Sama seperti peribahasa pada umumnya, peribahasa Sunda (dalam bahasa Sunda disebut paribasa Sunda) juga berasal dari nilai-nilai nan dianut masyarakat Sunda sejak dulu.
Bahasa Sunda mempunyai banyak sekali peribahasa nan menjadi suatu kearifan lokal dalam masyarakat setempat.
Nah, dalam tulisan ini sudah Mamikos kumpulkan peribahasa Sunda pendek dan artinya dalam kehidupan sehari-hari. 🧐💬
Berikut Deretan Peribahasa Sunda Pendek dan Artinya nan Perlu Kamu Ketahui
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), peribahasa adalah golongan kata alias kalimat nan susunannya tetap sama dan biasanya mengiaskan maksud tertentu.
Sedangkan secara linguistik, peribahasa didefinisikan sebagai suatu penggalan kalimat nan telah mempunyai bentuk, makna, dan fungsinya dalam masyarakat.
Peribahasa sendiri umumnya ditujukan untuk mematahkan musuh bicara, menyindir, memuji, menasihati alias mengejek seseorang secara halus.
Diketahui, bahasa Sunda mempunyai banyak contoh peribahasa, di mana nilai-nilai dalam peribahasa bahasa Sunda mencakup nilai-nilai norma, pendidikan, sejarah, kebudayaan, dan sebagainya.
Jika Anda sudah mengetahui kata bijak mutiara bahasa Sunda, Anda juga kudu mengetahui kumpulan peribahasa Sunda pendek dan artinya dalam kehidupan sehari-hari nan Mamikos rangkumkan dari beragam sumber berikut.
Kumpulan Peribahasa Sunda Pendek dan Artinya
- Pangéran mah tara nanggeuy ti bongkokna (artinya: Tuhan tidak bakal pernah mengangkat derajat seseorang nan tidak alim beragama (bersujud)).
- Cikarrandom ninggang batu laun-laun jadi legok (artinya: Upaya nan dilakukan sedikit demi sedikit secara terus menerus bakal membuahkan hasil).
- Bengkung ngariung, bongkok ngaronyok (artinya: Tidak masalah hidup susah, asalkan selampau berkumpul berbareng keluarga).
- Mending kendor ngagembol, tibatan gancang pincang (artinya: Lebih baik lama tetapi hasilnya bagus dan memuaskan daripada sigap tetapi hasilnya jelek alias kurang memuaskan).
- Adat kakurung ku iga (artinya: Kebiasaan alias tabiat nan sudah mendarah daging susah diubah).
- Malengpeng pakel ku munding (artinya: Melakukan suatuhal nan tidak bakal mungkin berhasil).
- Caang bulan dadamaran (artinya: Mengerjbakal perihal nan tidak bermanfaat).
- Carincing pageuh kancing (artinya:Harus selampau berhati-hati alias waspada).
- Manusa hirup ku akalna (artinya: Manusia hidup mengandalkan akalnya).
- Haripeut ku teuteureuyeun (artinya: Mudah terpancing oleh iming-iming).
- Omong kudu batan goong (artinya: Isu lebih mudah tersebar).
- Lodong kosong ngelentrung (artinya: Orang nan banyak bicara biasanya tidak ada isinya/ilmunya).
- Ka cai jadi saleuwi, ka darat jadi salebak (artinya: Selampau kompak dalam satu visi bersama-sama untuk mencapai satu tujuan).
- Hirup ngan saukur ngumbara (artinya: Hidup manusia di bumi hanyalah sebuah pengembaraan).
- Khati-hati nulungan anjing kadempet (artinya: Sudah diberi pertolongan namun tidak tahu terima kasih).
- Herang caina, beunang laukna (artinya: Keberhasilan tanpa merugikan orang lain).
- Kudu ngukur ka kujur, nimbang ka awak (artinya: Harus bisa menyesuaikan diri dengan keadaan).
- Luhur budi handap asor, someah hade kasemah (artinya: beradab luhur, bersikap merendah dan menghormeninggal orang lain).
- Kudu hade gogog hade tagog (artinya: Harus baik budi bahasa dan tingkah laku).
- Kudu silih asih, silih asah, silih asuh (artinya: Sesama manusia kudu saling menyayangi, saling mengingatkan, dan saling melindungi).
- Anjing ngagogoan kalong (artinya: Menginginkan suatu perihal nan mustahil).
- Beungeut nyanghareup, ati mungkir (artinya: Melakukan sesuatu dengan terpaksa karena tidak sesuai kemauan hati)
- Béja mah béja (artinya: Jangan percaya pada kata-kata alias info nan belum jelas kebenarannya).
- Cueut ka nu hideung, ponténg ka nu konéng (artinya: Bersikap tidak setara alias berat sebelah).
- Tina peurih jadi peurah (artinya: Usaha keras bakal membuahkan hasil nan baik).
