Contoh:

“Saya makan, dia minum.”

➡ Kalimat lengkapnya: Saya mbakal nasi, dia minum air. Tapi objeknya dihilangkan lantaran sudah dimengerti.

Penutup

Nah, itu dia penjelasan komplit tentang kalimat SPOK nan sering muncul di pelaliran bahasa Indonesia. Walaupun terlihat sederhana, memahami struktur SPOK bisa membantu Anda menulis kalimat nan rapi, logis, dan mudah dipahami. 

Apalagi jika Anda sering membikin cerpen, esai, alias jawaban soal uraian, struktur SPOK ini wajib banget Anda kuasai.

Ingat ya, tidak semua kalimat kudu punya semua unsur SPOK, tapi minimal kudu punya Subjek dan Predikat agar bisa disebut kalimat lengkap. 

Kalau Anda menemukan kalimat nan hanya terdiri dari satu alias dua kata, coba deh analisis: apakah itu kalimat utuh alias hanya frasa saja?

Semoga penjelasan ini membikin Anda semakin mengerti dan tidak bingung lagi saat belajar bahasa Indonesia. Yuk, terus latihan bikin kalimat sendiri pakai pola SPOK biar makin lancar dan terbiasa! Kalau Anda mau, saya juga bisa bantu buatin latihan soal, lho. 

Semangat terus belajarnya! 💪📚✨


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta

Selengkapnya
Sumber mamikos
-->