Bagi Anda nan suka dengan sejarah tentu mau sekali mengunjungi candi-candi di Indonesia untuk mengagumi keelokan mengulik sejarahnya.
Hanya saja Anda kudu hati-hati lantaran tidak semua info nan ada di internet menyajikan info nan komplit dan benar.
Nah, di tulisan ini Mamikos bakal memberikan Anda info komplit tentang candi di Indonesia mulai dari sejarah, lokasi, hingga gambarnya. Silbakal Anda baca tulisan ini sebelum mengunjunginya candinya secara langsung, ya! 🕉️☸️
Apa Pengertian Candi Menurut Sejarah?
Candi merupbakal gedung suci bagi kepercayaan Hindu dan Budha. Kebanybakal candi nan ada di Indonesia dibangun pada masa kejayaan Hindu-Budha ialah berkisar dari abad VII sampai XIV M.
Menurut beberapa sumber, candi tidak hanya digunbakal sebagai tempat peribadatan. Tetapi, juga difungsikan sebagai tempat pendermaan raja.
Candi-candi di Indonesia tersebar mulai dari Sumatera sampai ke Jawa. Keberadaan candi-candi ini adalah bukti bahwa peradaban Indonesia pernah sedemikian maju di masa lalu.
Jika dilihat dari bentuknya, candi-candi nan ada di Indonesia bisa dibedbakal menjadi tiga macam ialah candi nan bergolongan Hindu dan candi nan bergolongan Budha.
Sementara itu, andaikan dilihat dari bentuknya terdapat perbedaan nan cukup mencolok antara candi Hindu dengan candi Budha.
Ciri-ciri Candi Hindu
Berikut ini ciri-ciri umum nan biasanya terdapat pada candi Hindu:
- Pada pintu masuk candi bergolongan Hindu biasanya terdapat hiasan kala nan mempunyai kegunaan sebagai penangkal bala alias daya buruk.
- Bentuk candi bergolongan Hindu umumnya ramping menjulang.
- Candi Hindu biasanya terdiri dari candi induk dan candi perwara alias candi pendamping.
- Di dalam candi bergolongan Hindu biasanya terdapat arca perwujudan dewa nan dipuja oleh umat Hindu.
- Candi bergolongan Hindu biasanya digunbakal sebagai tempat pemujaan dan pendarmaan raja.
- Candi bergolongan Hindu terdiri dari 3 bagian ialah Bhurloka, Bhuvarloka, dan Svarloka.
- Di bagian puncak candi nan bergolongan Hindu biasanya terdapat hiasan ratna.
Ciri-ciri Candi Budha
Berikut ini ciri-ciri umum nan biasanya terdapat pada candi Budha:
- Candi bergolongan Budha biasanya digunbakal sebagai tempat pemujaan.
- Candi bergolongan Budha terbagi menjadi tiga bagian ialah kamadatu, rupadatu, dan arupadatu.
- Di bagian puncak candi bergolongan Budha biasanya terdapat stupa.
- Di bagian dalam candi bergolongan Budha biasanya terdapat perwujudan arca budha.
- Di sekitar candi induk alias candi utama biasanya terdapat candi pengiring alias candi perwara.
- Bentuk candi Budha umumnya tambun.
1. Candi Borobudur
Candi nan berada di Magelang, Jawa Tengah ini merupbakal candi bergolongan Budha nan terbesar di Indonesia.
Berdasarkan penelitian para mahir sejarah dan arkeolog, candi Borobudur dibangun sekitar abad ke-8 M pada saat pemerintahan dinasti Syailendra.
Candi Borobudur terdiri dari enam teras bermotif bujur sangkar dan tiga pelataran melingkar nan ada di atasnya.
Tidak hanya diperuntukkan sebagai tempat ibadah bagi umat Budha, candi ini juga merekam kehidupan masa lampau di Jawa.
Hal ini bisa dilihat dari relief nan terdapat pada tembok candi. Saat ini candi nan mempunyai sekitar 2.672 relief ini tetap sering diziarahi oleh penganut kepercayaan Budha dari seluruh penjuru dunia.
Jika dilihat dari angkasa, candi Borobudur bermotif teratai raksasa nan mempunyai corak mudra Dharmacakra.
Terdapat karakter nan ada di candi Borobudur dan tidak ditemukan di candi lain. Banyak nan tidak tahu jika candi Borobudur merupbakal jam mentari terbesar di dunia.
2. Candi Prambanan
Candi nan lekat dengan legenda kisah cinta Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso ini terdapat di Klaten Jawa Tengah.
Dalam cerita tutur nan berkembang di masyarakat candi ini dibangun oleh Bandung Bondowoso dalam waktu semalam dengan support hantu sebagai syarat untuk mempersunting Roro Jonggrang.
