6 Jenis Investasi Halal nan Cocok untuk Pemula, Mudah dan Berkah – Tidak sedikit orang nan tetap ragu dengan investasi lantaran cemas terjebak pada praktik nan tidak sesuai syariah.
Padahal, dalam Islam sendiri investasi diperbolehkan selama dijalankan dengan langkah nan betul dan tetap menjaga prinsip halal, lho. 😉
Bagi Anda nan baru mau mencoba, ada beberapa pilihan jenis investasi legal nan cocok untuk pemula. Selain mudah, beberapa instrumen berikut juga dinilai lebih kondusif dan tentunya sesuai dengan prinsip syariah. 💰☪️
Hukum Investasi dalam Islam
Dalam aliran Islam, investasi merupbakal aktivitas nan diperbolehkan selama tidak bertentangan dengan syariat. Prinsipnya, kekayaan nan dimiliki sebaiknya dikelola secara bijak agar dapat berkembang dan bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Pedoman tentang halal-haramnya investasi merujuk pada dasar norma Islam nan menjadi referensi utama, yaitu:
- Al-Qur’an
Al-Qur’an menegaskan pentingnya menginfakkan kekayaan di jalan nan benar. Salah satu rujukan terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 261 nan menggambarkan pahala berlipat gkamu bagi mereka nan menanamkan kekayaan di jalan Allah.
Ayat tersebut pun sering ditafsirkan sebagai rekomendasi untuk mengelola harta, termasuk melalui investasi, demi mempersiapkan masa depan dengan langkah nan halal. - Hadis
Rasulullah SAW memberikan teladan dalam aktivitas ekonomi nan berdasarkan kejujuran dan keberkahan. Hadis-hadis tentang perdagangan menjadi pegangan bahwa mencari untung diperbolehkan selama tidak merugikan orang lain dan tidak melanggar syariat. - Ijma’
Kesepakatan para ustadz menjadi rujukan dalam menentukan hukum-hukum kontemporer, termasuk soal instrumen investasi modern nan tidak disebutkan secara langsung di masa lalu. - Qiyas
Metode penalaran ini digunbakal untuk menetapkan norma suatu perkara baru dengan membandingkannya pada perkara serupa nan sudah ada hukumnya. Misalnya, instrumen finansial modern bisa diqiyaskan dengan corak muamalah nan telah dikenal pada masa awal Islam.
Selain itu, rekomendasi untuk menyiapkan kehidupan nan lebih baik bagi anak dan keturunan juga tercantum dalam Al-Qur’an surah An-Nisa ayat 9:
walyakhsyalladzîna lau tarakû min khalfihim dzurriyyatan dli‘âfan khâfû ‘alaihim falyattaqullâha walyaqûlû qaulan sadîdâ
Artinya: “Hendaklah merasa takut orang-orang nan seandainya (mati) meninggalkan setelah mereka, keturunan nan lemah (yang) mereka cemas terhadapnya. Maka, bertakwalah kepada Allah dan berbicaralah dengan tutur kata nan betul (dalam perihal menjaga hak-hak keturunannya).”
Ayat tersebut mengingatkan umat Islam agar tidak meninggalkan generasi nan lemah, baik dari sisi ketaatan maupun kesejahteraan. Hal ini dapat dimaknai sebagai motivasi untuk mengelola kekayaan secara bijak, termasuk melalui investasi nan halal.
Melalui landasan keempat sumber norma Islam dan pemahkondusif dari ayat-ayat Al-Qur’an, maka jelas bahwa investasi dibolehkan selama memenuhi prinsip syariah.
Artinya, objek investasi kudu halal, terhindar dari riba, bebas dari spekulasi berlebihan, serta membawa faedah nyata bagi masyarakat.
Baca Juga :
10 Contoh Jenis Investasi Jnomor Panjang dan Pendek beserta Keuntungan dan Perbedaannya
Prinsip Investasi Syariah dalam Islam
Selanjutnya, investasi dalam Islam tidak hanya soal meletakkan modal dan menunggu keuntungannya saja, lho. Terdapat patokan main nan jelas agar setiap rupiah nan ditanam benar-betul legal dan memberi manfaat.
