Contoh Soal Payback Period Dengan Pembahasan Dan Cara Menghitungnya

Sedang Trending 5 hari yang lalu

Dalam proses menilai kelaybakal sebuah investasi, perusahaan tidak hanya memandang besarnya modal alias potensi untung saja, lho, tetapi juga memperhatikan seberapa sigap biaya tersebut bisa kembali.

Di sinilah metode Payback Period menjadi salah satu perangkat kajian nan paling sering digunbakal lantaran perhitungannya sederhana dan hasilnya mudah dipahami. 🧐

Nah, agar Anda lebih mudah memahami tentang kajian investasi tersebut, Mamikos menyedibakal beragam contoh soal payback nan bisa Anda jadikan latihan di rumah. Namun sebelum itu, yuk, pahami terlebih dulu tentang apa itu payback period! 🧮💰

Pengertian Payback Period

Canva/valiantsin suprunovich

Dalam bumi investasi, salah satu perihal pertama nan biasanya mau diketahui perusahaan adalah “Kapan modal nan keluar bisa kembali lagi?” Nah, Payback Period datang sebagai parameter sederhana untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Dikutip dari Mekari Jurnal, konsep Payback Period menghitung berapa lama sebuah proyek memerlukan waktu untuk menutup seluruh biaya awal nan sudah dikeluarkan. Naik itu untuk membeli aset, memasang peralatan, maupun kebutuhan operasional di periode awal.

Berbeda dengan metode penilaian jenis investasi nan memakai banyak komponen rumit, Payback Period konsentrasi pada aliran kas bersih nan masuk setiap periode. Selama arus kas tersebut terus mengalir dan akumulasinya sudah menyamai modal awal, proyek dianggap mencapai titik kembali modal.

Oleh lantaran itu, semakin sigap periode pengembaliannya, suatu investasi bakal dipandang semakin menarik. Efisiensi waktu ini juga berangkaian dengan tingkat akibat dan proyek dengan payback nan terlampau lama biasanya dinilai lebih berisiko.

Indikator Payback Period

Dalam praktiknya, Payback Period dipakai sebagai referensi awal untuk menentukan apakah sebuah rencana investasi layak dijalankan. Perusahaan biasanya menetapkan pemisah waktu tertentu sebagai standar. Dari situlah, periode pengembalian tiap proyek bakal dibandingkan dengan pemisah tersebut.

Keputusan tersebut biasanya merujuk pada beberapa pertimbangan, nih, seperti:

  • Pengembalian lebih sigap dari pemisah waktu perusahaan
    Jika modal bisa kembali sebelum alias tepat pada waktu standar nan sudah ditetapkan, maka proyek tersebut biasanya dinilai layak untuk diteruskan lantaran dianggap bisa mengembalikan investasi dengan cepat.
  • Pengembalian lebih lama dari pemisah nan ditentukan
    Saat periode pengembalian justru melewati standar waktu perusahaan, proyek condong dipandang kurang menarik. Risiko dinilai lebih besar lantaran biaya tertahan terlampau lama.
  • Terdapat beberapa pilihan proyek
    Ketika perusahaan membandingkan beberapa alternatif, proyek dengan Payback Period paling singkat biasanya menjadi prioritas. Alasannya simpel, ialah semakin sigap modal kembali, semakin sigap perusahaan bisa memutar biaya ke aktivitas lainnya.

Rumus Payback Period

Nah, untuk mengetahui berapa lama waktu nan dibutuhkan sebuah investasi hingga mencapai titik impas, Payback Period dihitung menggunbakal rumus dasar nan cukup sederhana.

Rumus ini bekerja dengan memandang seberapa besar arus kas bersih nan diterima setiap periode dibandingkan dengan total modal nan sudah dikeluarkan. Nantinya kita bakal memakai rumus ini untuk mengerjbakal contoh soal payback period di bagian selanjutnya.

Berikut penjelasan lebih lengkapnya:

1. Rumus Payback Period dengan Arus Kas Konstan

Jika arus kas nan diterima setiap tahun jumlahnya sama, maka perhitungannya menggunbakal corak paling dasar berikut:

Payback Period = Investasi Awal / Arus Kas Bersih Tahunan

Rumus ini mengasumsikan bahwa aliran kas masuk berkarakter tetap dari tahun ke tahun, sehingga waktu pengembalian dapat langsung diperoleh dari hasil pembagian tersebut.

2. Rumus Payback Period dengan Arus Kas Tidak Konstan

Sayangnya, tidak semua investasi menghasilkan arus kas nan stabil. Ketika jumlah kas masuk berbeda setiap tahunnya, kalkulasi Payback Period pun perlu disesuaikan.

