Contoh Narrative Text Beserta Orientation, Complication, Resolution Dan Reorientation Dan Terjemahannya

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Contoh Narrative Text beserta Orientation, Complication, Resolution dan Reorientation dan Terjemahannya – Pernah mendengar istilah teks narasi alias narrative teks saat belajar bahasa Inggris? 📚

Teks narasi menjadi materi nan menarik saat belajar bahasa Inggris lantaran bisa menghibur pembaca dan memberikan pesan moral. Pada teks tersebut, disajikan cerita fiksi alias nyata nan berupa rangkaian peristiwa secara kronologis. 🏰

Ingin belajar narrative text lebih banyak? Pada tulisan berikut, Mamikos bakal memberikan contoh narrative text beserta orientation, complication, resolution dan reorientation.

Contoh Narrative Text beserta Orientation Complication Resolution dan Reorientation

pixabay.com@yuri_b-2216431

Sebelum memtelaah contoh narrative text, ketahui struktur penulisannya terlebih dahulu. ✍️

1. Orientation

Orientasi merupbakal bagian awal teks naratif nan berfaedah sebagai bagian untuk perkenalan tokoh dalam cerita, waktu terjadinya cerita, gimana cerita dimulai, dan latar peristiwa dalam cerita.

Biasanya, pada bagian orientasi terdapat karakter kalimat “once upon a time…, one day…” dan sebagainya nan kemudian dilanjutkan penjelasan lebih lanjut.

2. Complication

Konflik pada bagian narrative text terdapat pada bagian komplikasi. Para tokoh mengalami peristiwa berupa masalah (rising action), nan kemudian bakal mengarah ke puncak masalah (climax), kemudian masalahnya mulai reda hingga menemukan penyelesaian (falling action).

Kamu bisa menemukan beragam masalah rumit pada bagian ini. Adapun corak complication bisa secara fisik, berangkaian dengan alam, kepentingan sosial, alias pertentangan dengan diri tokoh.

3. Resolution

Struktur terakhir pada penulisan narrative text adalah resolution. Pada bagian ini, diberikan penyelesaian bentrok nan sudah dipaparkan pada bagian sebelumnya.

Para tokoh pun mulai mendapatkan solusi mengenai masalah-masalahnya. Akhir cerita bisa bahagia, sedih, alias menggantung tergantung penulis.

4. Reorientation

Bagian nan opsional dicantumkan pada narrative text adalah re-orientation alias koda. Pada bagian tersebut, ada nilai moral, saran, ataupun hal-hal nan dapat dipetik oleh pembaca. Terkadang, pada bagian ini juga diceritbakal perubahan watak tokoh.

Baca Juga :

Jangan Salah! Ini Perbedaan Recount Text dan Narrative Text nan Harus Dipahami

Agar Anda semakin mengerti dengan narrative text, berikut ini contoh-contoh narrative text nan disertai bagian-bagian serta terjemahannya. 📄

Contoh Narrative Text 1: Amara and The Magical Warehouse (Amara dan Gudang Ajaib)

Orientation

Amara, a girl who was curious about many things, had just entered her teenage years. Her parents happened to be assigned abroad for quite a long time, so she was entrusted to her grandmother who lived in the village.
Every day, Amara looked for new things around her. She wrote down the names of various plants owned by her grandmother, tried to figure out how to operate the tools in the house, and even explored every corner of the place.
One thing made her especially curious: a closed room behind her grandmother’s house. The warehouse looked ordinary from the outside, but the door was always locked. Her grandmother said it was just a regular storage room, but Amara did not believe her.

Amara, seorang gadis nan mau tahu banyak perihal baru saja menginjak usia remaja. Orang tuanya kebetulan sedang bekerja ke luar negeri dalam waktu nan cukup lama, sehingga dia dititipkan pada sang nenek nan tinggal di desa.

Setiap hari, Amara mencari perihal baru di sekitarnya. Ia mencatat beragam macam tumbuhan milik sang nenek, mencoba mencari tahu langkah pengoperasian alat-perangkat nan ada di rumah itu, hingga menjelajahi isi rumah.

Ada satu perihal nan membuatnya penasaran, ialah ruangan tertutup di belakang rumah neneknya. Gudang itu terlihat biasa dari luar, tapi pintunya selampau terkunci. Neneknya berbicara bahwa itu penyimpanan biasa, tapi Amara tidak percaya.

Complication

One night, Amara could not sleep. Usually, she stared out of the window, watched the stars, and slowly drifted off. However, that night felt different.
As she looked outside, she noticed that the closed room behind her grandmother’s house seemed to call her to come closer.
Amara knew that the warehouse door was locked. Armed with detective tricks she had learned from her books, she managed to unlock it without difficulty.
Inside, she found magical objects that could move around and glow mysteriously. Yet, there was one box marked with a red cross. Amara knew the box was not supposed to be opened, but that was exactly what made her more curious.

