Samsung Auto Dex: Platform In-car Baru Yang Bisa Dipakai Tanpa Mobil

Sedang Trending 2 bulan yang lalu

Bayangkan Anda sedang dalam perjalanan panjang, tetapi sistem infotainment mobil Anda terasa ketinggalan zaman. Atau mungkin, Anda kehilangan akses ke Android Auto setelah Google menghentikan jenis layar ponselnya. Situasi seperti inilah nan coba diatasi Samsung dengan platform terbarunya, Auto DeX.

Dalam beberapa tahun terakhir, persaingan di bumi teknologi otomotif semakin ketat. Android Auto dan Apple CarPlay telah menjadi standar de facto untuk sistem infotainment mobil modern. Namun, Samsung rupanya tak mau tinggal diam. Bocoran terbaru mengindikasikan raksasa teknologi asal Korea Selatan ini sedang mempersiapkan platform in-car nan lebih elastis dan inovatif.

Auto DeX bukan sekadar pengganti biasa. Platform ini menawarkan solusi unik nan bisa berfaedah baik di layar mobil maupun langsung di ponsel Anda. Artinya, apalagi jika mobil Anda tidak mendukung sistem ini, Anda tetap bisa menikmeninggal pengalkondusif berkendara nan lebih digital.

Auto DeX: Lebih dari Sekadar Pengganti Android Auto

Menurut info nan beredar, Auto DeX dikembangkan dengan kompatibilitas luas sebagai prioritas utama. Sistem ini diklaim mendukung lebih dari 8.500 model kendaraan dari 100 merek mobil berbeda. Angka nan cukup mengesankan untuk sebuah platform nan belum resmi diluncurkan.

Yang membikin Auto DeX semakin menarik adalah kemampuannya beraksi secara berdikari di ponsel. Fitur ini menjadi jawaban atas keputusan Google nan menghentikan support Android Auto untuk layar ponsel. Dengan Auto DeX, pengguna Samsung tetap bisa menikmeninggal antarmuka nan dioptimalkan untuk berkendara meski tanpa support dari sistem infotainment mobil.

Tampilan antarmuka Samsung Auto DeX

Desain Antarmuka nan Minimalis dan Fungsional

Dari bocoran screenshot nan beredar, Auto DeX menampilkan antarmuka nan bersih dan mudah digunakan. Desainnya terpusat pada navigasi dengan komponen pendukung nan tersusun rapi:

  • Aplikasi navigasi menempati bagian tengah layar
  • Shortcut playlist di pojok kanan atas
  • Kontrol musik tepat di bawahnya
  • Sidebar vertikal di kiri menampilkan waktu, aplikasi, dan menu utama

Antarmuka ini juga mempertahankan navigation bar unik Samsung dengan tiga tombol di bagian bawah, mengkonfirmasi bahwa sistem ini dirancang untuk berfaedah gkamu di layar mobil dan ponsel.

Strategi Global Samsung di Dunia Otomotif Digital

Ini bukan pertama kalinya Samsung mencoba peruntungan di bumi teknologi otomotif. Sebelumnya, mereka telah meluncurkan Samsung Auto unik untuk pasar China. Namun, Auto DeX jelas dirancang untuk audiens dunia nan lebih luas.

Meskipun tanggal peluncuran resmi belum diumumkan, spekulasi berkembang bahwa Auto DeX bakal diperkenalkan berbarengan dengan pembaruan One UI 8 dan seri smartphone lipat terbaru Samsung. Jika rumor ini benar, kita mungkin bakal memandang debut Auto DeX dalam waktu dekat.

Pertanyaan besar nan tetap menggantung adalah sejauh mana support Auto DeX untuk aplikasi pihak ketiga. Dengan kekuasaan Android Auto dan Apple CarPlay nan sudah mapan, support aplikasi nan luas bakal menjadi ftokoh penentu kesuksesan Auto DeX.

Bagi fans produk Samsung seperti Galaxy S21 FE alias Galaxy Z Flip3, kehadiran Auto DeX bisa menjadi argumen tambahan untuk tetap seting dengan ekosistem Samsung. Apalagi jika platform ini bisa terintegrasi dengan baik dengan perangkat lain seperti Samsung Premiere 5 untuk pengalkondusif multimedia nan lebih menyeluruh.

Dengan segala kelebihan nan ditawarkan, pertanyaan terbesar adalah: apakah Auto DeX bisa menggeser kekuasaan Android Auto dan Apple CarPlay? Jawabannya mungkin belum bisa dipastikan sekarang. Namun satu perihal nan jelas – persaingan di bumi teknologi otomotif digital semakin panas, dan konsumenlah nan bakal menuai manfaatnya.

Selengkapnya
Sumber Telset
-->