Cara Membedakan Frasa Dan Klausa Beserta Contohnya, Catat Perbedaannya!

Sedang Trending 5 hari yang lalu

Ketika mempelajari bahasa Indonesia di kelas 12, Anda bakal menemukan materi tentang frasa dan klausa. Kira-kira apa nan dimaksud dengan frasa dan klausa? Nah, frasa dan klausa ini menjadi unsur paling krusial nan terdapat dalam suatu kalimat.

Banyak nan mengira bahwa frasa dan klausa adalah dua istilah nan sama. Padahal, kedua istilah ini berbeda lantaran mempunyai karakteristiknya masing-masing.

Untuk membantu Anda lebih memahami perbedaan frasa dan klausa, Anda bisa baca tulisan berikut hingga bagian akhir, ya. 🧐📝

Berikut Cara Membedbakal Frasa dan Klausa beserta Contohnya

unsplash.com/Grianghraf

Ketika Anda diberikan tugas oleh pembimbing untuk membikin artikel, tentunya Anda kudu mengetahui unsur-unsur apa saja nan kudu terdapat di dalam tulisan tersebut agar mudah dipahami. Nah, diantara banyaknya unsur, dua unsur terpenting adalah frasa dan klausa.

Secara sederhana frasa dapat diartikan sebagai satuan tata bahasa nan terdiri dari dua kata dan menjadi pemadu suatu kalimat.

Sedangkan, klausa adalah golongan kata nan terdiri dari subjek dan predikat nan nantinya bakal berpotensi jadi kalimat utuh.

Agar Anda bisa membedbakal keduanya, berikut Mamikos bakal coba menjelaskan pengertian, tujuan, jenis, ciri-ciri, perbedaan hingga contoh menggunbakal frasa dan klausa dalam kalimat.

Apa itu Frasa?

Frasa merujuk pada kombinasi dua alias lebih kata nan terikat dan bertindak sebagai satu kesatuan, tetapi tidak mengandung pasangan subjek-predikat. Sederhananya, frasa adalah campuran dua kata alias lebih nan mempunyai makna.

Tujuan utama keberadaan frasa adalah untuk memberikan penjelasan alias keterangan. Meskipun frasa hanya terdiri dari dua kata alias lebih, sebuah frasa tidak mempunyai predikat dan tidak bisa menjadi sebuah kalimat, ya.

Namun, frasa bisa menjadi sebuah subjek, predikat, alias unsur lainnya dalam sebuah kalimat. Jadi, frasa juga merupbakal penyusun sebuah kalimat, ya.

Jenis-jenis Frasa dan Contohnya

Frasa dapat dikelompokkan ke dalam beberapa macam kategori berasas unsur-unsur penyusunnya. Berikut adalah beberapa jenis frasa dan contohnya nan Mamikos kutip dari lkondusif pijarbelajar.id:

1. Frasa Eksosentris

Jenis frasa pertama adalah frasa eksosentris merupbakal frasa nan terdiri dari kata-kata nan kedudukannya tidak setara, sehingga salah satu katanya tidak bisa menggantikan kegunaan dari frasa tersebut.

Contohnya:

  • Budi sedang berkemah di atas gunung. Penjelasan: Frasa “di atas” merupbakal frasa eksosentris lantaran kedudukan unsur-unsurnya tidak bisa saling menggantikan kegunaan dari frasa tersebut. Jika kata “di” dihilangkan, maka kalimatnya menjadi “Budi sedang berkemah atas gunung”. Wah, kalimatnya jadi agak susah dipahami, ya? Oleh lantaran itu, kata “di atas” merupbakal frasa eksosentris.
  • Pak Kepala Sekolah bakal pergi dinas ke luar wilayah Penjelasan: Frasa “ke wilayah ” merupbakal frasa eksosentris lantaran kedudukan unsur-unsurnya tidak bisa saling menggantikan kegunaan dari frasa tersebut. Misalnya, kalimat di atas tidak bisa dibuat menjadi “Pak Kepala Sekolah bakal pergi dinas ke” alias ” Pak Kepala Sekolah bakal pergi dinas wilayah “. Makanya, kata “ke daerah” disebut frasa.

2. Frasa Endosentris

Kedua, ada frasa endosentris nan merupbakal jenis frasa dengan unsur-unsur penyusun terdistribusi secara setara di dalam frasa tersebut.

Setiap unsur frasa mempunyai posisi alias letak nan sama terhadap unsur lainnya. Nah, lantaran unsur di dalam frasa endosentris berposisi setara, maka keduanya dapat dihubungkan menggunbakal kata “dan” alias “atau”.