Suatu malam, Amara tidak bisa tidur. Biasanya dia mengenting jendela dan memandangi bintang-bintang kemudian mengantuk. Namun, malam ini terasa berbeda.

Amara nan memandang ke luar jendela memandang ruangan tertutup di belakang rumah sang nenek sebakal memanggilnya untuk datang.

Amara tahu bahwa pintu penyimpanan itu terkunci. Berbekal pengetahuan ala detektif nan dia dapatkan dari kitab bacaan, dia sukses membuka pintunya tanpa kesulitan.

Ternyata di dalam penyimpanan ada benda-barang ajkejelekan nan bisa beranjak tempat dan mengeluarkan sinar misterius. Tapi ada satu kotak nan diberi tkamu silang berwarna merah. Amara tahu bahwa kotak itu tidak boleh dibuka, justru itu nan membikin Amara penasaran.

Resolution

With courage, Amara opened the box, and a magical creature jumped out, immediately causing chaos. The creature looked like a dwarf but moved swiftly around.
It kicked Amara’s arm, leapt onto a high shelf, and made things fall from the cupboard. Other creatures in the warehouse also woke up, making Amara shiver with fear.
Fortunately, Amara’s scream was heard by her grandmother. Although she looked angry, her grandmother quickly chanted a spell that made the creatures in the warehouse fall asleep.
Amara was ordered to put all the sleeping creatures back into the box. Once again, her grandmother cast a spell to lock them tightly so they could never come out again.
Her grandmother successfully calmed the creatures and sealed them inside the box.

Amara dengan berani membuka kotak itu dan keluar makhluk ajkejelekan nan langsung membikin kekacauan. Makhluk itu serupa kurcaci namun bergerak lincah ke sana ke mari.

Ia menendang lengan Amara dan meloncat ke rak nan tinggi, membikin barang-peralatan di lemari berjatuhan. Makhluk lain nan ada di penyimpanan juga ikut terbangun membikin Amara bergidik ngeri.

Untunglah teribakal Amara sukses didengar sang nenek. Walaupun terlihat marah, nenek Amara langsung merapal mantra nan membikin makhluk di penyimpanan itu tertidur.

Amara diperintahkan untuk memasukkan semua makhluk nan tertidur tadi ke dalam kotak. Sekali lagi, sang nenek merapal mantra untuk mengunci para makhluk agar tersegel dan tidak bisa keluar.

Nenek Amara sukses menenangkan makhluk-makhluk tersebut dan mengembalikannya ke dalam kotak.

Re-orientation

Amara realized that her excessive curiosity had only brought trouble. She apologized to her grandmother.
She then learned that the mischievous creatures had once caused trouble in the village, and only her grandmother had the power to seal them with an inherited spell.
Now, the warehouse was locked once more. Amara became a wiser and braver girl, but no longer reckless with her curiosity.

Amara sadar bahwa rasa penasarannya nan terlampau tinggi justru membikin kekacauan. Ia meminta maaf pada sang nenek.

Amara baru tahu bahwa makhluk nan membikin kekacauan di penyimpanan tadi pernah membikin ulah di desa tempat sang nenek tinggal. Hanya neneknya lah nan bisa mengunci makhluk itu dengan mantra warisan turun-temurun.

Sekarang, penyimpanan itu kembali terkunci. Amara jadi anak nan lebih bijak dan berani tapi tidak sembarangan lagi.

Baca Juga :

Rangkuman Materi Narrative Text Kelas 12 SMA Kurikulum Merdeka

Contoh Narrative Text 2: The Future Glasses (Kacamata Masa Depan)

Orientation:

Raka often stopped by a toy store near his school. Usually, he only looked around while asking the seller about the functions and prices of the toys.
However, this time was different. When Raka found a strangely shaped pair of glasses, he wanted to own them.
The toy seller said it was “the future glasses” while chuckling as if it was a joke. Raka tried wearing the glasses. Suddenly, he saw a glimpse of his mother scolding him for spending his allowance on buying toys.
Curious, Raka asked the seller if he could have the glasses. The seller agreed as long as Raka paid a high price, which turned out to be the same as his entire monthly allowance.
Without thinking twice, Raka immediately paid for the glasses and went home happily.

Raka sering sekali mampir ke toko mainan dekat sekolah. Biasanya, dia hanya melihat-lihat sembari bertanya pada penjual mengenai kegunaan dan nilai mainan.

Namun, kali ini berbeda. Saat Raka mendapati ada kacamata bermotif aneh, dia mau memilikinya.

