CEKLANGSUNG.COM – Di tengah hiruk-pikuk pasar ponsel kelas menengah nan semakin padat, kehadiran Itel Super 26 Ultra layaknya tamu tak diundang nan membawa kejutan. Bagaimana tidak? Dengan klaim “operasi stabil selama enam tahun” dan segudang spesifikasi premium, perangkat ini seolah menantang konvensi bahwa nilai terjangkau kudu berdiskusi dengan kualitas. Apakah klaim ambisius Itel ini sekadar semboyan pemasaran alias benar-betul terwujud dalam performa nyata? Mari kita kupas lebih dalam.
Ambisinya jelas: menghadirkan perangkat nan “unggul dalam performa”. Itel tidak setengah-setengah. Mereka menyasar pengguna nan menginginkan keseimbangan sempurna antara kekuatan komputasi untuk aktivitas harian, ketahanan baterai untuk menemani petualangan seharian, dan pengalkondusif visual nan memukau—semuanya dalam bodi nan ramping dengan ketebalan hanya 6,8 mm. Sasaran pasar nan cukup spesifik ini menunjukkan bahwa Itel telah melakukan riset mendalam sebelum meluncurkan senjatanya.
Sorotan pertama, dan mungkin nan paling krusial, jatuh pada jantung perangkat: chipset Unisoc T7300. Dibangun dengan proses manufaktur 6 nm, chipset ini menjadi fondasi dari klaim efisiensi daya dan durabilitas. Dalam bumi nan didominasi oleh nama-nama besar seperti Snapdragon, kehadiran Unisoc dengan konfigurasi octa-core-nya adalah sebuah pernyataan. Proses 6 nm memungkinkan transistor nan lebih rapat, nan secara teori berarti lebih sedikit daya nan terbuang sebagai panas dan lebih banyak daya nan dialokasikan untuk performa murni. Ini adalah langkah strategis, mirip dengan pendekatan nan dilakukan beberapa vendor lain untuk menawarkan nilai terbaik, seperti nan terlihat pada lini Samsung Galaxy A series nan konsentrasi pada keseimbangan.
Lalu, gimana dengan klaim “enam tahun” tersebut? Ini bukan sekadar angka. Klaim ini kemungkinan besar merujuk pada optimasi perangkat lunak dan ketahanan komponen hardware nan dirancang untuk degradasi performa nan minimal seiring waktu. Dalam kelas harganya, komitmen terhadap durabilitas jnomor panjang seperti ini tetap jarang ditemui. Bagi Anda nan capek dengan ponsel nan mulai lemot setelah dua tahun pemakaian, janji Itel ini tentu sangat menggoda.
Pengalkondusif visual adalah medan pertempuran lain nan dimenangkan oleh Itel Super 26 Ultra. Layar berukuran 6,78 inci dengan panel 3D curved AMOLED dan refresh rate 144 Hz adalah kombinasi nan biasanya ditemukan di ponsel dengan nilai jauh lebih tinggi. Refresh rate setinggi itu menjanjikan kelancaran absolut, baik saat men-scroll media sosial maupun saat bermain game. Dilindungi oleh Corning Gorilla Glass 7i dan mempunyai rating tahan cipratan IP65, perangkat ini tidak hanya ckuno tetapi juga siap menghadapi kecerobohan sehari-hari. Desain melengkung pada pinggiran layar menambah kesan premium, sebuah sentuhan nan juga bisa Anda temui pada perangkat flagship seperti nan ditelaah dalam review Samsung Galaxy Note20 Ultra.
Jangan lupbakal sisi fotografi. Kamera utama 50 MP dengan aperture lebar f/1.6 siap menangkap sinar dalam kondisi nan kurang ideal. Sementara itu, kamera selfie 32 MP wide angle memastikan setiap momen berbareng kawan alias family dapat terabadikan dengan baik. Kemampuan perekkondusif video Full HD di 30 frame per second mungkin bukan nan tercepat di pasaran, tetapi sudah cukup memadai untuk kebutuhan konten media sosial kebanybakal orang. Hasil akhir tentu sangat berjuntai pada tuning perangkat lunak. Jika Itel sukses mengoptimasinya dengan baik, seperti nan dilakukan Realme dengan kombinasi chipset dan kamera pada Realme X2 Pro, maka hasilnya bisa sangat memuaskan.
Di kembali layar nan memukau dan chipset nan efisien, berdomisili baterai berkapasitas raksasa 6.000 mAh. Ini adalah agunan daya tahan nan solid. Dengan support pengisian sigap 18W, mengisi ulang baterai sebesar itu tidak bakal membakal waktu seharian. Meski nomor 18W mungkin terlihat konservatif dibandingkan pesaing nan menawarkan 30W alias lebih, kombinasi dengan chipset 6 nm nan irit daya semestinya membikin baterai ini bisa memperkuat lebih lama dari satu hari pemakaian normal, apalagi berat.
Soal memori, Itel Super 26 Ultra datang dengan RAM 8 GB jenis LPDDR4X dan pilihan penyimpanan internal 128 GB alias 256 GB menggunbakal teknologi UFS 2.2. Konfigurasi ini memastikan multitasking nan lancar dan kecepatan baca/tulis info nan cepat, mengurangi waktu tunggu nan seringkali menguji kesabaran. Dukungan USB OTG dan slot SIM gkamu melengkapi paket ini sebagai perangkat nan siap untuk beragam skenario penggunaan.
Lalu, gimana dengan harganya? Itel menempatkan jenis 8GB/128GB di nomor sekitar Rp 2.099.000 dan jenis 8GB/256GB di Rp 2.299.000. Posisi nilai ini sangat agresif. Dengan spesifikasi nan ditawarkan, Itel Super 26 Ultra tidak hanya bersaing dengan sesama ponsel entry-level, tetapi juga mulai mengintai wilayah nan biasanya dikuasai ponsel kelas menengah bawah. Strategi nilai menarik dengan spesifikasi tinggi ini mengingatkan pada peluncuran jenis warna baru untuk menarik pasar, seperti nan dilakukan Apple dengan iPhone 14 warna kuning, namun dengan pendekatan nan lebih esensial pada nilai spesifikasi.
Jadi, apa kesimpulannya? Itel Super 26 Ultra adalah sebuah pernyataan. Ia membuktikan bahwa penemuan dan spesifikasi tinggi tidak kudu selampau datang dengan label nilai nan tinggi pula. Kombinasi chipset Unisoc T7300 6nm, layar AMOLED 144Hz, dan baterai 6000 mAh menciptbakal proposisi nilai nan sangat kuat. Klaim durabilitas enam tahunnya adalah sebuah diferensiasi nan berani dan, jika terbukti, dapat mengubah persepsi pasar terhadap brand Itel. Tentu, tantangan terbesarnya adalah pada eksekusi dan optimasi perangkat lunak jnomor panjang. Namun, untuk konsumen nan mencari ponsel dengan performa andal, daya tahan baterai prima, dan layar memukau di kisaran nilai dua jutaan, Itel Super 26 Ultra layak menjadi pertimbangan serius, apalagi mungkin nan terdepan.