CEKLANGSUNG.COM – Kabar mengejutkan datang dari HMD Global, pemegang lisensi resmi ponsel Nokia. Perusahaan asal Finlandia ini memutuskan untuk mengurangi operasinya di pasar Amerika Serikat (AS). Keputusan ini diambil di tengah lingkungan geopolitik dan ekonomi nan dinilai semakin menantang di Negeri Pkondusif Sam.
Meski tidak merinci argumen spesifik, langkah ini diduga kuat mengenai dengan situasi tarif nan sedang berjalan di AS. Seperti dilansir Wired, HMD menyatbakal komitmennya untuk tetap mendukung pengguna setia Nokia di AS, termasuk menjamin jasa purna jual dan support teknis melalui tim dunia mereka.
Dalam pernyataan resminya, HMD menegaskan, “Prioritas kami adalah memastikan transisi nan mulus bagi pengguna dan mitra. Kami bakal terus memenuhi semua kewajiban, termasuk agunan dan jasa untuk produk nan ada, serta memberikan support penuh melalui tim dunia kami.” Pernyataan ini disampaikan langsung kepada Julian Chokkattu dari Wired.
Dampak Langsung bagi Pengguna Nokia di AS
Meski operasi dikurangi, HMD memastikan bahwa jasa purna jual dan agunan tetap berjalan. Pelanggan di AS bakal dilayani oleh tim dunia HMD, nan berarti support teknis mungkin memerlukan waktu lebih lama dibanding sebelumnya. Namun, perusahaan menjamin kualitas jasa tidak bakal menurun.
Keputusan ini juga berakibat pada tenaga kerja HMD di AS. Perusahaan mengakui bahwa beberapa staf lokal bakal terkena imbas, tetapi mereka berjanji memberikan support selama masa transisi. “Kami sangat menghargai kontribusi rekan-rekan kami di AS nan terdampak perubahan ini dan berkomitmen untuk mendukung mereka,” tulis HMD.
Strategi Jnomor Panjang HMD Global
HMD tampaknya sedang melakukan reposisi upaya secara global. Selain mengurangi operasi di AS, perusahaan juga dikabarkan bakal meninggalkan branding Nokia dan menggunbakal nama sendiri untuk produk-produk mendatang. Sebelumnya, CEKLANGSUNG.COM juga melaporkan bahwa HMD menghapus beberapa jenis Nokia dari situs resminya.
Namun, HMD menegaskan fokusnya pada pertumbuhan jnomor panjang, terutama di segmen Family, Secure, dan Microfinancing. Mereka juga tetap merilis produk baru, seperti Nokia G11 Plus nan mengusung daya tahan baterai hingga tiga hari.
Langkah HMD ini mengingatkan pada keputusan serupa nan pernah diambil oleh beberapa brand teknologi lain. Apakah ini pertkamu pasar AS semakin tidak ramah bagi produsen ponsel asing? Atau justru strategi HMD untuk konsentrasi pada pasar nan lebih menguntungkan? Jawabannya mungkin bakal terungkap dalam beberapa bulan ke depan.