Legenda ini tentu tidaklah betul lantaran berasas bukti-bukti sejarah baik itu berupa prasasti maupun catatan antik candi ini dibangun pada masa pemerintahan Raja Balitung nan berkuasa di Mataram Kuno pada kisaran tahun 850 M.
Berbeda dengan candi Borobudur nan bermotif tambun. Candi Prambanan bermotif tinggi menjulang segimana umumnya candi bergolongan Hindu.
Terdapat ratusan candi nan sebagian di antaranya telah mengalami keruntuhan. Hanya saja, tetap ada beberapa candi nan berdiri tegak setelah proses pemugaran.
Berdasarkan prasasti nan ditemukan tidak jauh dari lokasi, candi Prambanan mempunyai nama original Siwagraha nan mempunyai makna ‘rumah siwa’.
Penamaan ini tentu tidak terlepas dari kegunaan utama dari candi ini ialah untuk memuja dewa Siwa nan merupbakal dewa tertinggi di kepercayaan Hindu.
Selain candi nan dikhususkan untuk dewa Siwa, ada lagi candi nan dikhususkan untuk dewa Wisnu dan dewa Brahma.
3. Candi Gedong Songo
Candi nan berada di wilayah Bandungan, Semarang, Jawa Tengah ini ditemukan kembali oleh Raffles pada kisaran tahun 1804 M.
Lokasinya nan di lereng gunung Ungaran menjadikan pemandangan nan ada di sekitar candi begitu bagus dan membuatnya menjadi salah satu tempat wisata rekomendasi di Semarang.
Berdasarkan penelitian para mahir sejarah, diperkirbakal candi ini dibangun oleh Dinasti Syailendra pada kisaran abad ke 9 M.
Candi ini mempunyai corak nan cukup unik lantaran antara candi satu dengan candi lainnya terpisah tidak terlampau jauh.
Untuk mengunjungi semua candi ini Anda bisa melangkah kaki sembari menikmeninggal udara lereng gunung Ungaran nan begitu sejuk.
Bentuknya nan ramping dan menjulang membuktikan jika candi ini termasuk ke dalam candi bergolongan Hindu.
4. Candi Sewu
Candi ini berada di sisi utara Candi Prambanan. Meskipun disebut dengan candi Sewu, tetapi jumlah sebenarnya dari candi ini adalah 249 candi.
Meskipun letaknya berdekatan dengan candi Prambanan, tetapi candi Sewu ini merupbakal candi nan bergolongan Budha.
Hal ini bisa dilihat dari corak bangunannya nan tambun dan terdapat stupa nan memahkotai puncak candinya.
Keberadaan candi Sewu nan begitu dekat dengan candi Prambanan nan diperkirbakal dibangun nyaris sezkondusif ialah sekitar abad 8 M menjadi bukti bahwa toleransi kepercayaan sudah terjadi di nusantara sejak lebih dari 1.000 tahun nan lalu.
5. Candi Plaosan
Candi nan bergolongan Budha ini berletak di Prambanan, Jawa Tengah ini hanya berjarak 1,5 km dari kompleks candi Prambanan.
Berdasarkan catatan sejarah candi Plaosan ini dibangun oleh oleh Rakai Pikatan pada kisaran abad 8 M untuk istrinya nan berjulukan Pramodhawardhani.
Ada kisah unik nan mungkin banyak orang tidak tahu dari pemgedung candi ini. Rakai Pikatan nan berkeyakinan Hindu membangunkan candi Plaosan untuk istrinya nan berkeyakinan Budha.
Meskipun pemgedung candi ini sempat menimbulkan kecaman, tetapi pada akhirnya candi ini bisa diselesaikan dan menjadi monumen percintaan beda kepercayaan tertua nan ada di Jawa.
6. Candi Penataran
Candi ini diperkirbakal dibangun pada masa pemerintahan raja Srengga nan berkuasa di Kediri pada sekitar tahun 1200 M dan terus dibangun hingga masa akhir kerajaan Majapahit ialah sekitar tahun 1415 M.
Artinya selama 200 tahun lebih candi nan berletak di Nglegok, Jawa Timur ini terus dipergunbakal dan diperluas oleh penguasa di Jawa Timur pada masa lalu.
Di masa lalu, candi nan di dindingnya mempunyai relief cerita Panji dianggap sebagai salah satu candi nan banget krusial keberadaannya.
Hal inilah nan membikin raja Hayam Wuruk mengunjungi candi ini untuk melakukan kunjungan segimana nan tertulis dalam kitab Negarakertagama.
Bisa dikatbakal jika candi Penataran termasuk candi bergolongan Hindu terluas dan termegah di Jawa Timur, sehingga tidak mengherankan jika candi ini menjadi salah satu wisata rekomendasi di Blitar.
