CEKLANGSUNG.COM – Sony membikin langkah drastis dengan menghentikan penjualan dunia smartphone flagship-nya, Xperia 1 VII, menyusul laporan masif tentang masalah shutdown mendadak dan kegagalan boot. Keputusan ini datang setelah sebelumnya perusahaan menghentikan penjualan di pasar domestik Jepang.
Dalam pemberitahuan support terbaru nan diterbitkan 8 Juli, Sony secara resmi mengakui keluhan pengguna tentang perangkat nan tiba-tiba reboot, freeze, alias sama sekali tidak bisa menyala. Masalah nan awalnya terdeteksi di Jepang pada empat model (SO-51F, SOG15, A501SO, dan XQ-FS44) sekarang dilaporkan juga terjadi di Eropa, Taiwan, dan Hong Kong.
Dampak Global dan Respons Sony
Sebagai respons, Sony diam-diam menghapus listing Xperia 1 VII dari toko online-nya di beragam pasar termasuk Inggris, Jerman, dan Spanyol. Langkah ini mengingatkan pada kasus penjualan iPhone 14 nan dihentikan di Eropa lantaran masalah kepatuhan regulasi.
Meski penyebab pasti belum diketahui, Sony menduga masalah ini terpemisah pada batch produksi tertentu dan mungkin mengenai kesalahan hardware. Perusahaan belum memberikan pernyataan resmi tentang berapa banyak unit nan terdampak alias kapan penjualan bakal dilanjutkan kembali.
Solusi Sementara dan Dampak Pasar
Bagi pengguna nan sudah mengalami masalah, Sony menawarkan solusi sementara: tekan dan tahan tombol power dan volume atas berbarengan selama 20 detik untuk memaksa restart. Perusahaan juga merekomendasikan pembaruan ke jenis software terbaru dan nan paling krusial – segera membackup info penting.
Xperia 1 VII nan dirilis bulan lampau ini dibekali chipset Snapdragon 8 Elite dan sistem kamera triple. Namun dengan masalah kejagoan nan muncul, momentum smartphone premium ini di pasar bisa terpukul selain Sony bisa menyelesaikan masalah dengan sigap dan transparan. Situasi ini mirip dengan kasus Vivo nan menutup toko online di Jerman akibat masalah hukum.
Sony mendesak pengguna nan mengalami masalah untuk segera menghubungi jasa dukungan. Beberapa perangkat mungkin bisa diperbaiki dengan pembaruan software, sementara lainnya mungkin perlu dikirim untuk perbaikan hardware.
Di tengah persaingan ketat pasar smartphone premium, langkah penghentian penjualan ini tentu menjadi pukulan bagi Sony. Seperti nan terjadi pada Nissan nan berjuang bangkit dari kerugian, Sony perlu mengambil langkah strategis untuk memulihkan kepercayaan konsumen.