CEKLANGSUNG.COM – Samsung kembali membikin gebrbakal dengan rencana penggunaan chipset Exynos untuk Galaxy Z Flip7 dan Z Flip7 FE di pasar AS. Bocoran terbaru mengindikasikan, ini bukan sekadar perubahan komponen, melainkan strategi besar nan bisa mengubah lanskap pasar foldable.
Menurut laporan eksklusif dari Sammobile, Samsung bakal meninggalkan Snapdragon untuk dua jenis flip-nya—kecuali Z Fold7 nan tetap mempertahankan Snapdragon 8 Elite. Keputusan ini mengejutkan lantaran AS selama ini menjadi pasar “aman” untuk chip Qualcomm. Lalu, apa nan sebenarnya terjadi?
Exynos 2500 vs Snapdragon: Pertarungan Thermal alias Anggaran?
Galaxy Z Flip7 diprediksi menggunbakal Exynos 2500 berpatokan 3nm, sementara jenis FE mengmengambil Exynos 2400. Beberapa spekulasi menyebutkan, pertimbangan thermal menjadi argumen utama. Namun, kebenaran bahwa Z Fold7—yang lebih tipis—tetap memakai Snapdragon membikin teori ini kurang meyakinkan.
Analisis CEKLANGSUNG.COM menunjukkan, kemungkinan besar ini adalah langkah penghematan biaya. Seperti dilaporkan dalam tulisan sebelumnya, Z Flip7 FE ditargetkan dijual di bawah €1.000. Penggunaan Exynos bisa menjadi kunci menjaga nilai tetap kompetitif tanpa mengorbankan performa inti.
Resiko dan Pesenggang di Pasar AS
AS selama ini skeptis terhadap Exynos lantaran sejarah performa nan kurang konsisten. Namun, benchmark Exynos 2500 menunjukkan peningkatan signifikan. Jika Samsung sukses membuktikan kejagoan chip ini, mereka bisa mengurangi ketergantungan pada Qualcomm—sekaligus menghemat miliaran dolar dalam biaya lisensi.
Di sisi lain, seperti diungkap dalam proses produksi massal Z Flip7, Samsung tampaknya percaya dengan keputusan ini. Mereka apalagi menawarkan potongan nilai trade-in hingga $1.150 untuk pemesanan awal—sinyal kuat bahwa perusahaan siap mengambil risiko.
Pertanyaan besarnya: apakah konsumen AS bakal menerima Exynos dengan tangan terbuka, alias ini bakal menjadi blunder seperti era Galaxy S20? Jawabannya bakal terungkap ketika Galaxy Unpacked digelar pada 9 Juli 2025 mendatang.