10 Contoh Investasi Dalam Islam Sesuai Ajaran Nabi Muhammad Saw Yang Menguntungkan

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

10 Contoh Investasi dalam Islam Sesuai Ajaran Nabi Muhammad SAW nan Menguntungkan – Investasi dalam persepsi Islam sangat penting, apalagi umat muslim dilarang untuk hidup boros. 💰

Dengan berinvestasi, duit bisa dikelola dan tidak dihambur-hamburkan begitu saja. Keuntungannya, saat perlu biaya mendadak, aset investasi bisa digunakan. 🤑

Tapi, apakah Anda tahu apa saja contoh investasi dalam Islam nan diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW nan bisa membawa untung bumi sekaligus akhirat? Yuk, simak bareng-bareng!

Berbagai Macam Contoh Investasi dalam Islam

Getty Images Pro/Tinnakorn Jorruang

Sebagai calon penanammodal nan mau berinvestasi secara Islam, ada perihal krusial nan perlu Anda ketahui. Misalnya saja mengenai prinsip-prinsip investasi menurut hukum Islam.

Berdasarkan jurnal nan ditulis Ayull & Kurniawati (2023), ada beberapa prinsip nan wajib dipenuhi andaikan hendak berinvestasi di pasar modal Indonesia. Misalnya tidak ada riba (bunga), tidak ada unsur gharar (ketidakjelasan), tidak mengandung masyir (judi), dan investasi kudu mengenai upaya alias upaya halal.

Sekarang, apakah Anda sudah siap untuk berinvestasi? Simak contoh-contohnya berikut ini. 💸

Baca Juga :

7 Investasi Modal Kecil Profit Harian Cocok untuk Pemula

1. Investasi Properti Syariah

Investasi di bagian properti pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW. Beliau menggunbakal konsep bagi hasil saat menyewbakal tanah pada orang Yahudi. Tidak hanya itu, Rasulullah SAW nan mempunyai kebun kurma juga pernah menyewakannya agar untung hasil kebun dapat dibagi.

“Dari Nafi’, dari ‘Abdullah bin ‘Umar, bahwasanya Rasulullah SAW menyerahkan kepada bangsa Yahudi Khaibar kebun kurma dan ladang wilayah Khaibar, agar mereka nan menggarapnya dengan biaya dari mereka sendiri, dengan perjanjian, Rasulullah SAW mendapatkan separuh dari hasil panennya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Zkondusif sekarang, investasi properti nan terkenal dapat dengan mudah didapatkan. Pada investasi properti syariah, transaksinya tidak ada sistem kembang dan denda lantaran dilarang dalam Islam.

Jumlah cicilannya pun tidak berubah walaupun suku kembang BI mengalami penurunan.

Namun, tetap ada akibat saat berinvestasi syariah di bagian properti. Misalnya tidak ada asuransi andaikan rumah tersebut mengalami kerusakan.

2. Investasi Emas dan Perak

Ingin investasi syariah dengan membeli emas dan perak? Dalam Islam, investasi tersebut diperbolehkan.

Proses membeli emas saat ini bisa dilakukan dengan mudah, apalagi tidak perlu datang langsung ke letak penjualan.

Tapi, jika hendak melakukan transtindakan jual-beli emas, ada syarat nan sudah diatur seperti kudu bayar secara kontan (tidak boleh kredit), kudu saling menerima dan tidak boleh ada penundaan saat transtindakan berlangsung. Selain itu, saat bakal menukar emas, peralatan nan ditukar kudu sepadan.

Jangan lupa untuk bayar amal emas dan perak andaikan sudah mencapai nishabnya agar investasimu semakin berkah, ya. 💰

3. Investasi Saham Syariah

Investasi nan risikonya cukup tinggi namun bisa memberikan hasil nan besar adalah saham. Saat berinvestasi di saham, artinya Anda sedang menanamkan modal pada suatu perusahaan.

Terdapat beberapa fatwa MUI mengenai diperbolehkannya investasi di saham, salah satunya fatwa nomor 40/DSN-MUI/X/2003: Tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal.

Pada fatwa tersebut, dijelaskan bahwa investasi di Pasar Modal Syariah diizinkan selama tidak ada prinsip Islam nan dilanggar.

Baca Juga :

7 Contoh Literasi Keuangan dalam Kehidupan Sehari Hari

Walaupun ada lebih dari 900 jenis saham nan dapat Anda beli, tidak semuanya merupbakal saham syariah. Kamu perlu jeli saat memilih jenis saham, seperti jenis saham nan sesuai prinsip syariah (tidak terlibat dalam upaya nan dilarang dalam Islam), serta tidak ada unsur riba, judi, dan ketidakpastian.