Nah, prinsip-prinsip tersebut disusun agar kekayaan nan dikelola tetap bersih dari riba, perjudian, dan praktik nan merugikan.
Dalam perihal ini, istilah syariah merujuk pada pedoman hidup umat Islam nan berasal dari Al-Qur’an, Hadist, Ijma, dan Qiyas. Berikut adalah beberapa prinsip investasi syariah dalam Islam:
1. Bebas dari Riba (Bunga)
Islam menegaskan bahwa segala corak riba dilarang. Karena itu, jenis investasi syariah kudu terbebas dari kembang pinjkondusif alias untung instan tanpa upaya nyata.
Sebagai gantinya, sistem bagi hasil digunbakal melalui janji seperti mudharabah (kerja sama bisnis) alias musyarakah (kerja sama modal), sehingga untung dan akibat dibagi secara proporsional.
2. Menjauhi Perjudian dan Spekulasi (Maisir)
Investasi nan berjuntai pada keberuntungan semata, mirip perjudian, tidak diperbolehkan. Aktivitas semacam ini dianggap tidak setara dan merugikan lantaran tidak didasari upaya maupun kajian nan jelas.
3. Terhindar dari Ketidakpastian Berlebihan (Gharar)
Transparansi menjadi perihal krusial dalam investasi syariah. Segala corak ketidakjelasan dalam kontrak, kesepakatan, maupun akibat nan bisa merugikan salah satu pihak kudu dihindari. Dengan begitu, semua pihak memahami kewenangan dan kewajibannya secara jelas.
4. Berpedoman pada Sektor Halal
Arah penankondusif biaya hanya boleh mengalir pada upaya nan halal, baik dari sisi produk maupun aktivitasnya. Karena itu, investasi tidak boleh masuk ke sektor nan bertentangan dengan syariah, seperti alkohol, perjudian, tembakau, alias upaya berpatokan riba.
5. Pembagian Keuntungan nan Adil
Setiap pihak nan terlibat dalam investasi berkuasa memperoleh untung maupun menanggung akibat sesuai porsi nan disepakati. Hal ini menjaga keadilan serta menciptbakal rasa saling percaya antara penanammodal dan pengelola modal.
6. Menjunjung Transparansi dan Etika
Investasi dalam Islam bukan hanya soal untung finansial, tetapi juga moral. Oleh karena itu, kejujuran, keterbukaan informasi, dan komitmen untuk tidak merugikan pihak lain menjadi nilai nan wajib dijaga.
Baca Juga :
20 Saham nan Bagus untuk Investasi Jnomor Panjang nan Menguntungkan
Jenis Investasi Halal nan Cocok untuk Pemula
Lalu, instrumen investasi apa saja nan bisa dipilih agar sesuai dengan patokan Islam? Terutama bagi pemula, memilih jenis investasi sering kali membingungkan lantaran banyaknya pilihan nan tersedia.
Supaya lebih mudah, ada beberapa pengganti investasi legal nan cocok untuk pemula, dinilai aman, sederhana, dan tetap berpotensi memberikan keuntungan.
1. Saham Syariah
Buat pemula, saham syariah bisa jadi pilihan menarik, nih. Bedanya dengan saham biasa, instrumen ini hanya diterbitkan oleh perusahaan nan usahanya legal dan tidak bersenggolan dengan riba, judi, ataupun produk haram.
Status syariahnya pun ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berbareng Dewan Syariah Nasional–MUI, lampau masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES).
Islam sendiri membolehkan investasi saham selama tidak melanggar ketentuan agama. Jadi, sebelum membeli, pastikan perusahaan nan dipilih memang memenuhi kriteria syariah, ya.
Menariknya lagi, pemula bisa memulainya dengan modal mini lewat aplikasi saham syariah resmi seperti Bibit alias Ajaib.