Frasa endosentris sendiri dapat dibagi menjadi dua macam ialah frasa endosentris koordinatif dan frasa endosentris subordinatif.

Contohnya:

  • “Sedikit kaku” (frasa endosentris subordinatif)
  • “Siang malam” (frasa endosentris koordinatif lantaran bisa diselipkan menjadi “siang dan malam”)
  • “Suami istri” (frasa endosentris koordinatif lantaran bisa diselipkan menjadi “Suami dan istri “)

3. Frasa Adjektiva

Jenis frasa nan ketiga adalah frasa adjektiva. Frasa adjektival ini merupbakal frasa nan unsur intinya berupa kata sifat alias adjektiva.

Contohnya:

  • tampan sekali
  • sangat baik
  • dermawan sekali
  • lebih pelit
  • sangat nakal

4. Frasa Nomina

Frasa nomina merupbakal jenis frasa nan unsur intinya berupa nomina alias kata benda. Cara memcorak jenis frasa satu ini adalah dengan memberi tambahan keterangan pada nomina baik di depan alias di belakang kata utama.

Selain nomina, dalam bahasa Indonesia nomina juga bisa digunbakal untuk menyebut orang alias persona. Nah, jenis kata nan menggantikan nomina alias frasa nomina disebut pronomina.

Diketahui, pronomina digolongkan ke dalam beberapa jenis, ialah pronomina persona (kata tukar orang), pronomina interogatif (kata tukar penanya), pronomina relatif (kata tukar penghubung), pronomina kepemilikan dan lainnya.

Contohnya:

  • Baju biru
  • Tangan panjang
  • Buah bibir
  • Ulang tahun

5. Frasa Verba

Frasa verbal merupbakal jenis frasa nan unsur intinya berupa kata kerja alias verba. Kata kerja tersebut diperluas dengan langkah memberikan unsur tertentu nan menghasilkan frasa pada sintaksis nan sama.

Sebagai contoh, kata kerja pergi bisa diperluas menjadi frasa verbal sudah pergi alias tidak pergi. Frasa verbal dan kata kerja verba bisa menduduki kegunaan berbeda di dalam kalimat.

  • sedang menulis
  • sudah pulang
  • tidak pergi
  • bakal bekerja

6. Frasa Adverbial

Frasa adverbial merupbakal frasa nan unsur intinya berupa kata keterangan alias adverbial. Kata keterangan tersebut bisa ditempatkan di bagian awal kalimat, tengah maupun akhir.

Frasa adverbial ada beragam macam seperti adverbial tempat, adverbial waktu, adverbial cara, adverbial tujuan dan lainnya.

Contohnya:

  • dengan langkah musyawarah (frasa adverbial cara)
  • dengan (memakai) pisau (frasa adverbial alat)
  • sebelum mandi (frasa adverbial waktu)

7. Frasa Preposisional

Frasa preposisional adalah frasa nan unsur intinya berupa kata depan alias preposisi dan letaknya biasanya ada di depan kata nomina. Nah, biasanya frasa preposisional ini di awal dengan kata dari, ke, dengan, dan di.

Contohnya:

  • dengan lambat
  • di pasar
  • ke luar kota
  • pada pagi hari
  • atas kehadirannya
  • terhadap pasal berlapis ini

Apa itu Klausa?

Supaya Anda bisa lebih memahami perbedaan frasa dan klausa, maka Anda juga wajib memahami pengertian dari klausa itu sendiri.

Klausa merupbakal campuran dari dua kata alias lebih nan kata tersebut berposisi sebagai subjek serta predikat.

Jika dilihat sekilas, klausa sudah memenuhi syarat menjadi kalimat efektif lantaran terdiri dari subjek dan predikat. Namun, klausa tidak mempunyai tkamu baca seperti tkamu tanya, tkamu titik, tkamu seru dan sebagainya.

Oleh lantaran itu, klausa kadang disebut sebagai kalimat nan belum diakhiri lantaran tidak mengandung tkamu baca.

Jenis-jenis Klausa dan Contohnya

Klausa juga dapat dibedbakal menjadi dua jenis berasas unsur penyusunnya serta keahlian klausa untuk berdikari memcorak kalimat tersendiri.

Berikut adalah beberapa jenis klausa dan contoh klausa nan Mamikos kutip dari lkondusif pijarbelajar.id:

1. Klausa Bebas

Klausa bebas merupbakal jenis klausa nan tersusun dari unsur pemcorak kalimat lengkap, ialah minimal mengandung unsur subjek dan predikat.

Biasanya, klausa bebas digunbakal sebagai kalimat utama pada kalimat majemuk sehingga dapat berdiri sendiri tanpa memerlukan keterangan lain dan konjungsi.

