CEKLANGSUNG.COM – Jika Anda gamer PC nan haus performa, berita ceria datang dari Optiscaler. Software ini sekarang memungkinkan Anda mengganti teknologi upscaling lama dengan AMD FSR 4 nan lebih canggih—meski game tersebut belum mendukungnya secara resmi. Namun, ada beberapa syarat ketat nan kudu dipenuhi.
AMD FSR 4 memang menjadi angin segar bagi industri gaming. Teknologi ini menawarkan peningkatan kualitas visual signifikan, mengurangi artefak dan shimmering, serta meningkatkan stabilitas frame rate. Namun, seperti dilaporkan AMD Ryzen AI 300 Series: Prosesor Terkuat untuk Era Komputasi AI, penemuan terbaru AMD selampau datang dengan persyaratan hardware spesifik.
Dua Syarat Mutlak untuk FSR 4
Pertama, Anda kudu mempunyai GPU Radeon RX 9000 seri RDNA 4. Kedua, game tersebut kudu mempunyai support resmi FSR 4 dari pengembang. Masalahnya? Hanya sekitar 60 game nan saat ini mendukung FSR 4. Artinya, ribuan game lain tetap terjebak dengan teknologi upscaling lhati-hati seperti DLSS alias FSR jenis sebelumnya.
Di sinilah Optiscaler berperan. Sebagai middleware, software ini bisa memaksa game menggunbakal FSR 4 meski tidak didukung secara native. Versi terbarunya apalagi sudah kompatibel dengan FSR 4, menggantikan DLSS, XeSS, alias FSR jenis lama dengan solusi AMD nan lebih matang.
Bpemimpin nan Perlu Diperhatikan
Optiscaler bukan solusi ajaib. Selain wajib menggunbakal RX 9000, teknologi ini belum bekerja pada game berpatokan Vulkan. Juga, seperti diungkap dalam iQOO Neo10 Pro+ Resmi Dirilis, peningkatan performa selampau berjuntai pada kombinasi hardware dan software.
Lalu, apakah worth it? Bagi pemilik RX 9000 nan mau memaksimalkan investasi, Optiscaler jelas menjadi perangkat wajib. Terutama untuk game-game lama nan tak lagi mendapat pembaruan dari pengembang. Namun bagi nan tetap menggunbakal GPU generasi sebelumnya, mungkin lebih baik menunggu seperti saran dalam Lebih dari 50 Game Versi Enhanced Bnalar Tersedia di PS5 Pro.
Yang pasti, penemuan ini menunjukkan gimana ekosistem PC gaming terus berkembang. Dengan tools seperti Optiscaler, kontrol lebih besar berada di tangan pengguna—sesuatu nan susah ditemukan di platform tertutup.