2. Reksadana Syariah
Jenis investasi nan legal untuk pemula selanjutnya ialah reksadana syariah nan pada dasarnya adalah wadah investasi kolektif. Artinya, biaya dari banyak penanammodal dikumpulkan lampau dikelola oleh manajer investasi sesuai ketentuan syariah.
Bedanya dengan instrumen lain, produk nan dipilih dalam portofolionya sudah disaring sehingga terbebas dari riba, perjudian, maupun upaya nan haram.
Nah, ada beberapa pilihan corak reksadana syariah, mulai dari saham, indeks, pendapatan tetap, pasar uang, hingga campuran.
Reksadana juga dinilai cocok bagi nan baru mulai, lho, lantaran proses pengelolaan dilakukan secara profesional, sementara penanammodal tetap bisa merasbakal faedah dari hasil nan terkumpul.
Baca Juga :
10 Contoh Investasi dalam Islam Sesuai Ajaran Nabi Muhammad SAW nan Menguntungkan
3. Sukuk alias Obligasi Syariah
Dalam bumi finansial syariah, ada pula instrumen berjulukan sukuk, ialah surat berbobot nan sering disebut obligasi syariah. Mekanismenya berbeda dengan obligasi konvensional lantaran tidak menggunbakal sistem bunga.
Sebagai gantinya, sukuk memakai janji nan halal, misalnya mudharabah (bagi hasil) alias ijarah (sewa). Dari janji inilah penanammodal memperoleh imbal hasil nan berasal dari proyek riil nan dibiayai.
Sukuk sendiri terbagi menjadi dua, ialah sukuk negara (SBSN) nan diterbitkan pemerintah dan sukuk korporasi nan dikeluarkan oleh perusahaan.
Keduanya menawarkan pendapatan tetap nan relatif aman, dengan tambahan nilai plus berupa kepastian bahwa seluruh prosesnya telah sesuai prinsip syariah.
4. Deposito Syariah
Selain saham alias reksa dana, ada juga instrumen nan lebih sederhana, ialah simpanan syariah. Berbeda dari simpanan konvensional, sistem kembang simpanan syariah diganti dengan prinsip mudharabah alias bagi hasil.
Jadi, untung nan diterima pengguna berasal dari hasil pengelolaan dana, bukan dari kembang pinjaman. Skemanya pun cukup jelas, ialah bank syariah bakal mengelola biaya nan dititipkan, lampau untung dibagi sesuai kesepakatan di awal.
Nah, lantaran sifatnya lebih stabil dan berisiko rendah, simpanan syariah menjadi salah satu jenis investasi legal nan cocok untuk pemula nan yang mau bermain kondusif sembari tetap menjaga keberkahan harta.
5. Emas
Sejak dulu, emas dikenal sebagai aset nan stabil dan berbobot tinggi. Maka tidak heran jika banyak orang menjadikannya pilihan investasi, termasuk dalam perspektif syariah.
Berinvestasi emas pada dasarnya diperbolehkan selama proses jual belinya jelas, tidak mengandung riba, dan ada kepastian kepemilikan. Bagi pemula, emas bisa jadi langkah sederhana untuk menjaga nilai kekayaan sekaligus melindungi dari inflasi.
Nah, seiring perkembangan teknologi, muncul juga corak investasi emas digital. Pertanyaannya, apakah praktik ini dibolehkan dalam Islam?
Menurut fatwa No. 77/DSN-MUI/2010, jual beli emas secara digital diperbolehkan dengan beberapa syarat. Di antaranya, emas nan diperdagangkan kudu benar-betul ada dan bisa diserahkan kapan saja, janji transtindakan kudu jelas, serta tidak ada unsur riba, gharar, maupun spekulasi berlebihan.
Selain itu, platform nan digunbakal juga wajib resmi dan mempunyai sertifikasi syariah agar terjamin keamanannya.