7. Candi Dieng
Candi ini merupbakal bukti kebesaran dinasti Sanjaya nan pernah memerintah di Mataram Kuno pada kisaran abad 7 M.
Berdasarkan catatan sejarah, candi nan berletak di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah terdapat sekitar 400 candi.
Namun, lantaran adanya peristiwa alam dan penjbimbingan nan dilakukan oleh orang-orang tidak bertanggungjawab sekarang hanya tinggal beberapa saja nan tersisa.
Dilihat dari bentuknya nan ramping dan tinggi, dapat dipastikan jika candi nan ada di wilayah Dieng ini merupbakal candi bergolongan Hindu.
Hal ini diperkuat dengan keberadaan arca Dewa Siwa. Saat ini terdapat 21 gedung candi nan ada di kompleks candi Dieng.
Uniknya, candi-candi ini dinamai dengan tokoh-tokoh pewayangan Jawa seperti candi Bhima, candi Gatotkaca, candi Bima, dll.
Salah satu karakter nan ada di candi Dieng adalah Anda bisa memandang corak candi nan mirip dengan candi nan ada di India.
Beberapa mahir sejarah menafsirkan corak unik ini terjadi lantaran silpin alias kreator candi tetap menerapkan corak original candi dari India dan belum memasukkan unsur-unsur lokal.
Keberadaan candi-candi di dataran tinggi Dieng ini dapat menjadi bukti perjalanan pemgedung candi nan ada di Jawa.
8. Candi Muaro Jambi
Candi nan berletak di Muaro Jambi, Jambi ini disebut sebagai kompleks percandian kepercayaan Budha terluas nan ada di Asia Tenggara.
Berdasarkan peninggalan nan ada dan catatan antik diperkirbakal kompleks percandian ini sudah eksis sejak abad 7 M sampai dengan 12 M.
Berbeda dengan kebanybakal candi nan hanya digunbakal untuk beribadah. Candi Muaro Jambi selain digunbakal sebagai tempat ibadah juga difungsikan sebagai pusat pendidikan di masa lalu.
Bahkan, melalui catatan seorang pengelana dari Tiongkok ialah I Tsing disebutkan bahwa sebelum seseorang menempuh pendidikan tinggi di Nalkamu mereka lebih dulu menempuh pendidikan di Muaro Jambi.
Hebatnya, satu dari lima pembimbing tertinggi kepercayaan Budha di masa itu bermukim di Muaro Jambi. Melalui bukti sejarah kita patut berbesar hati bahwa di abad ke 7 M di tanah Sumatera pernah berdiri lembaga pendidikan nan setara dengan universitas di masa sekarang.
9. Candi Kalasan
Candi ini merupbakal salah satu candi nan berada di wilayah Sleman, Yogyakarta. Jika dilihat dari bentuknya nan agak tambun dapat dipastikan jika candi ini bergolongan Budha.
Berdasarkan prasasti Kargumen didapat info bahwa candi ini dibangun pada tahun 778 M pada masa pemerintahan dinasti Syailendra.
Beberapa mahir sejarah beranggapan bahwa kegunaan candi Kargumen ini adalah untuk pemujaan bagi umat budha di masa lalu.
Hal unik nan terdapat di candi Kargumen adalah ditemukannya plester antik pada tembok candi nan membuatnya terlihat keemasan saat terkena sinar bulan.
Demikian info tentang nama candi komplit dengan sejarah serta lokasinya nan bisa Mamikos bagikan untuk menambah wawasan kalian. 🕍✍️
15 Candi Hindu di Indonesia Lengkap dengan Lokasi dan Sejarahnya [Daring]. Tautan: https://regional.kompas.com/read/2022/05/15/195809478/15-candi-hindu-di-indonesia-lengkap-dengan-lokasi-dan-sejarahnya
Merekam Jejak Sejarah Nusantara, Ini Daftar Nama Candi Bersejarah di Indonesia [Daring]. Tautan: https://www.liputan6.com/feeds/read/6131044/merekam-jejak-sejarah-nusantara-ini-daftar-nama-candi-bersejarah-di-indonesia
8 Candi Hindu Budha nan Terkenal di Indonesia, Ini Ciri dan Sejarahnya [Daring]. Tautan: https://www.gramedia.com/literasi/candi-hindu-budha-di-indonesia/
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:
Kost Jogja Murah
Kost Jakarta Murah
Kost Bandung Murah
Kost Denpasar Bali Murah
Kost Surabaya Murah
Kost Semarang Murah
Kost Mkepalang Murah
Kost Solo Murah
Kost Bekasi Murah
Kost Medan Murah
1 jam yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·