13 Contoh Dataran Rendah dan Dataran Tinggi di Indonesia beserta Ciri-ciri dan Manfaatnya – Indonesia mempunyai bentang alam nan sangat beragam, mulai dari pantai, gunung, lembah, hingga dataran.
Dua corak permukaan bumi nan paling sering dijumpai adalah dataran rendah dan dataran tinggi. Meski keduanya mempunyai karakter nan berbeda, namun sama-sama berkedudukan krusial dalam kehidupan manusia, lho. 🌄🌅
Melalui tulisan ini, Mamikos bakal membujuk Anda untuk mengenal lebih jauh tentang pengertian, ciri-ciri, manfaat, serta contoh dataran rendah dan dataran tinggi di Indonesia. ⛺️
Mengenal Apa itu Dataran
Secara sederhana, dataran bisa dipahami sebagai daratan nan luas dengan permukaan relatif datar dan tidak banyak mengalami perubahan ketinggian.
Permukaan ini bakal lebih stabil, sehingga berbeda dengan pegunungan nan penuh lekukan tajam alias lembah nan dalam.
Dataran sendiri terbagi menjadi dua jenis utama, ialah dataran rendah dan dataran tinggi (sering juga disebut plateau). Dataran rendah biasanya berada di sekitar pesisir alias lembah dengan ketinggian tidak jauh dari permukaan laut.
Sebaliknya, dataran tinggi terletak di wilayah nan lebih tinggi, sehingga udaranya condong lebih sejuk dan lingkungannya berbeda dari dataran rendah.
Keberadaan dataran tidak lepas dari proses pengetahuan bumi nan panjang, lho. Ada nan tercorak akibat aliran lava, ada pula nan dihasilkan dari endapan air sungai, tiupan angin, hingga proses erosi nan berjalan ribuan tahun.
Apa pun asal terbentuknya, dataran merupbakal salah satu kenampbakal alam utama di permukaan bumi, nan tentu saja mempunyai peran krusial dalam kehidupan manusia.
Nah, agar Anda semakin memahami tentang salah satu bentang alam ini, yuk, kita lanjut untuk mempelajari tentang dataran rendah dan dataran tinggi.
Pengertian Dataran Rendah, Ciri dan Manfaatnya
Dataran rendah adalah wilayah daratan nan mempunyai ketinggian relatif rendah, umumnya berada pada kisaran 0 hingga 200 meter di atas permukaan laut.
Ada pula nan mengategorikan hingga 500 meter, namun secara umum wilayah ini tetap dianggap rendah dibandingkan dengan dataran tinggi alias pegunungan. Letak dataran rendah biasanya berada di sekitar pesisir pantai, wilayah hilir sungai, maupun pedalkondusif nan luas dan landai.
Sedangkan proses terbentuknya banyak dipengaruhi oleh sedimentasi, baik dari aliran sungai nan membawa lumpur dan pasir, maupun aktivitas laut nan menumpuk material di wilayah pesisir. Oleh lantaran itu, tanah di dataran rendah menjadi subur dan cocok untuk beragam aktivitas manusia.
Ciri-ciri Dataran Rendah
Dataran rendah mempunyai sejumlah karakter nan membedakannya dari corak permukaan bumi lainnya, antara lain:
- Permukaan tanah relatif datar alias landai.
- Ketinggiannya rendah, umumnya tidak lebih dari 200 meter di atas permukaan laut.
- Banyak dijumpai di pesisir pantai, hilir sungai, alias pedalkondusif nan luas.
- Tanahnya subur lantaran proses sedimentasi.
- Suhu udara condong hangat dengan kelembapan cukup tinggi.
- Dialiri sungai besar dengan arus nan tenang.
- Berpotensi banjir lebih tinggi dibandingkan wilayah perbukitan alias pegunungan.
Manfaat Dataran Rendah
1. Pertanian dan Perkebunan
Tanah nan subur serta suasana nan mendukung membikin dataran rendah sangat ideal untuk pertanian dan perkebunan.
