15 Kalimat Ini Sebaiknya Dihindari Saat Interview Kerja, Apa Saja Dan Kenapa?

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

15 Kalimat Ini Sebaiknya Dihindari saat Interview Kerja, Apa Saja dan Kenapa? – Interview kerja adalah momen paling krusial dalam perjalanan pekerjaan seseorang. Banyak orang rela begadang untuk latihan jawab pertanyaan, cari referensi tentang perusahaan, sampai menyiapkan outfit terbaik demi tampil maksimal. 

Tapi, ada perihal mini nan sering membikin kandas tanpa disadari baik itu ucapan alias kalimat nan salah saat interview. Terkadang, bukan lantaran kemampuanmu nan kurang, melainkan langkah Anda menyampaikan sehingga pewawancara langsung ilfeel.

Nah, agar Anda tidak terjebak kesalahan nan sama, yuk mari tulisan Mamikos nan memtelaah ‘kalimat ini sebaiknya dihindari saat interview kerja‘ beserta alasannya. Apakah Anda siap? Let’s go! 🧑‍💻🤔

15 Kalimat Ini Sebaiknya Dihindari saat Interview Kerja

unsplash/@ResumeGenius

Berikut contoh ‘kalimat ini sebaiknya dihindari saat interview kerja’ nan bisa Anda simak.

1. “Saya tidak tahu jawabannya”

Kesannya simpel, tapi kalimat ini membikin Anda tampak tidak siap dan kurang percaya diri. Kalau memang tidak tahu, lebih baik jawab dengan jenis lain. 

Misalnya: “Itu pertanyaan menarik, saya belum pernah mengalaminya, tapi saya bakal coba menjawab berasas pengalkondusif nan saya punya.”

Kalimat ini juga memberi kesan jika Anda kurang melakukan riset alias persiapan sebelum wawancara. Padahal, perusahaan sangat menghargai kandidat nan menunjukkan upaya meski jawabannya belum sempurna.

2. “Berapa penghasilan nan bisa saya dapatkan di sini?”

Pertanyaan tentang penghasilan memang penting, tapi jika ditanybakal di awal interview, kesannya Anda lebih konsentrasi ke duit daripada kontribusi. Tunggu sampai interviewer membuka topik ini alias tanybakal di sesi akhir dengan langkah sopan.

Selain itu, pertanyaan ini bisa membikin pewawancara merasa Anda tidak menghargai proses seleksi. Referensi lain juga menyebutkan, topik penghasilan sebaiknya ditanybakal dengan bijak dan di waktu nan tepat.

3. “Saya tidak suka dengan pemimpin lama saya.”

Jangan pernah menjatuhkan perusahaan alias bos lama. Pewawancara bisa menilai Anda sebagai pribadi nan negatif dan suka ngomongin orang. 

Lebih baik bilang: “Saya belajar banyak dari pengalkondusif di tempat sebelumnya, dan sekarang saya mau mencari tantangan baru.”

Kalimat bersuara negatif tentang pemimpin alias rekan kerja lama bakal menimbulkan kesan buruk. Perusahaan pasti mau tahu apakah Anda bisa menjaga profesionalitas di lingkungan kerja nan baru.

4. “Apakah pekerjaan saya kelak bakal terasa mudah?”

Pertanyaaan tersebut menunjukkan jika Anda kurang siap menghadapi tantangan. Perusahaan pasti mencari kandidat nan bisa adaptif dan mau belajar, bukan nan cari kerjaan mudah.

Selain itu, pewawancara bisa berpikir bahwa Anda hanya mencari kenyamanan tanpa mau mengembangkan diri. Hal ini bisa mengurangi nilai plus nan sudah Anda bangun.

5. “Saya sama sekali tidak punya kelemahan.”

Hampir semua orang punya kelemahan. Kalau Anda bilang nggak ada, kesannya sombong alias nggak jujur. Lebih baik jawab dengan kelemahan mini nan sedang Anda perbaiki.

Dari sisi psikologi, mengakui kelemahan justru bisa menunjukkan sikap jujur dan kemauan berkembang. Jadi jangan takut terlihat kurang sempurna.

6. “Saya hanya butuh pekerjaan ini untuk sementara.”

Perusahaan maunya tenaga kerja nan bisa tumbuh bareng, bukan sekadar numpang lewat. Jadi, jangan tunjukkan jika Anda nggak serius dengan posisi tersebut.

Kalimat ini memberi kesan bahwa Anda tidak berkomitmen. Akibatnya, perusahaan bisa ragu untuk menginvestasikan waktu dan sumber daya untukmu.