4. Investasi Reksa Dana Syariah

Berbeda dengan investasi di bagian saham nan memungkinkan Anda untuk memilih saham sendiri, di reksa biaya syariah, ada manajer investasi nan membantu mengelola biaya ke instrumen syariah seperti instrumen pasar duit syariah, obligasi syariah, sukuk, dan saham syariah.

Dengan berinvestasi pada reksa biaya syariah nan sudah dikelola manajer investasi, Anda turut terhindar dari unsur investasi nan dilarang dalam Islam.

Keuntungan berinvestasi di reksa biaya syariah adalah Anda tidak perlu memantau aset secara rutin lantaran ada manajer investasi nan bertanggung jawab. Namun, pertumbuhan investasi di reksa biaya tidak sebesar jika diinvestasikan pada saham alias aset lainnya.

5. Investasi Sukuk Syariah

Investasi syariah berikutnya adalah sukuk alias surat berharga. Jika berinvestasi pada aset sukuk, Anda bakal mempunyai bagian dari aset nyata alias usaha.

Ilustrasinya, Anda sedang patungan upaya dengan teman-teman untuk membikin upaya warung pisang goreng. Selanjutnya, Anda bakal mendapatkan selembar surat sebagai bukti bahwa Anda turut mempunyai aset pada sebagian warung pisang goreng.

Apabila suatu hari warung pisang goreng mengalami keuntungan, Anda bakal mendapatkan hasilnya juga.

Jadi, pada sukuk syariah, Anda bakal mempunyai surat bukti bagian upaya nan nyata, bisa saja gedung, rumah sakit, apalagi jalan tol. Dengan adanya sukuk syariah, dipastikan nan Anda peroleh bukan kembang melainkan bagi hasil.

6. Investasi Obligasi Syariah

Obligasi syariah berbeda dengan sukuk. Pada obligasi syariah, Anda memberikan pinjkondusif legal nan nantinya bakal diganti imbal hasilnya sesuai syariah dan bukan berupa bunga.

Bayangkan Anda sedang meminjamkan duit ke rekanmu lantaran dia mau membuka upaya warung pisang goreng. Karena menggunbakal prinsip syariah, rekanmu tidak boleh menjanjikan kembang layaknya bank konvensional.

Jadi, rekanmu bakal berjanji mengembalikan uangmu sembari memberikan bagi hasil alias sewa dari upaya warung pisang goreng nan dijalankannya.

7. Investasi Deposito Syariah

Investasi di bagian simpanan syariah prosesnya mudah. Ibaratnya, Anda seperti sedang menabung di bank syariah, kemudian bank tersebut memutar uangmu pada upaya halal.

Jadi, bank tidak bakal menggunbakal uangmu untuk membiayai produk tidak halal. Hasil investasi nan Anda dapatkan berupa bagi hasil nan sudah disepakati.

8. Investasi Syariah di Bidang Peternakan

Investasi bagian peternbakal dengan hewan berupa unta, sapi, kambing, domba, keledai, dan hewan lainnya sangat dianjurkan. Rasulullah SAW apalagi pernah melanjutkan upaya peternbakal sang pkondusif nan mendulang kesuksesan lantaran beliau mahir dalam mengelola ternak.

9. Investasi Syariah di Bidang Bisnis

Turut berinvestasi di bagian upaya juga bisa Anda lakukan. Ada dua janji terkenal nan seringkali diterapkan, seperti:

1. Sistem Bagi Hasil Usaha (Mudharabah)

Pada investasi bagian upaya dengan janji mudharabah, baik Anda dan pihak nan diberi modal tidak ada nan merasa rugi sendiri. Selain itu, tidak ada kembang alias riba.

Penerapannya bisa dengan memberikan modal sebesar 1 juta pada temanmu nan tidak bisa berjualan, padahal dia pumpama membikin buket bunga. Kamu dan temanmu sepakat bahwa Anda bakal memberikan modal nan dikelola olehnya untuk mengembangkan upaya buket bunga.

Jika untung, hasilnya bakal dibagi sesuai kesepakatan misalnya 30% untuk Anda dan 70% untuk temanmu. Sebaliknya, jika upaya tersebut rugi, Anda bakal kehilangan modal sedangkan temanmu kehilangan tenaga dan waktunya.

2. Sistem Patungan Modal (Musyarakah)

Investasi dengan sistem patungan modal merupbakal corak kerja sama nan jujur dan terbuka. Semua pihak nan terlibat mempunyai peran dan kewenangan masing-masing.