Caranya adalah dengan memandang akumulasi arus kas hingga modal nyaris kembali, lampau menghitung sisa waktunya menggunbakal rumus berikut:

Payback Period = n + (Sisa Investasi / Arus Kas Tahun Berikutnya)

Keterangan:

  • n : tahun terakhir ketika akumulasi arus kas belum sepenuhnya menutup modal awal
  • Sisa Investasi : jumlah modal nan belum kembali pada akhir tahun ke-n
  • Arus Kas Tahun Berikutnya : nilai arus kas pada tahun ke-(n+1)

Pempembahasan Contoh Soal Payback Period

Di bagian ini selanjutnya Mamikos bakal mengajakmu untuk menerapkan rumus payback periode ke dalam contoh soalnya. Setiap contoh soal payback period berikut juga sudah disertai dengan jawabannya, sehingga lebih mudah untuk Anda pelajari.

1. Sebuah perusahaan mengeluarkan investasi awal sebesar Rp120.000.000 untuk membeli mesin baru. Mesin tersebut diperkirbakal menghasilkan arus kas bersih Rp30.000.000 per tahun. Hitung Payback Period-nya.

Pembahasan:

Karena arus kas masuk sama setiap tahun, gunbakal rumus dasar [Payback Period=Investasi AwalArus Kas Bersih Tahunan][=120.000.00030.000.000=4 tahun]

Jadi, investasi bakal kembali modal dalam waktu 4 tahun.

2. Sebuah proyek memerlukan modal awal Rp75.000.000. Proyek ini menghasilkan arus kas bersih Rp15.000.000 setiap tahun. Tentukan Payback Period-nya.

Pembahasan:

[PP=75.000.00015.000.000=5 tahun]

Artinya, proyek baru mencapai titik lunas setelah 5 tahun.

3. Investasi awal sebuah proyek adalah Rp200.000.000. Proyek menghasilkan arus kas sebagai berikut:

  • Tahun 1: Rp60.000.000
  • Tahun 2: Rp70.000.000
  • Tahun 3: Rp50.000.000
  • Tahun 4: Rp40.000.000

Hitunglah Payback Period.

Pembahasan:

Hitung akumulasi arus kas:

  • Tahun 1: 60.000.000
  • Tahun 2: 60.000.000 + 70.000.000 = 130.000.000
  • Tahun 3: 130.000.000 + 50.000.000 = 180.000.000
  • Tahun 4: 180.000.000 + 40.000.000 = 220.000.000

Pada akhir tahun ke-3, modal belum kembali (baru 180 juta).
Pada tahun ke-4, modal baru tertutupi.

Sisa modal pada akhir tahun ke-3: 200.000.000 – 180.000.000 = 20.000.000

Rumus arus kas tidak tetap [PP=n+Sisa InvestasiArus Kas Tahun Berikutnya][=3+20.000.00040.000.000=3+0,5=3,5 tahun]

Jadi, Payback Period proyek ini adalah 3,5 tahun.

4. Sebuah perusahaan menginvestasikan Rp150.000.000 untuk membuka lini produk baru. Perkiraan arus kasnya:

  • Tahun 1: Rp40.000.000
  • Tahun 2: Rp45.000.000
  • Tahun 3: Rp50.000.000
  • Tahun 4: Rp55.000.000

Carilah waktu kembali modal dari perusahaan tersebut.

Pembahasan:

Akumulasi arus kas:

  • Tahun 1: 40.000.000
  • Tahun 2: 85.000.000
  • Tahun 3: 135.000.000
  • Tahun 4: 190.000.000

Pada akhir tahun 3, modal belum kembali (135 juta).
Sisa modal:

[150.000.000 – 135.000.000 = 15.000.000]

Arus kas tahun berikutnya (tahun 4): 55.000.000

Hitung:

[PP=3+15.000.00055.000.000]
[=3+0,27=3,27 tahun (dibulatkan 3,3 tahun)]

Jadi, proyek ini kembali modal dalam sekitar 3,3 tahun.

5. Dua proyek (A dan B) sama-sama memerlukan investasi awal Rp100.000.000.
Arus kas masuknya:

Proyek A

  • Tahun 1: 40 juta
  • Tahun 2: 30 juta
  • Tahun 3: 30 juta

Proyek B

  • Tahun 1: 20 juta
  • Tahun 2: 40 juta
  • Tahun 3: 50 juta

Tentukan Payback Period masing-masing dan proyek mana nan lebih sigap kembali modal.