Penjual mainan mengatbakal bahwa itu adalah “kacamata masa depan” sembari terkekeh sebakal bercanda. Raka mencoba memakai kacamata tersebut. Tiba-tiba, dia memandang ada sekelebat gambaran bahwa ibunya bakal memarahinya lantaran menghabiskan duit jajan untuk membeli mainan.

Raka nan penasaran pun bertanya pada sang penjual apakah dia boleh mempunyai kacamata tersebut. Sang penjual mainan setuju asalkan Raka bayar dengan nilai mahal nan rupanya sama seperti total duit jajannya selama sebulan.

Tanpa pikir panjang, Raka langsung bayar kacamata tersebut dan melenggang pulang ke rumah.

Complication:

When he arrived home, Raka’s mother asked him about the remaining allowance, because he usually gave it to her for saving.
Raka honestly admitted that he had spent all his allowance on buying the magical glasses, which led to his mother’s anger—exactly as the glasses had shown earlier at the store.
He quickly ran into his room while clutching the magical glasses. When he wore them again, the glasses showed him events that would happen a few minutes later.
This time, he saw a mailman falling into a hole left by road construction. Raka tried to prevent it but failed because his mother suddenly entered the room, asking for an explanation.
Afraid that his mother would take away the magical glasses, Raka ran off. He felt thrilled because he could see the future.
At first, it was fun, but over time, Raka became overwhelmed. He kept seeing bad things that he could not always prevent. He felt exhausted from trying to be a hero and guilty whenever something bad happened that he could not stop.

Sesampainya di rumah, ibu Raka menanybakal sisa duit ssaya anaknya lantaran biasanya Raka menyetor duit pada ibu untuk ditabung.

Raka pun jujur bahwa dia menggunbakal seluruh duit jajannya untuk membeli kacamata ajkejelekan nan berujung pada kembimbingan ibunya. Persis seperti nan ditunjukkan oleh kacamata tersebut di toko tadi.

Raka langsung lari ke bilik sembari mengusap-usap kacamata ajaibnya. Ternyata, saat dipakai, kacamata itu bisa memperlihatkan kejadian nan bakal terjadi beberapa menit ke depan.

Ia kembali memakai kacamata tersebut dan memandang ada petugas pengantar surat nan terjatuh di lubang jejak galian jalan. Raka berupaya mencegah petugas tersebut agar tidak jatuh, tapi kandas lantaran ibunya masuk ke bilik untuk meminta penjelasan Raka.

Raka langsung kabur lantaran takut ibunya bakal menyita kacamata ajaib. Raka merasa senang lantaran dia bisa memandang kejadian masa depan.

Awalnya memang seru, tapi lama-kelamaan Raka jadi kewalahan lantaran tahu hal-hal jelek sebelum terjadi dan tidak bisa selampau mencegahnya. Ia merasa capek kudu selampau menjadi pahmusuh dan merasa bersalah saat ada nan terkena musibah padahal semestinya bisa ditolong.

Baca Juga :

15 Contoh Soal Procedure Text beserta Jawabannya, Pilihan Gkamu dan Essay

Resolution:

In the end, Raka learned that not everything in the future could be changed. After all, he was just an ordinary boy who did not have the power to alter fate.
From then on, he used the glasses only for important matters. He also learned to trust his own effort and accept whatever fate lay ahead.
As time passed, Raka wore the glasses less and less.

Raka akhirnya belajar jika tidak semua perihal nan terjadi di masa depan bisa diubah. Apalagi dia hanya anak biasa nan tidak punya keahlian unik untuk mengubah takdir.

Kini, Raka menggunbakal kacamata itu hanya untuk hal-hal penting. Raka juga belajar lebih percaya pada upaya serta apa pun takdir nan ada di depan mata.

Semakin lama, Raka semakin jarang memakai kacamata tersebut.

Re-orientation:

The magical glasses that he had bought from the toy store remained with him. However, he no longer depended on them completely. Raka lived more peacefully, enjoying the present moment that would never return again.

Kacamata ajkejelekan nan sudah dibeli dari toko mainan tetap disimpan Raka. Namun, sekarang dia tidak lagi berjuntai sepenuhnya. Raka hidup lebih tenang, menikmeninggal waktunya saat ini nan tidak mungkin terulang kembali.

Baca Juga :

5 Contoh Text Hortatory Exposition tentang Social Media Singkat dan Artinya

Penutup

Demikian info mengenai contoh narrative text beserta orientation, complication, resolution dan reorientation dan terjemahannya.

Pahami contoh narrative text di atas dan belajarlah untuk mengkajian sendiri strukturnya. Jika memungkinkan, cobalah berlatih membikin narrative text sendiri.

Sebagai referensi, dapatkan info contoh narrative text singkat, contoh soal narrative text, dan materi narrative text untuk kelas 12 SMA. 🧚‍♀️


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta

Selengkapnya
Sumber mamikos
-->