Contohnya Anda dan dua sahabatmu mau membikin persewaan mobil. Kamu menyumbang 50 juta sedangkan sahabatmu masing-masing menyumbang 100 juta dan 200 juta. Kalian semua nantinya bakal jadi pemilik usaha.

Baca Juga :

20 Contoh Literasi Finansial di Sekolah dan Kehidupan Sehari-hari

Jika upaya persewaan mobil untung, maka keuntungannya bakal dibagi sesuai kesepakatan alias proporsi modal nan disetorkan di awal. Namun, jika usahanya rugi, risikonya ditanggung bersama-sama sesuai modal.

10. Investasi Bekal di Akhirat

Satu lagi investasi nan tidak boleh dilupakan, ialah investasi sebagai bekal di kehidupan nan kekal kelak.

Pada suatu sabda qudsi, Allah SWT berfirman “Sedekah adalah investasi nan memberikan untung nan tidak pernah habis.”

Saat berada di alambaka nanti, Anda sudah tidak bisa berinvestasi lagi tetapi hanya memetik hasil investasi. Dalam QS Al Baqarah ayat 261 juga dijelaskan bahwa:

“Orang nan menginfakkan kekayaan di jalan Allah, seperti sebutir biji nan menumbuhkan 70 tangkai pada setiap tangkainya terdapat 100 biji. Allah melipatgandbakal kepada siapa saja nan Dia kehendaki, Allah Maha Luas dan Maha Mengetahui.”

Oleh lantaran itu, berinvestasilah untuk alambaka dengan langkah sedekah. Contoh infak jariyah nan pahalanya bakal terus mengalir misalnya memberikan pengetahuan nan bermanfaat, membangun tempat ibadah alias akomodasi umum nan berfaedah bagi banyak orang, mendanai program sosial, menyumbangkan Al Quran, dan sebagainya.

Perbedaan Investasi Halal dan Riba

Rekomendasi di atas merupbakal contoh investasi legal nan dianjurkan dalam Islam. Sebenarnya, ada investasi nan dilarang dalam Islam sehingga perlu Anda hindari, misalnya:

  1. Investasi nan berangkaian dengan unsur haram, meskipun Anda tidak terlibat langsung. Contohnya adalah investasi pembiayaan produksi minuman keras, transtindakan nan mengarah pada narkoba dan bumi malam, peternbakal babi alias hanya jual-beli daging babi, dan sebagainya.
  2. Investasi nan tidak jelas (gharar). Biasanya, penanammodal tidak mengerti janji investasi, sehingga rentan tertipu.
  3. Investasi nan mengandung unsur kecurangan. Seringkali ada pihak nan merekayasa permintaan, menimbun, melakukan tindbakal suap, hingga merugikan suatu pihak.
  4. Investasi nan mengandung riba. Sebagai investor, Anda wajib jeli saat ada nan menawari hadiah kembang sekian persen dari biaya nan Anda setorkan. Sebab, investasi bisa berubah jadi riba andaikan ada kembang terhadap pokok utang.

Terapkan tips-tips memilih investasi syariah nan sesuai dengan hukum seperti memilih upaya halal, sistem produk, dan risiko.

Kamu wajib menghindari investasi nan beraroma gharar, riba, dan judi. Lakukan verifikasi produk investasi syariah untuk meminimalisir akibat kerugian tapi tetap waspada andaikan ada investasi nan menjanjikan untung tidak wajar.

Baca Juga :

9 Aplikasi Investasi Syariah nan Legal Terdaftar OJK 2024, Cocok untuk Pemula

Penutup

Demikian info mengenai 10 contoh investasi dalam Islam nan dapat Anda jadikan referensi sebelum terjun langsung. Berinvestasi sesuai sunnah bakal memberikan ketenangan hati dan keberkahan rezeki. ❤️

Pastikan bahwa investasi nan Anda lakukan sudah disertai pertimbangan akibat agar tidak menyesal di kemudian hari. Niatkan investasi tersebut untuk meraih ridha Allah SWT di samping untuk menumbuhkan asetmu.

Kamu juga dapat mengakses tulisan investasi lainnya di Mamikos seperti contoh investasi nan mudah dan aman sekalipun bagi pemula, cara investasi saham dengan modal nan kecil, dan tetap banyak lagi. 🙂


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Murah

Kost Jakarta Murah

Kost Bandung Murah

Kost Denpasar Bali Murah

Kost Surabaya Murah

Kost Semarang Murah

Kost Mkepalang Murah

Kost Solo Murah

Kost Bekasi Murah

Kost Medan Murah

Selengkapnya
Sumber mamikos
-->