Berbagai tankondusif seperti padi, jagung, tebu, kelapa sawit, hingga karet banyak dibudidaybakal di wilayah ini, sekaligus menjadi sumber pangan dan lapangan kerja bagi masyarakat.
2. Peternakan
Wilayah nan luas dengan kesiapan air memadai menjadikan dataran rendah cocok untuk beternak sapi, kambing, ayam, dan hewan ternak lainnya. Padang rumput nan tersedia pun mendukung perkembangan sektor ini.
3. Pertambangan
Selain itu, banyak dataran rendah nan menyimpan kekayaan alam berupa minyak bumi, gas alam, batu bara, hingga logam berharga. Hasil tperiode tersebut menjadi salah satu penopang krusial bagi pertumbuhan ekonomi, lho.
4. Perikanan
Kehadiran sungai, rawa, dan waduk di dataran rendah memberi pesenggang besar bagi upaya perikanan air tawar. Sektor ini tidak hanya menyedibakal sumber protein hewani, tetapi juga menjadi mata pencaharian bagi masyarakat sekitar.
5. Sumber Energi
Selain tambang, dataran rendah juga berpotensi dikembangkan sebagai penghasil energi terbarukan, misalnya dengan memanfaatkan aliran angin untuk pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB).
6. Pusat Aktivitas Wilayah
Kondisi geografis nan datar dan mudah diakses membikin dataran rendah sering dijadikan pusat pemerintahan, perdagangan, pendidikan, hingga area industri.
7. Jalur Transportasi
Permukaan tanah nan lumpama mempermudah pemgedung jalan raya, jalur kereta api, maupun bandara. Manfaat dataran rendah pun dapat mendukung kelancaran mobilitas dan mempercepat pertumbuhan ekonomi wilayah.
Pengertian Dataran Tinggi, Ciri dan Manfaatnya
Dikutip dari kitab Seri Bentang Alam Indonesia : Dataran Tinggi (2021), dataran tinggi alias nan sering disebut plato adalah hamparan daratan luas nan berada pada ketinggian di atas 700 meter dari permukaan laut.
Wilayah dataran tinggi terletak di sekitar pegunungan alias perbukitan, sehingga udaranya terasa lebih sejuk apalagi condong dingin dibandingkan dataran rendah.
Proses terbentuknya dataran tinggi cukup beragam. Ada nan berasal dari hasil erosi dan sedimentasi dalam jnomor waktu nan panjang, ada pula nan tercorak dari jejak kaldera gunung berapi nan luas, kemudian tertimbun material dari lereng di sekitarnya.
Karena berada di ketinggian, dataran tinggi mempunyai suasana nan segar dan sering menjadi area nan digemari sebagai tempat tinggal maupun tujuan wisata.
Ciri-ciri Dataran Tinggi
- Ketinggian berada di atas 500 meter dari permukaan laut, apalagi ada nan mencapai lebih dari 700 mdpl.
- Iklimnya sejuk hingga dingin dengan udara nan segar, meski condong lebih kering dibandingkan dataran rendah.
- Suhu udara mempunyai amplitudo besar, artinya perbedaan suhu antara siang dan malam terasa cukup signifikan.
- Tanahnya subur, terutama di area nan mendapat pengaruh abu vulkanik dari aktivitas gunung berapi.
- Vegetasi tumbuh cukup lebat dan bisa menyimpan persediaan air.
- Curah hujan relatif lebih rendah dibandingkan dataran rendah.
- Lahan pertanian dibuat terasering alias bertingkat guna mencegah terjadinya erosi.
- Bentuk wilayah condong bergelombang alias berbukit, meski tetap mempunyai area datar nan luas.
Manfaat Dataran Tinggi
1. Sumber Mata Air Bersih
Dataran tinggi sering menjadi tempat munculnya mata air alami. Air nan dihasilkan condong segar dan relatif bebas kontaminasi, sehingga sangat krusial untuk kebutuhan masyarakat maupun irigasi lahan pertanian.