Kumpulan Peribahasa Sunda nan Maknanya Berfaedah dan Artinya
- Ari diarah supana, kudu dipiara catangna nyaeta naon wae nu mere hasil ka urang kudu diurus atawa dipiara bener-bener. (Artinya: apapun nan memberi hasil pada kita kudu diurus baik-baik.)
- Adat kakurung ku iga. (Artinya: Sulit untuk mengubah kebiasaan alias tabiat nan telah menjadi bagian dari diri seseorang secara mendalam dan susah diubah.)
- Asa ditonjok congcot nyaeta meunang kabungah anu teu diarep-arep. (Artinya: Mendapat kebahagiaan sangat besar nan tidak disangka-sangka.)
- Pangéran mah tara nanggeuy ti bongkokna. (Artinya: Tuhan tidak bakal meningkatkan posisi seseorang tanpa ketaatan dalam beragama dan tanpa memohon kepada-Nya.)
- Cikarrandom ninggang batu, laun-laun jadi legok. (Artinya: Bila upaya dikerjbakal secara berjenjang dan konsisten, akhirnya bakal menghasilkan hasil nan diinginkan.)
- Bengkung ngariung, bongkok ngaronyok. (Artinya: Tidak kenapa menjalani kehidupan nan sulit, selama kita tetap bisa berbareng dengan family nan kita cintai.)
- Haripeut ku teuteureuyeun. (Artinya: Seseorang nan mudah tergoda dengan janji-janji tertentu.)
- Bisa ka bula ka balé hartina bisa kombinasi jeung jelema ti rupa-rupa golongan, bisa kaditu kadieu atawa bisa gawé kasar jeung gawé lemes. (Artinya: Bisa berbaur dengan orang dari beragam golongan, bisa masuk ke sana ke mari, alias bisa bekerja apapun.)
- Caang bulan dadamaran. (Artinya: Mengerjbakal sesuatu sia-sia dan tidak bermanfaat.)
- Cukang tara néangan nu ngising hartina nu butuh nu kudu datang nyampeurkeun. (Artinya: nan butuh nan kudu menghampiri.)
- Anjing ngagogoan kalong. (Artinya: Berharap pada perihal nan tidak mungkin terwujud.)
- Beungeut nyanghareup, ati mungkir. (Artinya: Melakukan sesuatu secara terpaksa lantaran tidak sesuai dengan kemauan batin.)
- Béja mah béja. (Artinya: Janganlah mempercayai info nan belum jelas kebenarannya alias asal-usulnya.)
- Marebutkeun hiji perkara anu teu aya hasilna atawa mangpaatna. (Artinya : Memperebutkan perkara nan tidak ada hasilnya alias tidak ada gunanya.)
- Peurih jadi peurah. (Artinya: Setelah kita berupaya dengan tekun, pasti bakal memperoleh hasil alias hadiah nan positif.)
- Manusa mah hirup ku akalna. (Artinya: Manusia hidup dengan mengandalkan kecerdasannya.)
- Embung pisan tutulung ka batur nu keur susah atawa loba kabutuh. (Artinya: Sama sekali tidak mau menolong orang lain nan lagi susah dan memerlukan bantuan.)
- Lodong kosong ngelentrung. (Artinya: Biasanya orang nan banyak bicara itu tidak ada isinya.)
- Mindingan beungeut ku saweuy. (Artinya: Perangai dan tutur katanya bagus untuk menutupi hati nan jelek padahal orang lain sudah tahu kelakuannya.)
- Khati-hati nulungan anjing kadempet. (Artinya: Diberi pertolongan tetapi tidak tau terimakasih.)
- Herang caina, beunang laukna. (Artinya: Mencapai kesuksesan tanpa menyebabkan kerugian pada orang lain.)
- Kudu ngukur ka kujur, nimbang ka awak. (Artinya: Kita perlu bisa berpenyesuaian dengan situasi di mana kita berada.)
- Luhur budi handap asor, someah hade ka semah. (Artinya: Kita perlu mempunyai perilsaya nan baik, rendah hati, dan menghormeninggal sesama.)
- Kudu hade gogog hade tagog. (Artinya: Kita kudu menjadi seorang nan mempunyai perilsaya nan sopan dan baik dalam ucapan dan perilaku
- Nepak cai malar cérét (Artinya: Membicarbakal keburukan orang lain agar nama baiknya jauh dan terkenal keburukannya.)
Kumpulan Peribahasa Sunda Kahirupan Pendek dan Artinya
- Ka luhur sieun ku gugur, ka handap sieun ku cacing. (Ke atas (langit) takut guruh, ke bawah (tanah) takut cacing.) Artinya: Gambaran orang nan mengalami rasa takut berlebihan terhadap barang alias keadaan tertentu (fobia). Dengan kata lain, jiwanya susah berkembang lantaran selampau dihantui emosi was-was dan hasilnya tidak pernah berani mengambil akibat apapun dalam hidupnya.
