Gambar Resmi Pertama Film The Legend Of Zelda: Link Dan Zelda Akhirnya Terungkap!

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

CEKLANGSUNG.COM – Setelah bertahun-tahun dinanti, akhirnya kita mendapatkan gambaran visual pertama nan resmi dari movie live-action The Legend of Zelda. Bayangkan: pemandangan hijau New Zealand nan megah menjadi latar belakang dua karakter ikonis nan telah menghuni khayalan gamer selama puluhan tahun. Inilah momen nan ditunggu-tunggu para fans warauntung legendaris Nintendo.

Bocoran terbaru mengindikasikan bahwa proses syuting telah dimulai dengan serius. Melalui aplikasi Nintendo Today, perusahaan asal Jepang itu merilis tiga gambar nan langsung memicu gelombang spekulasi dan antusiasme. Satu foto menampilkan Link dan Zelda berdiri berbareng dengan lanskap New Zealand nan memukau di belakang mereka, sementara dua foto lainnya adalah close-up nan memfokuskan pada perincian masing-masing karakter. Tidak ada info tambahan nan diberikan selain pengingat bahwa movie ini tetap dijadwalkan tayang pada 7 Mei 2027, seperti nan telah diumumkan sebelumnya dalam pengumuman resmi movie live-action The Legend of Zelda.

Bo Bragason as Princess Zelda.

Benjamin Evan Ainsworth, tokoh muda bertalenta nan sebelumnya dikenal dari serial “The Haunting of Bly Manor”, terpilih untuk memerankan Link. Sementara peran Princess Zelda dipercaybakal kepada Bo Bragason, talenta baru nan sedang naik daun. Pemilihan pemain ini sebenarnya sudah sempat dibocorkan beberapa waktu lalu, namun baru sekarang kita bisa memandang penampilan mereka secara visual.

Analisis Kostum: Petunjuk Era Hyrule nan Mana?

Meskipun perincian nan diberikan tetap minimal, ada beberapa perihal menarik nan patut dicermati. Pertama, kostum Link. Sang pahmusuh mengenbakal tunik hijau signature-nya, bukan busana biru nan lebih dominan dalam Breath of the Wild dan Tears of the Kingdom. Pilihan ini cukup mengejutkan mengingat ketenaran dua game terbaru tersebut.

Benjamin Evan Ainsworth as Link.

Di sisi lain, Zelda justru tampil dengan kekuasaan warna biru. Kontras ini membikin kita bertanya-tanya: era game mana nan sebenarnya mau dipenyesuaian oleh movie ini? Apakah kita bakal memandang interpretasi baru nan tidak terikat pada timeline tertentu? Kemungkinan besar, movie ini tidak bakal mengikuti satu cerita alias timeline spesifik dari game, melainkan mencampur beragam komponen untuk menciptbakal entri baru nan bisa berdiri sendiri.

Pendekatan semacam ini sebenarnya cukup masuk akal. Mengingat kompleksnya lore Zelda nan terdiri dari multiple timeline, mencoba mengpenyesuaian satu cerita spesifik justru berisiko mengecewbakal sebagian penggemar. Dengan menciptbakal narasi baru nan terinspirasi dari beragam komponen franchise, sutradara mempunyai kebebasan imajinatif nan lebih besar sembari tetap menghormeninggal warisan game tersebut.

Zelda dengan Busur: Pertkamu Perubahan Karakter nan Menjanjikan

Yang paling menarik perhatian adalah kebenaran bahwa Zelda terlihat membawa busur. Detail mini ini memberikan angan besar bahwa princess kita tidak bakal sekadar menjadi damsel in distress seperti dalam beberapa penyesuaian sebelumnya. Di tahun 2025 ini, tentu kita mengharapkan representasi karakter wanita nan lebih kuat dan multidimensional.

Bayangkan: Zelda nan tidak hanya menunggu diselamatkan, tetapi aktif ikut berkompetisi memusuh moblin dan anckondusif lainnya. Ini bakal menjadi perkembangan karakter nan sangat disambut baik, mengingat dalam game-game terbaru pun Zelda sering digambarkan sebagai karakter nan ocehan dan berdaya. Adaptasi movie semestinya tidak ketinggalan dalam perihal representasi karakter wanita nan progresif.

Keputusan untuk membikin Zelda lebih aktif dalam pertarungan juga selaras dengan tren penyesuaian game ke movie belakangan ini. Seperti nan kita lihat dari kesuksesan film Minecraft nan memecahkan rekor box office, audiens modern mengharapkan karakter-karakter nan relevan dengan nilai-nilai kontemporer.

Lokasi Syuting New Zealand: Pilihan nan Tepat untuk Hyrule?

Pemilihan New Zealand sebagai letak syuting terasa seperti keputusan nan brilian. Negara ini telah membuktikan diri sebagai latar nan sempurna untuk bumi khayalan epik, seperti nan kita lihat dalam The Lord of the Rings. Pemandangan alamnya nan tetap perawan, rimba hijau nan lebat, dan pegunungan nan dramatis sangat cocok dengan estetika Hyrule nan kita kenal.

Lanskap New Zealand mempunyai kualitas magis nan susah ditemukan di tempat lain. Dari rolling hills nan mirip dengan Hyrule Field hingga rimba misterius nan mengingatkan pada Lost Woods, letak ini sepertinya memang dibuat untuk bumi Zelda. Penggunaan letak nyata daripada CGI berlebihan juga bisa memberikan dimensi realism nan membikin bumi khayalan terasa lebih hidup dan bisa dipercaya.

Pendekatan ini mengingatkan kita pada gimana Nintendo selampau berupaya menciptbakal pengalkondusif nan imersif dalam game-game mereka, seperti nan terlihat dalam Super Mario Party nan menjadi game paling lsaya di Switch. Konsistensi dalam memberikan pengalkondusif berbobot tinggi tampaknya bakal terus dipertahankan dalam penyesuaian filmnya.

Meskipun antusiasme fans sudah memuncak, kita mungkin kudu bersabar untuk mendapatkan info lebih lanjut. Mengingat syuting baru saja dimulai, trailer resmi kemungkinan tetap lama bakal dirilis. Namun, gambar-gambar pertama ini setidaknya memberikan kita secercah gambaran tentang arah imajinatif nan diambil oleh tim produksi.

Yang pasti, dengan kombinasi letak syuting nan tepat, pemain nan menjanjikan, dan pendekatan nan tampaknya menghormeninggal warisan game sembari membawa komponen segar, movie The Legend of Zelda mulai menunjukkan potensi nan menarik. Tinggal menunggu gimana mereka bakal menerjemahkan elemen-elemen gameplay nan ikonis seperti puzzle solving, dungeon exploration, dan tentu saja, musik nan legendaris ke dalam medium film.

Selengkapnya
Sumber Telset
-->