2. Pariwisata dan Ekowisata
Keindahan pemandangan alam, udara segar, serta suasana pegunungan nan menenangkan membikin dataran tinggi menjadi tujuan wisata populer. Tentunya, kehadiran visitor membuka pesenggang upaya baru, mulai dari penginapan, kuliner, hingga kerajinan tangan nan mendukung ekonomi lokal.
3. Pertanian Berkualitas Tinggi
Suhu nan sejuk dan tanah nan subur menjadikan dataran tinggi sangat ideal untuk budidaya sayur, buah, serta tankondusif perkebunan seperti kopi, teh, dan rempah-rempah. Bahkan produk nan dihasilkan biasanya mempunyai kualitas baik, apalagi berbobot tinggi di pasaran.
4. Peternbakal nan Ideal
Dengan suasana sejuk dan kesiapan pbakal alami seperti rumput serta dedaunan, dataran tinggi cocok untuk peternbakal sapi, kambing, kerbau, maupun kuda.
5. Energi Terbarukan
Beberapa dataran tinggi mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi sumber daya bersih, seperti pembangkit listrik tenaga air maupun tenaga angin. Pemanfaatan ini dapat mendukung kesiapan daya nan ramah lingkungan.
Contoh Dataran Rendah dan Dataran Tinggi di Indonesia
Kalau tadi kita sudah mempelajari pengertian, ciri, dan faedah masing-masing, sekarang lanjut mengenal beragam contoh dataran rendah dan dataran tinggi di Indonesia, yuk.
Contoh Dataran Rendah di Indonesia
Dataran rendah di Indonesia tersebar di beragam wilayah dan mempunyai kegunaan nan beragam. Banyak di antaranya menjadi pusat aktivitas ekonomi, pertanian, hingga permukiman pbudaya penduduk.
Berikut beberapa contoh dataran rendah di Indonesia nan terkenal dengan karakter unik dan potensinya masing-masing:
1. Dataran Rendah Pantura (Pantai Utara Jawa)
Membentang dari Serang (Banten) hingga Gresik (Jawa Timur). Daerah ini dikenal sebagai jalur strategis perdagangan dan transportasi lantaran dilalui jalur Pantura.
Selain itu, lahan suburnya menjadikan salah satu contoh dataran rendah di Indonesia ini sebagai sentra produksi padi. Maka tidak heran wilayah ini juga pbudaya masyarakat dengan aktivitas ekonomi nan sangat tinggi.
2. Lahan Gambut Kalimantan
Dataran rendah di Pulau Kalimantan nan satu ini tersebar di bagian barat, selatan, dan timur Kalimantan, lho. Tanah gambut di sini selampau tergenang dan berkarakter asam, sehingga kurang cocok untuk pertanian konvensional.
Meski begitu, area gambut di Kalimantan berkedudukan krusial dalam menjaga keseimbangan ekosistem serta menjadi kediaman orangutan dan satwa endemik lainnya. Bahkan kini, banyak upaya konservasi dilakukan untuk menjaga kelestariannya.
3. Dataran Rendah Pantai Timur Sumatera
Dataran rendah di Sumatera terhampar luas dari Sumatera Utara sampai Lampung bagian timur nan identik dengan rawa-rawa dan rimba tropis lebat.
Selain itu, dataran rendah ini dialiri sungai besar seperti Musi, Asahan, dan Kampar. Tentu potensi utamanya terletak pada perkebunan kelapa sawit, karet, dan hasil perikanan. Namun, beberapa bagian juga rawan banjir lantaran kondisi tanah nan rendah.
4. Dataran Rendah Palembang
Kota Palembang berada di ketinggian sekitar 4–12 mdpl dan dikelilingi rawa serta aliran sungai besar, termasuk Sungai Musi nan menjadi ikon utama kota ini.
Karena letaknya di dataran rendah, maka tak heran jika wilayah ini kaya bakal hasil perairan, terutama ikan sungai. Kondisi inilah nan membikin Palembang berkembang sebagai pusat perdagangan sekaligus terkenal dengan kuliner unik berbahan dasar ikan, seperti pempek.