- Ka cai jadi saleuwi, ka darat jadi salebak. (Ke air jadi satu lubuk, ke darat jadi satu lembah.) Artinya: Sikap sama-sama setuju tentang satu perihal dalam budaya Sunda, di mana kebersamaan sosial sangat dijunjung tinggi oleh warganya.
- Neukteuk curuk dina pingping. (Memotong jari di atas paha.)Artinya: Menceritbakal kejelekan alias kesalahan family sendiri kepada orang lain, sehingga nan berspikulan memperoleh penilaian buruk.
- Mapatahan ngojay ka meri. (Mengajar berenang pada itik.) Artinya: Sindiran kepada orang nan melakukan pekerjaan alias memberi petunjuk nan sia-sia, lantaran nan diberi petunjuk telah mahir melakukannya.
- Dibéré sakitab ménta sajeungkal, dibéré sajeungkal ménta sadeupa. (Diberi seruas minta sejengkal, diberi sejengkal minta sedepa.) Artinya: Ungkapan ini ditujukan pada orang nan tidak tahu diri. Sudah dikasih hati, malah berani minta nan lebih besar, lebih banyak, dan tidak layak (tak sesuai) lagi dengan kedudukannya.
- Ngusik-usik ula mandi, ngagugahkeun macan turu. (Mengusik ular berbisa, membangunkan harimau tidur.) Artinya: Mengungkit-ungkit masalah nan telah lampau hanya bakal menimbulkan masalah (pertengkaran) lagi.
- Nu tani kari daki, nu jual beli kari hutang. (Bertani tinggal daki, berbisnis tinggal hutang.) Artinya: Ungkapan nan menggambarkan orang nan bernasib sial. Setiap upaya nan dilakukan selampau merugi (mendatangkan kesusahan), bukannya membawa untung (hasil nan memuaskan).
- Landung kandungan laér aisan. (Memanjang ke bawah kandungan jauh gendongan.) Artinya: Gambaran dari sifat orang bijak nan banyak mempunyai pertimbangan. Dalam menyelesaikan persoalan dia tidak bakal gegabah, dan dalam bertindak selampau memperhitungkan banyak aspek.
- Ka luhur teu sirungan, ka handap teu akaran. (Ke atas tak bertunas, ke bawah tak berakar). Artinya: Gambaran orang nan tidak pernah jujur dalam segala tindakan. Semua nan dikatbakal alias diperbuat hanyalah untuk menipu, menutupi maksud nan sesungguhnya.
- Khati-hati nanggeuy endog beubeureumna. (Seperti menyangga merah telur.) Artinya: Pencerminan dari besarnya rasa kasih sayang seseorang terhadap sesuatu, misalnya pada anak. Di mana dia benar-betul merawat dan menjaganya dengan hati-hati, takut jatuh, takut rusak, seperti membawa kuning telur di telapak tangannya.
- Bkamu sesampiran nyawa gagaduhan. (Harta barang hanya hiasan, nyawa hanya pemberian.) Artinya: Pandangan nan menyatbakal bahwa kekayaan dan nyawa adalah pemberian Tuhan semata-mata, dan manusia kudu pasrah jika sewaktu-waktu diambil kembali.
- Sato busana daging, jalma busana élmu. (Binatang pakaiannya daging, manusia pakaiannya ilmu.) Artinya: Nilai nilai hewan (misalnya ayam, kambing, dan sapi) ditentukan berasas dagingnya (gemuk alias kurus). Sementara nilai (harga) manusia ditentukan oleh pengetahuan nan dimiliki.
- Nyeungeut damar di suhunan. (Menyalbakal pelita (lampu) di puncak rumah.) Artinya: Sindiran bagi orang nan suka pamer kekayaan dengan langkah banyak memberi pada orang lain agar mendapat pujian, tetapi pada family sendiri sangat pelit.
- Mun kiruh ti girang komo ka hilirna. (Apabila sudah keruh sejak hulu, di hilir bakal lebih keruh lagi.) Artinya: Perumpamaan terhadap kehidupan sosial politik sebuah negara alias lingkungan tertentu, jika pemimpinnya tidak baik, rakyat nan dipimpinnya bakal melakukan jauh lebih tidak baik lagi.
- Kudu ngukur kana jujur, nimbang kana awak. (Mengukur dengan jujur, menimbang sesuai badan.) Artinya: Segala tingkah lsaya disesuaikan dengan keadaan diri sendiri. Jangan berlebihan, lantaran sikap seperti itu bakal mengundang keckondusif banyak orang.