Pembahasan:

Proyek A:
Akumulasi kas:

  • Th1: 40
  • Th2: 70
  • Th3: 100 → modal kembali di akhir th3

PP A = 3 tahun

Proyek B:
Akumulasi kas:

  • Th1: 20
  • Th2: 60
  • Th3: 110 → modal kembali pada th3, tapi sebelum selesai tahun

Sisa modal akhir th2: 100 – 60 = 40

Hitung frtindakan tahun:

PP=2+4050=2+0,8=2,8 tahun

Jadi, Payback Period proyek A adalah 3 tahun dan B 2,8 tahun, sehingga dapat disimpulkan bahwa proyek B lebih sigap kembali modal.

6. UMKM kopi “Harum Rasa” berencana membeli mesin pengering biji kopi otomatis untuk meningkatkan kapabilitas produksi. Selama ini proses pengeringan tetap mengandalkan sinar matahari, sehingga memerlukan waktu lama dan cuaca sering tidak menentu.

Untuk mengatasi masalah tersebut, pemilik mau membeli mesin pengering seharga Rp36.000.000. Setelah dihitung, mesin ini dapat mempercepat proses produksi dan berpotensi menambah untung bersih sekitar Rp9.000.000 setiap tahun lantaran kapabilitas panen nan bisa dijual meningkat signifikan.

Pemilik mau memastikan apakah investasi tersebut layak dengan menghitung Payback Period. Berapa waktu nan dibutuhkan agar modal pembelian mesin ini kembali?

Pembahasan:

Gunbakal rumus dasar:
PP = Investasi awal / Arus kas bersih tahunan

Masukkan angka:
PP = 36.000.000 / 9.000.000
PP = 4 tahun

Dibutuhkan waktu 4 tahun untuk menutup biaya pembelian mesin. Jika masa pakai mesin lebih panjang dari 4 tahun, investasi ini tergolong layak.

Kelebihan dan Kekurangan Payback Period

Setelah tadi kita mempelajari beragam contoh soal metode payback dan langkah menghitungnya, sekarang saatnya memahami sisi lain dari metode ini.

Payback Period rupanya mempunyai karakter tertentu nan membuatnya cocok alias justru kurang tepat digunbakal dalam situasi tertentu. Untuk itu, krusial memahami apa saja kelebihan dan keterbatasannya sebelum Anda menerapkannya dalam kajian investasi. Berikut penjelasan lengkapnya:

Kelebihan

  • Membantu memperkirbakal berapa lama biaya nan ditanamkan bakal kembali, terutama untuk proyek dengan tingkat ketidakpastian tinggi.
  • Berguna saat membandingkan dua proyek nan punya tingkat pengembalian dan akibat serupa, sehingga Anda bisa memilih mana nan menawarkan waktu kembali modal lebih cepat.
  • Proses perhitungannya simpel sehingga mudah diterapkan saat menyeleksi beberapa pilihan investasi.
  • Analisisnya mudah dipahami lantaran langsung menunjukkan berapa lama modal bisa kembali digunakan.
  • Memberikan gambaran awal mengenai kapan proyek mencapai titik lunas alias Break Even Point (BEP).
  • Dapat menjadi parameter risiko: semakin singkat periode pengembaliannya, semakin mini potensi kerugian nan kudu ditanggung.

Kekurangan

  • Tidak mempertimbangkan arus kas nan masuk setelah periode pengembalian berlalu.
  • Mengabaikan konsep Time Value of Money, sehingga nilai duit di masa depan dan saat ini dianggap sama.
  • Tidak memberikan info apakah proyek tersebut bisa meningkatkan nilai perusahaan dalam jnomor panjang.
  • Tidak memasukkan ftokoh likuiditas perusahaan secara keseluruhan dalam penilaiannya.
  • Hanya konsentrasi pada sigap lambatnya pengembalian modal tanpa menilai seberapa besar untung proyek secara total.
  • Tidak membedbakal proyek nan memerlukan besaran modal awal nan berbeda.
  • Tidak memasukkan biaya penunjang nan mungkin muncul selama periode pengembalian.
  • Nilai sisa (residual value) dari aset alias investasi tidak menjadi bahan pertimbangan.

Penutup

Setelah memtelaah mulai dari konsep dasar, rumus, sampai beragam contoh soal payback period, sekarang Anda sudah bisa menilai sendiri gimana metode ini bekerja dan kapan sebaiknya digunakan.

Kalau Anda mau mencari materi lanjutan, latihan soal tambahan, alias topik serupa lainnya, Anda bisa menemukan banyak tulisan berfaedah di Blog Mamikos! 😉


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta

Selengkapnya
Sumber mamikos
-->