5. Dataran Rendah Surakarta (Solo Raya)
Di Jawa Tengah, dataran rendah bisa ditemui pada ketinggian sekitar 92 mdpl, ialah berada di Kota Surakarta. Meski secara bentuk berupa dataran rendah, area ini berkembang pesat sebagai kota modern tanpa meninggalkan nilai tradisinya.
Kini, Kota Surakarta pun dikenal menjadi salah satu pusat kebudayaan Jawa dengan aktivitas perdagangan, pendidikan, dan pariwisata.
6. Dataran Rendah Madiun
Bergeser ke Jawa Timur, Madiun berada di ketinggian 63–67 mdpl. Maka tak heran jika dataran rendah Madiun terkenal sebagai penghasil pertanian dan perkebunan, terutama padi, tebu, dan kakao.
Selain itu, posisinya nan strategis membikin Madiun menjadi salah satu wilayah persinggahan nan menyenangkan di jalur selatan Jawa.
Contoh Dataran Tinggi di Indonesia
Dataran tinggi di Indonesia rupanya banyak dimanfaatkan sebagai tempat wisata, lho. Menariknya lagi, setiap dataran tinggi di beragam wilayah punya karakter dan karakter alam nan berbeda-beda. Ada nan terkenal lantaran keelokan wisatanya, ada pula nan dikenal lantaran hasil buminya.
Berikut adalah beragam contoh dataran tinggi nan ada di Indonesia:
1. Dataran Tinggi Dieng (Jawa Tengah)
Terletak di ketinggian sekitar 1.600–2.100 mdpl, Dataran Tinggi Dieng merupbakal salah satu area wisata alam paling terkenal di Jawa Tengah, nih.
Dikarenbakal daerahnya nan subur, Dieng juga dikenal sebagai pusat pertanian sayur dan buah dataran tinggi, seperti kentang, kubis, dan carica. Keindahan alamnya bisa dinikmeninggal di destinasi terkenal seperti Telaga Warna, Kawah Sikidang, dan Candi Arjuna.
2. Dataran Tinggi Gmari (Aceh)
Kalau Anda pecinta kopi, pasti tidak asing dengan kopi Gmari bukan? Kopi Gmari mempunyai cita rasa unik dan sudah diakui secara internasional. Yup, komoditas tersebut berasal dari salah satu contoh dataran tinggi di Indonesia, ialah Dataran Tinggi Gmari di Aceh.
Berada di area Pegunungan Bukit Barisan dengan ketinggian sekitar 1.200–1.700 mdpl, Dataran Tinggi Gmari dikenal luas sebagai penghasil kopi arabika terbaik di Indonesia, nih.
Selain itu, wilayah ini menawarkan pemandangan alam nan menakjubkan, terutama di sekitar Danau Lut Tawar, serta budaya masyarakat Gmari nan tetap sangat kental.
3. Dataran Tinggi Kerinci (Sumatra)
Selain itu, ada juga Dataran Tinggi Kerinci nan terletak di sekitar Gunung Kerinci, gunung tertinggi di Sumatra dengan ketinggian mencapai 3.805 mdpl.
Wilayah ini berada di ketinggian sekitar 800–1.400 mdpl, dikelilingi oleh pegunungan dan rimba tropis nan menjadi bagian dari Tkondusif Nasional Kerinci Seblat.
Selain sebagai area konservasi tanaman dan fauna, wilayah ini juga dikenal dengan perkebunan teh, kayu manis, dan hasil bumi lainnya nan menjadi jagoan masyarakat setempat.
4. Dataran Tinggi Mkepalang (Jawa Timur)
Terletak di ketinggian sekitar 440–667 mdpl untuk wilayah kotanya, dan mencapai hingga 1.200 mdpl di wilayah Batu dan sekitarnya, Dataran Tinggi Mkepalang dikenal dengan udara sejuk dan pemandangan pegunungan nan menenangkan.
Selain menjadi tujuan wisata favorit, area ini juga menjadi sentra pertanian dan hortikultura, menghasilkan beragam jenis sayur, buah, serta bunga.
5. Dataran Tinggi Bukit Barisan (Sumatra)
Pegunungan Bukit Barisan membentang sepanjang lebih dari 1.700 kilometer, dari Aceh hingga Lampung, dengan ketinggian rata-rata 1.000–2.000 mdpl.