Agar Anda lebih mudah memahami gimana corak klausa bebas, berikut beberapa contoh klausa bebas:

  • Budi bekerja
  • Kucing tertinjak
  • Pak Guru menyanyi

2. Klausa Terikat

Klausa terikat merupbakal jenis klausa nan tidak bisa menjadi kalimat sendiri lantaran tidak mempunyai subjek serta predikat.

Umumnya, klausa terikat digunbakal pada kalimat majemuk sebagai anak kalimat. Klausa terikat dihubungkan dengan klausa bebas memakai konjungsi alias kata hubung. Nah, salah satu karakter lainnya adalah umumnya klausa terikat di awali dengan konjungsi.

Berikut adalah beberapa contoh klausa terikat:

  • Beni pergi sejak kemarin pagi
  • Karena ibu sakit adik menjadi sedih
  • Ani bershopping dan tersandung

Perbedaan Frasa dan Klausa

Setelah memandang pengertian, jenis-jenis hingga contoh dari frasa dan klausa di atas, tentu Anda sudah bisa menyimpulkan perbedaan frasa dan klausa bukan?

Meskipun frasa dan klausa merupbakal campuran dari dua kata alias lebih dan menjadi bagian dari unsur kalimat, frasa dan klausa tetap berbeda. Berikut adalah dua perbedaan mencolok dari frasa dan klausa:

1. Unsur Pembentuk

Perbedaan frasa dan klausa pertama dan paling mencolok tentu saja unsur pembentuknya. Klausa tercorak dari unsur subjek dan predikat. Sementara itu, frasa terdiri dari unsur utama dan unsur keterangan.

2. Gagasan nan Disampaikan

Perbedaan frasa dan klausa juga bisa Anda lihat dari pendapat nan disampaikan campuran kata tersebut.

Segimana nan sudah dijelaskan sebelumnya, klausa pada kondisi tertentu bisa berdomisili sebagai kalimat lantaran mengandung subjek dan predikat.

Oleh lantaran itu, klausa disebut sebagai pernyataan berdikari dan bisa berdiri sendiri, serta sudah bisa mengungkapkan pendapat dan pemikiran.

Berbeda dengan klausa, frasa tidak mempunyai unsur subjek dan predikat sehingga tidak bisa berdiri sendiri. Frasa juga tidak bisa dijadikan kalimat lantaran tidak dapat mengungkapkan pendapat tertentu.

Nah, di atas tadi ada info nan bisa Mamikos bagikan mengenai perbedaan frasa dan klausa komplit dengan contohnya.🧐📝

Jika Anda mau mencari info edukasi lainnya, seperti Anda bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana.

FAQ

Bagaimana langkah membedbakal frasa dan klausa?

Secara sederhana frasa adalah satuan tata bahasa nan terdiri dari dua kata dan menjadi pemadu suatu kalimat. Sedangkan klausa adalah golongan kata nan terdiri dari subjek dan predikat nan nantinya bakal berpotensi jadi kalimat utuh.

Apa perbedaan antara klausa dan frasa beserta contohnya?

Frasa, seperti “di pagi hari” alias “di atas meja”, tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat. Klausa, seperti “Dia berlari” alias “Dia sedang membaca buku”, dapat berdiri sendiri sebagai kalimat independen alias berjuntai pada klausa lain sebagai klausa dependen. Frasa tidak mempunyai subjek alias kata kerja, sementara klausa mempunyai subjek dan kata kerja.

Apa itu klausa dan contoh?

Klausa adalah golongan kata nan terdiri dari subjek dan predikat nan dapat berfaedah sebagai bagian dari kalimat alias sebagai kalimat itu sendiri. Misalnya, “Dia makan” adalah sebuah klausa lantaran mempunyai subjek (Dia) dan predikat (makan).

Bagaimana langkah menentukan klausa dalam kalimat?

Sebuah kumpulan kata nan dikatbakal sebagai klausa jika dia mempunyai predikat dan sebuah subjek, sedangkan sebuah frasa kemudian berisi kata kerja tanpa subjek alias berisi subjek tanpa menggunbakal predikat di dalamnya.

Apa contoh frasa dalam kalimat?

Contoh: Dipenuhi kegembiraan, gadis itu melompat-lompat. Pria berjaket merah itu adalah ayahku. Frasa juga dapat mendeskripsikan kata kerja alias kata keterangan dengan menjelaskan gimana alias kenapa sesuatu terjadi.

Perbedaan Frasa dan Klausa nan Sobat Pijar Wajib Tahu [Daring]. Tautan: https://www.pijarbelajar.id/blog/perbedaan-frasa-dan-klausa


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta

Selengkapnya
Sumber mamikos
-->