Apple Geser Fokus Ke Kacamata Pintar, Vision Pro Ditunda?

Sedang Trending 4 jam yang lalu

CEKLANGSUNG.COM – Apa nan terjadi jika raksasa teknologi terbesar bumi tiba-tiba mengubah hadapan strategisnya? Bocoran terbaru dari Bloomberg mengindikasikan Apple sedang melakukan manuver dramatis: menggeser prioritas dari headset Vision Pro nan mahal menuju kacamata pandai nan lebih terjangkau dan langsung bersaing dengan Meta Ray-Bans. Ini bukan sekadar rumor biasa, melainkan laporan langsung dari Mark Gurman nan terkenal jeli mengenai rahasia dapur Apple.

Bayangkan Anda sebagai engineer di Apple nan tiba-tiba dipindahkan dari proyek Vision Pro menuju pengembangan perangkat wearable baru. Itulah nan terjadi pekan lampau menurut laporan tersebut. Perusahaan secara resmi memindahkan staf dari pengembangan jenis lebih murah dan ringan dari Vision Pro untuk mempercepat roadmap kacamata pandai mereka. Langkah ini jelas sinyal kuat: Apple serius mau merebut pasar nan saat ini didominasi Meta.

Yang menarik, Apple rupanya mengembangkan dua model kacamata pandai secara paralel. Model pertama, dengan kode “N50”, apalagi tidak mempunyai display sendiri dan bakal berpasangan dengan iPhone. Bayangkan seperti AirPods dalam corak kacamata – perangkat nan mengandalkan sepenuhnya pada konektivitas dengan smartphone Anda. Menurut timeline nan beredar, model ini rencananya diluncurkan tahun depan dengan availability luas pada 2027.

Tapi itu baru permulaan. Model kedua jauh lebih ambisius: kacamata pandai dengan display augmented reality nan dirancang unik untuk menyaingi Meta Ray-Ban Display. Awalnya dijadwalkan 2028, namun Apple sekarang berupaya mempercepat pengembangannya. Mengapa terburu-buru? Jawabannya sederhana: mereka sadar sudah tertinggal jauh dari Meta di arena ini.

Pertanyaannya, gimana langkah Apple mengejar ketertinggalan ini? Kuncinya ada pada integrasi AI dan voice interaction. Seperti halnya Meta, perangkat Apple bakal sangat mengandalkan perintah bunyi dan AI. Kabarnya, Apple sedang mempersiapkan Siri generasi baru nan ditenagai large language models untuk debut tahun depan – teknologi nan dirancang unik untuk display, speaker, dan tentu saja kacamata pintar.

Desain menjadi ftokoh kritis lain. Apple memahami bahwa kacamata pandai kudu fashionable, bukan sekadar gadget. Laporan menyebut perangkat ini bakal datang dalam beragam gaya, didukung chip baru khusus, dilengkapi speaker untuk playback, serta kamera untuk menangkap foto dan video. Bahkan kabarnya ada fitur health-tracking capabilities – sesuatu nan sangat Apple banget, bukan?

Ini sebenarnya bukan kejutan total bagi nan mengikuti perkembangan Apple. Sudah lama beredar wacana bahwa tujuan akhir Apple adalah meluncurkan kacamata augmented reality sendiri, perangkat nan suatu hari kelak bisa menyaingi smartphone. nan berubah hanyalah timeline-nya. Dengan Vision Pro nan harganya $3,499 terbukti terlampau niche, wajar jika Apple mencari pengganti nan lebih massal.

Jangan salah snomor dulu. Perubahan prioritas ini tidak berarti Apple meninggalkan Vision Pro sepenuhnya. Dokumen FCC baru-baru ini tetap menyebut “Head Mounted Device” terbaru dari Apple, meski belum jelas apakah ini jenis lebih ringan dan murah nan sempat digosipkan. Tapi nan pasti, konsentrasi utama sekarang ada di kacamata pintar.

Lalu gimana dengan teknologi display-nya? Kabar sebelumnya menyebut Apple mungkin menggunbakal layar dari Sony, bukan Samsung. Pilihan nan menarik mengingat track record Sony di bagian micro-display. Bahkan ada teknologi nan memancarkan gambar langsung ke pupil – pendekatan nan bisa memberikan pengalkondusif AR lebih imersif.

Yang tak kalah krusial adalah support software. Apple dikabarkan sedang konsentrasi mengembangkan VisionOS untuk kacamata pintar, mengindikasikan ekosistem nan terintegrasi antara beragam produk wearable mereka. Ini strategi unik Apple: membangun ecosystem nan susah ditandingi kompetitor.

Jadi, apa artinya semua ini bagi kita sebagai konsumen? Pertama, persaingan di pasar kacamata pandai bakal memanas. Kedua, kita mungkin bakal memandang penemuan lebih sigap dalam teknologi wearable. Ketiga, nilai mungkin bakal lebih terjangkau dibanding Vision Pro. Dan nan paling penting: era di mana kacamata pandai menjadi mainstream mungkin lebih dekat dari nan kita kira.

Apple selampau dikenal sebagai perusahaan nan sabar menunggu momentum tepat sebelum masuk ke pasar baru. Tapi kali ini, mereka tampaknya tidak punya luxury untuk menunggu terlampau lama. Dengan Meta sudah lebih dulu menguasai pasar, Apple kudu bergerak sigap dan tepat. Perubahan strategi ini menunjukkan mereka sadar waktu terus berjalan, dan terkadang kesempataan tidak datang dua kali.

Selengkapnya
Sumber Telset
-->