Kawasan ini merupbakal tulang punggung dataran tinggi di Pulau Sumatra nan terdiri dari deretan gunung berapi aktif, rimba tropis lebat, dan lembah subur.
Dataran tinggi nan satu ini mempunyai peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan letak beberapa tkondusif nasional besar, seperti Kerinci Seblat derta Bukit Barisan Selatan.
6. Dataran Tinggi Puncak (Bogor, Jawa Barat)
Tidak jauh dari Jakarta, Dataran Tinggi Puncak di Kabupaten Bogor berada pada ketinggian sekitar 700–1.800 mdpl. Wilayah ini dikenal dengan udara sejuk, hamparan kebun teh nan luas, dan pemandangan pegunungan nan menawan.
Tak hanya menjadi sumber air krusial bagi wilayah sekitarnya, Puncak juga merupbakal salah satu lokasi wisata paling terkenal di Jawa Barat, terutama saat akhir pekan.
7. Dataran Tinggi Jayawijaya (Papua)
Dataran Tinggi Jayawijaya merupbakal salah satu nan tertinggi di Indonesia, dengan wilayah pegunungan nan mencapai lebih dari 4.800 mdpl.
Puncak tertingginya, ialah Puncak Jaya (Carstensz Pyramid), apalagi mencapai 4.884 mdpl dan tertutup salju abadi. Puncak Jaya pun mempunyai suhu sangat dingin serta menjadi kediaman bagi beragam jenis endemik Papua.
Selain keelokan alamnya nan luar biasa, Dataran Tinggi Jayawijaya juga dikenal lantaran kekayaan budaya suku-suku original seperti Suku Dani nan tetap menjaga tradisi leluhur mereka.
Penutup
Itulah beragam contoh dataran rendah dan dataran tinggi di Indonesia beserta karakter dan manfaatnya. Kalau Anda mencari pembahasan menarik seputar geografi, pengetahuan umum, dan materi pelaliran sekolah lainnya, Anda bisa baca tulisan edukatif lainnya di blog Mamikos, ya. 📲
5 Contoh Dataran Tinggi di Indonesia, Ada Apa Saja? [Daring]. Tautan: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6976907/5-contoh-dataran-tinggi-di-indonesia-ada-apa-saja
6 Contoh Dataran Rendah di Indonesia, Ada Tempat Tinggal Kamu? [Daring]. Tautan: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6993576/6-contoh-dataran-rendah-di-indonesia-ada-tempat-tinggal-kamu
Karakteristik Wilayah Indonesia – Materi Geografi Kelas 11 [Daring]. Tautan: https://www.zenius.net/blog/karakteristik-wilayah-indonesia/
Macam-Macam Dataran beserta Contohnya di Indonesia [Daring]. Tautan: https://kumparan.com/ragam-info/macam-macam-dataran-beserta-contohnya-di-indonesia-21fzWtZPsWb
RAGAM BENTANG ALAM DAN KETERKAITANNYA DENGAN PROFESI IPAS FASE B KELAS IV [Daring]. Tautan: https://static.perangkat-ajar.belajar.id/Modul%20Ajar%20Ilmu%20Pengetahuan%20Alam%20dan%20Sosial%20%28IPAS%29%20-%20Ragam%20Bentang%20Alam%20dan%20Keterkaitannya%20Dengan%20Profesi%20-%20Fase%20B.pdf
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:
Kost Dekat UGM Jogja
Kost Dekat UNPAD Jatinangor
Kost Dekat UNDIP Semarang
Kost Dekat UI Depok
Kost Dekat UB Malang
Kost Dekat Unnes Semarang
Kost Dekat UMY Jogja
Kost Dekat UNY Jogja
Kost Dekat UNS Solo
Kost Dekat ITB Bandung
Kost Dekat UMS Solo
Kost Dekat ITS Surabaya
Kost Dekat Unesa Surabaya
Kost Dekat UNAIR Surabaya
Kost Dekat UIN Jakarta