7. “Saya bisa melakukan apa saja tanpa masalah.”

Terdengar seperti fleksibel, tapi terlampau umum dan bikin interviewer ragu. Lebih baik jelaskan skill spesifik nan Anda kuasai, biar mereka tahu nilai tambahmu.

Selain itu, kalimat ini terdengar tidak realistis. Semua orang pasti punya keterbatasan, dan pewawancara bisa menilai Anda kurang jujur.

8. “Saya sering datang terlambat ke instansi sebelumnya.”

Jangan membuka kejelekan nan bisa bikin Anda langsung dicoret. Kalau memtelaah kelemahan, pilih nan nggak langsung berasosiasi dengan performa utama pekerjaan.

Pernyataan ini juga bisa dianggap sebagai parameter masalah disiplin. Perusahaan tentu menginginkan tenaga kerja nan bisa diandalkan tepat waktu.

9. “Saya mau segera naik kedudukan dalam waktu singkat.”

Ambisi itu bagus, tapi jika kedengarannya terburu-buru, interviewer bisa menganggap Anda nggak sabar dan hanya konsentrasi ke posisi, bukan proses.

Kalimat ini juga bisa menimbulkan kesan Anda hanya tertarik pada status. Perusahaan lebih menghargai kandidat nan konsentrasi berkontribusi terlebih dahulu.

10. “Saya merasa jenuh bekerja di perusahaan lama.”

Kata “bosan” membikin Anda terlihat kurang ada motivasi. Lebih baik bilang jika Anda mau mencari lingkungan baru nan sesuai dengan passion alias skill kamu.

Kalimat ini juga bisa membikin pewawancara ragu dengan konsistensi kerjamu. Mereka bisa cemas Anda bakal mudah merasa jenuh lagi.

11. “Saya tidak suka bekerja sama dengan tim.”

Hampir semua perusahaan butuh kerja sama. Kalau Anda bilang begini, kesannya Anda egois dan susah diajak kolaborasi.

Selain itu, kerja tim adalah soft skill krusial nan jadi pertimbangan rekrutmen. Talenta juga menekankan pentingnya menunjukkan sikap kooperatif saat interview.

12. “Saya belum sempat mempelajari profil perusahaan ini.”

Waduh, ini membikin Anda terlihat kurang niat. Minimal, pelajari website resmi, sosial media, alias buletin tentang perusahaan sebelum interview.

Kalimat ini menunjukkan kurangnya persiapan dan bisa membuatmu dicoret dari daftar kandidat. Persiapan sederhana sebenarnya bisa membuatmu tampak jauh lebih profesional.

13. “Saya hanya butuh pengalkondusif kerja saja.”

Kalau Anda bilang begini, perusahaan merasa Anda hanya mau memanfaatkan mereka. Lebih baik bilang jika Anda mau berkembang sekaligus berkontribusi.

Selain itu, pernyataan ini bisa menimbulkan kesan bahwa Anda bakal sigap pergi setelah merasa cukup. Perusahaan pasti mencari tenaga kerja nan loyal.

14. “Saya bisa belajar keahlian kelak saja.”

Ini lebih terlihat Anda pasif. Lebih baik tunjukkan semangat belajar sejak awal, apalagi sebelum masuk kerja.

Kalimat ini juga bisa memberi kesan Anda menunda-nunda. Perusahaan tentu mau tenaga kerja nan proaktif dan sigap.

15. “Saya tidak mempunyai pertanyaan apapun untuk ditanyakan.”

Biasanya di akhir interview Anda diberi kesempatan bertanya. Kalau Anda bilang nggak ada, pewawancara bisa berpikir Anda kurang antusias. Minimal, tanybakal soal budaya kerja alias pesenggang pengembangan karier.

Kalimat ini juga menunjukkan jika Anda kurang tertarik dengan perusahaan. Padahal, pertanyaan mini bisa jadi bukti Anda benar-betul peduli dengan posisi tersebut.

Mengapa Kalimat-kalimat Tersebut Berancaman Ketika Wawancara?

Kalimat-kalimat di atas terlihat sepele, tapi bisa bikin pewawancara ragu sama kamu. Interview itu bukan hanya tes kemampuan, tapi juga tes kepribadian, attitude, dan seberapa cocok Anda dengan budaya perusahaan. Jadi, setiap kata nan keluar dari mulutmu ada nilai.