Tips Memilih Investasi Halal untuk Pemula
Sebagai pemula, memilih investasi legal kadang terasa membingungkan lantaran banyaknya pilihan instrumen nan tersedia. Setelah tahu ada saham syariah, reksa dana, sukuk, hingga emas, langkah selanjutnya adalah menentukan mana nan paling cocok dengan kondisi pribadi.
Biar nggak salah arah, ada beberapa perihal sederhana nan bisa jadi pegangan, nih. Berikut adalah jenis memilih jenis investasi legal nan cocok untuk pemula dari Mamikos:
- Mulai dari nominal kecil
Jangan buru-buru investasi besar. Dengan modal kecil, Anda bisa belajar memahami alurnya, langkah membaca laporan, hingga mengenali akibat tanpa cemas kehilangan banyak dana. Setelah terbiasa, baru tingkatkan nominal secara bertahap. - Pilih instrumen nan sudah jelas syariahnya
Untuk pemula, sebaiknya ambil nan sudah ada label alias fatwa syariahnya, seperti reksa biaya syariah, simpanan syariah, alias emas. Dengan begitu, Anda tidak perlu repot meneliti perincian janji lantaran sudah diawasi Dewan Penghati-hati Syariah. - Fokus pada investasi nan sederhana
Hindari produk rumit alias nan butuh kajian teknis tinggi, seperti derivatif alias instrumen spekulatif. Pilih nan mudah dipahami dulu, misalnya tabungan emas alias sukuk ritel. - Diversifikasi secukupnya
Jangan meletakkan semua duit di satu instrumen. Cobalah bagi ke beberapa produk halal, misalnya sebagian di simpanan syariah untuk aman, sebagian di emas untuk lindung nilai, dan sisanya di reksa biaya syariah. - Perhatikan tujuan keuangan
Tentukan dulu apakah investasi untuk jnomor pendek, menengah, alias panjang. Ini bakal memudahkan Anda memilih produk nan sesuai tanpa tergoda iming-iming untung cepat. - Hindari tergiur imbal hasil berlebihan
Prinsip investasi legal bukan sekadar “bebas riba,” tapi juga kudu bebas dari spekulasi berlebihan. Jadi jika ada tawaran “cuan instan” dengan untung tidaj masuk akal, sebaiknya jauhi, ya.
Baca Juga :
8 Aplikasi Investasi Emas Digital nan Terdaftar di OJK, Aman dan Terpercaya!
Penutup
Nah, sudah mengerti kan tentang apa saja jenis investasi legal nan cocok untuk pemula? Setelah ini, yuk mulai investasikan biaya nan Anda punya ke instrumen nan paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuanmu.
Kalau Anda mau tahu lebih banyak info seputar investasi, keuangan, dan topik menarik lainnya, jangan lupa mampir ke blog Mamikos, ya. Ada banyak tulisan nan bisa jadi pedoman Anda dalam mengelola finansial dengan lebih bijak.
Mengenal Investasi Syariah [Daring]. Tautan: https://id.allianzgi.com/id-id/investor-education-landing/financial-literacy/introduction-sharia-investment
Hukum Investasi Emas Digital Menurut Islam, Halal alias Haram? [Daring]. Tautan: https://www.rumahzakat.org/hukum-investasi-emas-digital-menurut-islam-halal-atau-haram/
Mengenal Investasi Dalam Islam, Ini Hukum dan Contohnya! [Daring]. Tautan: https://www.ocbc.id/id/article/2023/05/03/investasi-dalam-islam
Apakah Berinvestasi Saham Haram dalam Islam? Simak Penjelasan Lengkap di Sini [Daring]. Tautan: https://www.metrotvnews.com/read/kqYCYayM-apakah-berinvestasi-saham-haram-dalam-islam-simak-penjelasan-lengkap-di-sini
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:
Kost Jogja Murah
Kost Jakarta Murah
Kost Bandung Murah
Kost Denpasar Bali Murah
Kost Surabaya Murah
Kost Semarang Murah
Kost Mkepalang Murah
Kost Solo Murah
Kost Bekasi Murah
Kost Medan Murah