- Gunung luhur beunang diukur, laut jero beunang dijugjugan, tapi haté jelema najan déét teu kakobét. (Tinggi gunung serta dalamnya laut dapat diukur, tapi hati orang tak dapat diduga.) Artinya: Mengetahui isi hati nan terpendam dalam diri seseorang sangat sulit, lantaran apa nan tampak dalam perilsaya mereka dengan apa nan dirasbakal bisa berbeda.
- Sakuru-kuruna lembu, saréngréng-réngréngna banténg. (Sekurus-kurusnya lembu, selemah-lemahnya banteng.) Artinya: Orang nan tadinya kaya, jika suatu saat mengalami kekurangan tentu tidak bakal begitu sengsara lantaran tetap menyimpan kekayaan nan lebih besar dari apa nan dimiliki orang lain.
- Ngingu kuda kuru, ari geus lintuh nyépak. (Memelihara kuda kurus, begitu lengah menyepak.) Artinya: Ungkapan nan menggambarkan, gimana seseorang nan tulus membantu mengangkat kehidupan orang nan sangat miskin, namun ketika kehidupannya sudah membaik malah berani kurang ajar terhadap orang nan dulu menolongnya.
- Uncal tara ridu ku tanduk. (Kancil (kijang) tak direpotkan dengan tanduk.) Artinya: Segala pengetahuan pengetahuan maupun ketrampilan tidak bakal merepotkan alias memberatkan manusia (pemiliknya).
- Ka hareup ngala sajeujeuh, ka tukang ngala salengkah. (Ke depan mengambil sepanjang tapak kaki, ke belakang mengambil selangkah.) Artinya: Menggambarkan orang nan bersikap hati-hati dalam menjalani kehidupan. Seluruh perbuatannya diperhitungkan dengan untung-ruginya dan baik-buruknya, untuk menghindari timbulnya persoalan nan tidak diinginkan.
Penutup
Nah, di atas tadi merupbakal info tentang peribahasa bahasa Sunda pendek komplit dalam artinya nan bisa Mamikos bagikan kepada kamu. 🧐💬
Jika Anda mau mengulik lebih banyak seputar info bahasa Sunda lainnya, Anda bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana.
FAQ
Apa makna dari peribahasa berikut: kudu akur jeung dulur hadé jeung baraya?
“Kudu akur jeung dulur hadé jeung baraya.” (Kita kudu hidup rukun dengan saudara} Menjaga kerukunan (akur) adalah salah satu nilai utama dalam kehidupan bermasyarakat. Tidak hanya dengan family inti (dulur), tetapi juga dengan family besar (baraya) alias apalagi organisasi sekitar.
Apa makna dari peribahasa asa ditonjok congcot?
Asa ditonjok congcot nyaeta meunang kabungah anu teu diarep-arep. Artinya: Mendapat kebahagiaan sangat besar nan tidak disangka-sangka.
Apa makna haripeut ku teuteureuyeun?
Haripeut ku teuteureuyeun. Artinya: Seseorang nan mudah terpancing dengan iming-iming tertentu.
Apa makna peribahasa Adean ku kuda beureum?
Artinya merasa style dengan peralatan orang lain. Jadi nan dibanggbakal itu bukan miliknya tapi titipan alias milik orang lain.
Apa makna peurih jadi peurah?
Peribahasa Sunda “Tina peurih jadi peurah” berarti dari susah menjadi bisa alias kaya, nan mempunyai makna mendalam bahwa hasil terbaik didapat dari kerja keras, ketekunan, dan tidak menyerah dalam menghadapi tantangan.
30 Contoh Peribahasa Sunda nan Maknanya Berfaedah bagi Kehidupan [Daring]. Tautan: https://www.detik.com/jabar/budaya/d-7208676/30-contoh-peribahasa-sunda-yang-maknanya-bermanfaat-bagi-kehidupan
25 Peribahasa Bahasa Sunda dan Artinya [Daring]. Tautan: https://www.kompas.com/skola/read/2023/10/03/010000269/25-peribahasa-bahasa-sunda-dan-artinya
20 Pepatah Sunda Kahirupan dan Artinya nan Penuh Makna [Daring]. Tautan: https://kumparan.com/berita-hari-ini/20-pepatah-sunda-kahirupan-dan-artinya-yang-penuh-makna-21NA1O56jmz/full
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:
Kost Dekat UGM Jogja
Kost Dekat UNPAD Jatinangor
Kost Dekat UNDIP Semarang
Kost Dekat UI Depok
Kost Dekat UB Malang
Kost Dekat Unnes Semarang
Kost Dekat UMY Jogja
Kost Dekat UNY Jogja
Kost Dekat UNS Solo
Kost Dekat ITB Bandung
Kost Dekat UMS Solo
Kost Dekat ITS Surabaya
Kost Dekat Unesa Surabaya
Kost Dekat UNAIR Surabaya
Kost Dekat UIN Jakarta
2 hari yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·