Lebih detailnya, kalimat dan pilihan kata nan jelek bisa dianggap sebagai:

1. Tkamu kurang persiapan

Pewawancara bisa menilai Anda tidak melakukan riset tentang perusahaan, posisi, maupun pertanyaan umum interview. Misalnya Anda tidak tahu profil perusahaan alias menjawab terlampau singkat, itu memberi kesan bahwa Anda kurang serius.

2. Indikasi kurang percaya diri

Jika Anda terlampau sering berbicara “tidak tahu” alias mengelak dari pertanyaan, pewawancara bisa menganggap Anda tidak punya kepercayaan terhadap keahlian diri. Padahal, percaya diri menjadi salah satu kualitas krusial nan dicari perusahaan.

3. Fokus nan salah

Kalimat nan menekankan gaji, kedudukan cepat, alias kemudahan kerja bisa menurunkan nilai Anda di mata HRD. Mereka bisa menganggap Anda hanya memandang sisi untung pribadi, bukan kontribusi alias pembelaliran nan bakal Anda dapat.

4. Penggambaran diri nan terlampau umum alias klise

Jawaban nan penuh kata-kata generik seperti “saya pintar”, “saya ramah”, alias “saya sukses” tanpa bukti nyata bakal terdengar kosong. Perusahaan lebih menghargai jawaban nan konkret, misalnya dengan contoh pengalkondusif alias pencapaian.

5. Sinyal negatif tentang sikap kerja

Mengeluh tentang bos lama, mengsaya sering telat, alias bilang tidak suka kerja tim memberi sinyal bahwa Anda susah beradaptasi. Hal ini bisa membikin pewawancara berpikir dua kali untuk menerimamu.

Semakin Anda memahami argumen ini, Anda jadi tahu kenapa kata-kata nan keluar saat interview kudu dipilih dengan hati-hati. Kalimat nan tepat bisa mencerminkan profesionalisme, sementara kalimat nan salah bisa jadi penghambat besar.

Tips Latihan Interview Kerja dengan Platform Online

Selain Anda mengetahui apa saja kalimat nan kurang berkenan ketika interview, Anda bisa latihan di beberapa platform sebagai berikut:

  1. Pramp → Platform cuma-cuma untuk mock interview, terutama buat posisi tech (software engineer, data, dsb.). Kamu bisa latihan bareng mitra secara real-time.
  2. Interview Warmup by Google → Gratis dan interaktif, cocok banget buat latihan menjawab pertanyaan umum interview. Setelah menjawab, ada kajian kata nan sering Anda pakai.
  3. Big Interview → Berbayar, tapi lengkap. Ada video practice, pertanyaan sesuai industri, plus feedback otomatis.
  4. VMock →  AI-powered platform buat pertimbangan langkah jawab interview, biasanya dipakai kampus-kampus di luar negeri.
  5. RocketBlocks →  Fokus ke interview konsultasi (case interview, product management). Cocok jika targetmu perusahaan konsultan besar.

👉 Kalau mau nan santai, bisa juga coba rekam diri sendiri via kamera HP pas menjawab pertanyaan interview. Lalu pertimbangan ekspresi wajah, intonasi, dan pilihan kata.

Penutup

Interview kerja memang membikin deg-degan, tapi dengan persiapan nan matang, Anda bisa lebih tenang. Salah satunya adalah dengan tahu kalimat mana nan kondusif diucapkan, dan mana nan kudu dihindari. 

Jangan sampai kesan baikmu hancur hanya gara-gara keceplosan. Ingat, setiap kata nan Anda ucapkan adalah gambaran dari profesionalitas dan kepribadianmu.

Selain itu, jangan lupa untuk melatih diri dengan simulasi interview. Kamu bisa berlatih di depan cermin alias berbareng kawan untuk mengevaluasi langkah berbicara, bahasa tubuh, dan pemilihan kata. 

Adanya latihan, Anda bakal semakin terbiasa memilih kalimat nan tepat dan terdengar meyakinkan.

Interview bukan hanya soal perusahaan menilai kamu, tapi juga kesempatanmu menunjukkan jenis terbaik dari diri sendiri. Jadi, siapkan mental, pilih kata dengan bijak, dan tunjukkan sikap positifmu. Good luck ya, semoga interview Anda lancar dan hasilnya sesuai harapan!


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Murah

Kost Jakarta Murah

Kost Bandung Murah

Kost Denpasar Bali Murah

Kost Surabaya Murah

Kost Semarang Murah

Kost Mkepalang Murah

Kost Solo Murah

Kost Bekasi Murah

Kost Medan Murah

Selengkapnya
Sumber mamikos
-->